بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّ حِيْمِ
السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُاللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَأُمَّتِهِ وَسَلِّمْ
Nasehat Maulana Al Habib Lutfi bin Yahya Tentang Anak Sholeh...
Bagaimana mungkin bisa punya anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya, kalau orang tuanya saja ingkar dan tidak pernah mendatangi para kyai, ulama dan orang saleh.
Ayah Imam Al Ghazali itu bukan ulama, akan tetapi Beliau hormat, mendekat dan mencintai Ulama. Meskipun penghasilannya tidak seberapa, Beliau menyisihkan sebagian rejeki untuk membeli manisan yang ia hadiahkan kepada para Ulama. Seraya memohon kepada Allah agar dianugrahi anak sholeh seperti Ulama-Ulama yang ia kagumi.
Allah menganugrahinya dua putra yang sholeh, keduanya menjadi ulama besar, keduanya terkenal di dunia Islam. Pertama, Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, kedua Ahmad bin Muhammad al-Ghazali. Orang biasa bisa melahirkan dua orang hebat karena cinta dan hormatnya kepada Para Ulama.
Kita sekalian meskipun orang biasa, bukan keturunan Kyai, bukan keturunan Ulama, bisa mempunyai anak-anak yang sholeh. Jangan berkecil hati, berdoa, dan mendekatlah kepada Para Kyai, Para Ulama. Allah Maha
mendengar, akan mengabulkan doa hamba-hamba Nya.”Ya Rabb-ku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh. (QS. Ash Shaffaat : 100)
Keterangan tambahan :
Beberapa kisah tentang kealiman Imam dan kesholehan Imam Al Ghazali dan adiknya Ahmad Al Ghazali adalah :
~ Sejumlah ulama percaya, Al-Ghazali merupakan seorang yang mencapai derajat Waliyullah atau Kekasih Allah. Misalnya seperti yang dikisahkan Syaikh Al-‘Arif Abi Hasan Al-Syadzili. Mursyid sekaligus pendiri Thariqat Syadziliyah itu bermimpi melihat Nabi Muhammad Saw berbincang dengan Nabi Musa AS dan Isa AS.
“Apakah ada di antara umat kalian berdua seorang alim seperti Imam Al-Ghazali ini...?” tanya Rasulullah.
Keduanya menjawab serentak, “Tidak ada dari umat kami seorang alim seperti Imam Al-Ghazali.”
Mimpi yang diceritakan As-Syadzili kepada Ibnu as-Subuki itu menunjukkan bahwa kewalian Al-Ghazali diakui para Nabi.
~ Menurut kesaksian seorang sufi bernama ‘Arif al-Kabir al-Yamani Ahmad Ash Shayyad yang melihat (dalam mimpi) Imam Al-Ghazali dibawa Nabi Khidir dan para malaikat menuju langit ke tujuh.
Kisah tersebut termaktub dalam buku berjudul "Kisah-Kisah Ajaib Imam Al-Ghazali" yang ditulis Mukti Ali. Dalam buku setebal 404 halaman ini, penulis menghimpun 39 kisah ajaib yang dirujuk dari sejumlah kitab-kitab klasik, baik yang ditulis oleh Al-Ghazali sendiri ataupun dari literatur klasik lainnya seperti kitab Nashaaihul 'ibad karya Imam Nawawi Al-Bantani.
~ Sedangkan Adik Imam Al Ghazali yaitu Syeikh Ahmad Al Ghazali itu di kenal dengan kedalaman ilmu kebeningan hati. Pernah dalam satu riwayat di ceritakan bahwa Syeikh Ahmad Al Ghazali, seringkali tidak ikut kalo kakanya Imam Al Ghazali menjadi Imam dalam sholat berjamaah. Dan hal itu menjadikan Imam Al Ghazali sedikit protes dengan sikap adiknya, dan hal itu disampaikan kepada ibunya. Oleh Ibunya di perintahkanlah agar Syeikh Ahmad Al Ghazali ikut kakanya sholat berjamaah.
Untuk menyenangkan hati ibu mereka, maka ikutlah Syeikh Ahmad Al Ghazali takkala Imam Al Ghazali memimpin sholat berjamaah. Namun lagi-lagi hal aneh terjadi, baru sholat dimulai, Syeikh Ahmad Al Ghazali berhenti ikut sholat berjamaah. Ketika selesai sholat hal itu ditanyakan oleh Imam Al Ghazali kepada adiknya tersebut. Maka di jawab oleh Syeikh Ahmad Al Ghazali, "Bagaimana aku ikut kakanda sholat berjamaah, karena pada waktu sholat aku lihat tubuh kakanda berlumuran darah".
Imam Al Ghazali kaget mendengar jawaban adiknya, karena dia memang menyadari bahwa selama sholat tadi sebagai Imam, dia sedang memikirkan tentang darah haid pada wanita. Soalnya dia sedang menyusun kitab yang berkenaan dengan bab masalah darah haid. Dari situlah dia mengetahui kedalaman ilmu hati adiknya.
Dari penjabaran di atas, dapat kita ketahui betapa pentingnya kita orang tua senantiasa mendekat kearah orang-orang sholeh. Senang dengan mereka dan sering membantu mereka. Karena efeknya bukan hanya pada diri sendiri, keluarga, tapi juga pada anak keturunannya.
ﻳﺎَ ﺳَﻴِّﺪِﻯ ﻳﺎَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪُ...سَلاَمٌ عَلَيْكَ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَأُمَّتِهِ وَسَلِّمْ
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmu, Faedah, & Nasihat Islam
SpiritualeKumpulan materi Kajian #668 Motivasi #170 Ilmu