6

1K 36 1
                                    

"Akirnya turun juga lo" ucap lisa yang mengetahui keberadaan gue

Cika hanya terdiam dan duduk sambil memeluk bantal yang ada disofa . Biisah yang melihat gue langsung mendekat sambil membawa es teh manis kesukaan gue .

"Makasih bi" dengan mata yang sembab karena habis menangis

"Jangan nangis lagi non harus semangat , senyum atuh! " ucap bibi mencoba menyemangati

"Bener tuh senyum cik " lanjut lulu kemudian mencubit kedua pipi cika hingga membentuk senyum

"Senyum itu lengkung yang meluruskan banyak hal " ucapnya sambil masih memegang kedua pipi gue

"Aduh maaf ya gara-gara gue ni jadi buang buang waktu yaudah ayo kerjain "

"Kerjain apaan? Udah selesai! " jawab nda sambil memutar kedua bola matanya .

"Hah udah selesai? Emang gue lama banget ya? "

"Bukan, kitanya aja yang kecepetan" ucap lisa sambil tertawa kecil

"Yaudah kita pulang ya cik , tugasnya juga udah selesai. Lo jangan nangis lagi , inget ada kita ada bibi juga. Lagian kitakan sahabat lo jangan merasa sendirian gitu ah " ujar nda

Mendengar kata sahabat gue pun hanya diam dan mengingat akan apa yang pernah terjadi waktu itu .

"Bi kita pulang ya bi jagain cika bi takut ngomong sendiri " ucap lisa kemudian ia tertawa

Merekapun pulang dan gue berlari kekamar . Gue merebahkan diri kekasur sambil memikirkan betapa rumitnya hidup gue ini . Gue memerhatikan langit langit kamar hingga terlelap . 

****

Pagi ini aku terbangun karena diluar hujan deras aku pun beranjak dari kasur dan turun kebawah untuk nemuin bibi

"Pagi bi! " sapa gue kepada biisah dengan penuh semangat

"Eh non cika , pagi non "

"Oiya bi gimana kabar anak bibi?"

"Udah membaik non makanya bibi disini "

"Syukurlah kalo gitu bi . Bibi cika mau susu "

"Eh tumben non mau susu"

"Biar tinggi katanya bi"

Gue sama bibi pun tertawa

"Eh pagi-pagi lagi ngetawain apa si" tanya mama sambil berjalan mendekat

"Eh hay mah " sapa gue pada mama . Kemudian pergi kekamar meninggalkan bibi dan mama

"Non susunya "

"Anterin aja bi nanti kekamar cika" teriak gue sambil berjalan

Sang mama pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya

"Cika udah besar ya bi " ucap mama

"Iya bu sudah besar non cika "

"Gaterasa ya bi padahal waktu itu cika masih nangis nangis minta diambilin rapot "

Bibi hanya membalas dengan tertawa

"Sekarang udah gapernah nangis lagi dia bi"

Tanpa mamah tau kalo gue kemarin menangis terisak-isak . Mamah mana pernah tau tentang gue!

"Non cika anak yang kuat bu dan mungkin non cika malu atuh kalo nangis , kan udah gede " ucap bibi untuk menutupi kejadian kemarin

"Yaudah bi susunya dianter aja dulu takut udah dingin "

cinta dalam hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang