"Dam apa yang buat lo yakin? "
"Mau makan apa ni ? " sambil tersenyum seperti tidak pernah ada masalah besar dalam hidupnya
"Gue gamau makan , gue mau lo jelasin apa yang buat lo yakin! "
"Lo mau apa ni ? tuh ada ketoprak , indomie , atau - "
"DAMAR! Kenapa lo gabisa jawab? Kenapa mar? Kenapa lo bisa masuk kehidup gue? Kenapa lo yakin kalo orangnya itu gue? Kenapa bisa ? Apa ada maksud lain ? Coba mar , kasih tau gue sekarang ! Gue butuh jawaban "
"Yakarna lo memang tujuan gue! Gue itu ibarat kura kura . Dan lo itu seperti cangkang gue . Jadi ketika gue pergi kemana pun itu gue gaakan ninggalin cangkang gue ini . Dan jika gue ngelepas cangkang ini . Gue akan kembali . Karna lo seperti tujuan untuk gue pulang . Apa sekarang udah cukup ? Atau lo masih ga ngerti juga? Cika jangan ragu"
"Tapi mar kita baru beberapa hari kenal "
"Menurut lo itu baru beberapa hari kenal , tapi bagaimana dengan gue cik? Bagaimana gue yang udah lama nunggu saat ini ? gue udah lama kenal lo . Gue nunggu ini semua , gue yang nunggu cik kapan waktunya " damar pun seperti berusaha untuk dimengerti
"Yakenapa harus gue? Sedangkan diluar sana banyak banget yang - "
"Karna gue maunya elo! Apa semua jawaban gue gacukup? Gue gaminta lo membalas rasa gue cik . Gue cuma bilang apa lo mau dicintai gue? "
"Anter gue pulang "
****
Gue hanya terdiam dan terus berpikir , gue harus apa? Bukankah seharusnya gue bahagia? Bukankah ini yang membuat gue bangkit? Kenapa lagi cik? Kenapa perasaan ini justru begini, apa ini memang belum saatnya? Apa yang gue lakuin ini salah?
Ketika gue sampai gue langsung turun tanpa mengucapkan apa-apa . Gue masuk kerumah dengan wajah yang masih bingung dan marah . Didalam otak gue ini masih banyak pertanyaan kenapa .
"Ko udah pulang non? Tumben jam segini , tadi dianter siapa non" ucap bibi yang tadi mendengar suara mobil
"Aku gasekola bi , sama damar "
"Loh kenapa gasekola non? Siapa damar , yeh non cika baru bibi tinggal pulang kampung aja udah punya pacar " ucap bibi sambil meledek
"Dia bukan pacar cika bi . Cika baru kenal dia beberapa hari lalu tapi ternyata damar udah kenal cika lama tanpa cika tau bi . damar itu kaka kelas cika bi , dia suka main basket dan banyak banget cewe-cewe yang suka sama dia . Tapi dia minta izin sama cika buat mencintai cika bi"
"Kenapa non cika marah? Non cika harusnya seneng . ibaratnya non cika itu bintang dan diantara ribuan bintang-bintang yang lain non cika yang dipilih dengan paling baik . harusnya non cika bangga karena diantara cewe-cewe itu non cika yang paling beruntung . Coba non pikir pasti banyak cewe-cewe yang berharap di posisi non sekarang " sambil memegang pundak gue
Ucapan bibi pun membuat gue merasa bersalah banget sama damar.
"Iya ya bi kenapa aku harus marah ya bi ? "
"Mungkin karna non kaget dan gatau harus apa . Lain kali non jangan pernah buat keputusan saat sedang marah non karna marah itu membutakan segalanya bisa jadi keputusan yang kita ambil saat sedang marah adalah kerinduan kerinduan dihari yang mendatang "
Gue pun memeluk bibi karna bibi selalu membuat gue merasa tenang . Selalu bisa membuat gue berpikir kedepan . Andai aja ini mamah pasti gue- Ih apaansi cik!!!
"Bibi terus cika sekarang harus apa? "
"Ikuti saja jalannya non , minta maaf sama damar . Dan jangan menjauhi damar , mungkin dia hanya ingin jujur non , mungkin juga dia memang sedang menerima kenyataan bahwa dia memang mencintai non . Karena lebih baik ditolak dari pada tidak menyatakan sama sekali non , yaudah bibi nyuci dulu non "
Ucapan bibi benar-benar seperti menampar gue . Kenapa setiap ucapan bibi membuat gue bersalah sama damar . Damar maafin gue
****
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta dalam hujan
RomanceAKU MENYUKAI HUJAN DENGAN SEGALA CERITA YANG IA BAWA :)