Banyak kejadian menarik di Firstanlly Town, salah satunya ialah kisah mengenai Ballerina yang tinggal di kota itu.
Seorang gadis bernama Lucy belakangan ini menjadi pusat perhatian karena bakatnya yang terbaik dari yang terbaik. Dia selalu menjadi yang nomor satu.
Dia memiliki fisik yang sempurna dan tubuh yang sangat lentur. Dia memiliki semuanya sampai pada kejadian di malam itu.
Sayang sekali dia mengalami kecelakaan saat pulang dari audisi. Kakinya patah dan selamanya tidak bisa menari lagi.
Setelah itu kabarnya tidak pernah terdengar, ada yang berkata bahwa dia pindah keluar kota karena sangat terpukul.
Sebagai bintang baru Ballerina adalah Michelle Diandress, ya itu aku. Menggantikan posisi Lucy.
Berbulan-bulan telah berlalu, dan memang tidak mudah berada di posisi nomor satu ini.
Aku memenangkan banyak audisi dan menjadi populer, aku memiliki semuanya. Bahkan lebih dari yang dimiliki Lucy.Sudah setahun semenjak terakhir mendengar kabar Lucy, tidak ada yang memperdulikan kabarnya lagi. Dan malam itu aku benar-benar terkejut.
Ketika pulang dari audisi, seorang gadis berdiri di depan dan membuat ku memberhentikan mobilku. Aku mulai ternganga saat dia menaikan wajahnya, dia adalah Lucy.
Tersenyum mengerikan didepanku, aku hanya terbengong saat dia mulai berjalan mendekat.
Dia mengetuk kaca mobil ku yang kemudian aku buka.
"Lu.. Lucy?" tanya ku terpatah
"Ya, kau terkejut? Begini caramu menyambut kedatangan teman lama?"Kemudian dia tersenyum ramah, dan aku membawanya ke rumahku. Kami mengobrol dan tertawa layaknya teman yang lama tak jumpa.
"Syukurlah kalau bisnis Jus mu berjalan baik, kau mau minum?" tanyaku
"Ya tentu, Terima kasih"Aku ke dapur dan meninggalkan Lucy di ruang TV, aku mulai membuka pintu kulkas, ada sesuatu yang membuatku terdiam. Aku teringat sesuatu.
Buru-buru aku memutari badanku dan terkejut karena Lucy sudah dahulu berdiri di depanku, tepat di depan wajahku.
"Kenapa Michelle?" tanya Lucy sambil memperlihatkan senyuman menakutkan itu lagi
"Ka... Kaki.. mu"
"Tentu saja baik-baik saja, apa kau kecewa? Karena sebenarnya kau tak berhasil membunuh ku malam itu kan?"Aku tertawa Sekuat-kuatnya, dan mulai mengambil pisau di belakang ku
"Kalau begitu, aku hanya perlu mencoba nya lagi kan?"
Beberapa minggu telah berlalu, semuanya berjalan seolah tidak terjadi apa-apa. Itu bagus.
Aku memenangkan audisi lagi, dan kali ini aku mendapat hadiah dari penggemar yang terletak di kasur ku.
Aku terdiam sebentar, bagimana cara dia masuk? Tapi aku memang telah banyak bertemu penggemar yang fanatik, jadi mungkin hal ini sudah biasa.
Sebuah Mawar yang cantik, aku suka aromanya. Oh ternyata ada surat juga.
Selamat atas kemenanganmu, tertanda Lucy~