Akhir bulan maret yang indah, malam itu aku bergegas untuk tidur, karena besok adalah hari yang aku tunggu-tunggu.
Pagi setelah itu, di sebuah sekolah yang terdapat di kota Firstanlly. Aku mendatangi meja sahabatku, Elin.
"Hey, sepertinya aku tidak bisa menepati janji ku untuk menemui mu nanti malam" Kata ku pada Elin
"Apa? Kenapa Bella?" Tanya Elin dengan sedih
"Entahlah, aku hanya ingin dirumah saja"
"Apa kau bercanda? Kita sudah menantikan ini dan kau seenaknya berkata begitu?"
"Aku muak denganmu, mungkin juga kita tidak perlu bertemu untuk beberapa waktu kedepan"Suasana semakin panas, teman sekelas yang lain hanya melihatku dengan heran dan sedih, yang lebih anehnya juga ada yang melihat ku dengan ketakutan. Dan selama di sekolah aku tidak ada bicara pada Elin.
Sore itu bel sekolah berbunyi, sebelum Elin berangkat pulang aku mendatangi nya lagi dan memberinya sebuah kotak.
"Kali ini apa yang kau inginkan?" Kata Elin sambil memasukan bukunya ke dalam tas
"April Mop!!" Teriak ku sambil tertawa "selamat ulang tahun sahabatku!!"
"Astaga Bella! Kau ini benar-benar menyebalkan" Jawab Elin mulai menangis terharu "aku kira kau melupakan hari ini"
"Tentu saja tidak, dan nanti malam aku pasti datang"Sebenarnya kejutan itu sangat kurang bagiku, rencanaku yang briliant tidak satupun di setujui oleh teman sekelasku, tidak ada yang perduli pada Elin, karena memang Elin tidak mau berbaur dengan teman-teman yang lain.
Malam itu ketika di tengah perjalanan ke rumah Elin, aku bertemu teman sekelas ku yang lain, Sandy dan Olive.
"Hey, kalian! " Sapa ku pada mereka
"Hey Bella!" Jawab Olive
"Kau sendirian saja? Mau pergi kemana?"
"Kerumah Elin, hari ini adalah ulang tahunnya, kalian mau ikut merayakannya?"Mereka hanya diam dan saling menatap satu sama lain.
"Kenapa?" Tanyaku
"Bel, kami perduli padamu. Sebaiknya berhentilah bermain dengan Elin lagi" Kata Olive
"Kenapa kau bicara begitu?"
"Dia sudah punya teman baru disana, jadi lupakan lah dia"
"Aku tidak mengerti maksud kalian. Kalian ini bicara apa sih?"Mereka diam, Sandy yang dari tadi hanya diam mulai memberanikan diri bicara.
"Dia sudah lama meninggal Bel, terimalah. Sudah 3 bulan kau seperti ini, dan kami satu kelas sangat khawatir padamu"
"Apa kau gila? Kalian juga melihatnya masuk ke sekolah pagi ini kan?"
"Tidak. Kami hanya melihat kau berbicara sendiri di meja itu"
"Sudahlah, aku tidak akan terkena April mop kalian" Jawabku sambil tertawa
"Tidak Bel. Kami bicara yang benar-benar terjadi, 3 bulan yang lalu Elin itu meninggal karena kecelakaan dan-"
"Omong kosong apa ini? Tidak lucu!" Kataku sambil berjalan pergi meninggalkan merekaLolucon mereka benar-benar tidak lucu, apa karena Elin tidak mau mengobrol dengan mereka?
Dan tibalah aku dirumah Elin, ibunya Elin membukakan pintu rumah setelah aku membunyikan Bel.
"Halo bu, Elin nya ada kan?" Tanya ku,
Anehnya Ibu Elin hanya menatapku sedih dan memeluk ku.
"Nak, saya mohon terimalah"
"Ibu ini bicara apa ya?" Tanyaku
"Bel, naik saja ke atas. Aku kesulitan memilih baju" Teriak Elin dari atasAku melepaskan pelukan Ibu nya Elin
"Bu, permisi ya"Ibu nya Elin hanya melihatku menaiki tangga menuju kamar Elin dan berkata
"Tidak ada siapa-siapa disana"Aku tidak memperdulikannya, Aku membuka pintu dan memasuki kamar Elin.
"Kau ini lama sekali datangnya" Kata Elin
"Maaf-maaf " Kataku sambil tertawa.Kenapa semua orang menggunakan lolucon murahan yang sama di April Mop?