🎆Selamat Tahun Baru Imlek bagi yang merayakannya🎆
🎇Semoga semuanya di tahun ini sehat selalu dan dapat mencapai keinginannya~🎇
✨Gong Xi Fa Cai, Shen Ti Jian Kang, Xin Xiang Shi Cheng, Wan Shi Ru Yi✨Cerita ini terinspirasi dari dewa Inari Jepang.
Di gunung ini, tinggallah seorang dewi rubah.
Ada juga orang yang bilang itu adalah siluman rubah. Bagaimana mungkin ada dewi yang tinggal di dunia manusiawi?
Tapi tidak peduli apakah itu dewi atau siluman, penduduk desa di sekitar sangat menghormatinya, dan mereka juga terus bertahankan interaksi mereka dengannya.
Desa akan mengirim utusan ke gunung untuk memberikan persembahan kepada dewi rubah pada waktu tertentu. Sedangkan, dewi rubah akan melindungi desa dari berbagai bencana.
Selama berabad-abad, sekitar desa juga memang sangat damai, hidup dengan tentram.
Dewi rubah tidak suka ada yang mendatangi tempatnya, apalagi jika itu manusia.
Utusan sebelumnya sudah tua, dan mereka akan memilih penggantinya pada tahun ini.
Untuk kali ini, Kang Seulgi dari keluarga Kang terpilih sebagai utusan baru.
Awalnya dia sangat tenang, bahkan bisa merasa sedikit senang karena bisa bertemu dengan dewi rubah yang asli. Tapi kata-kata kedua orang tuanya membuat dia menjadi sedikit gelisah.
"Jangan menatap dewi rubah kalau sudah bertemu denganNya!"
"Jangan asal bicara, takut nanti membuat dewi marah!"
"Kalau dia benar-benar siluman rubah, bisa-bisa dia mengambil nyawamu!"
Menakutkan sekali.
Seulgi membawa satu kotak yang diisi dengan harapan warga desa Kirin dan berjalan di tanah yang berlumpur. Beberapa hari yang lalu tempat ini baru saja hujan deras, karena pergantian musim semi ke musim panas, otomatis menjadi sering turun hujan.
Udara sangat segar, warna hijau daun di sekitar membuat pemandangan menjadi sangat indah.
Hati Seulgi yang gelisah pun menjadi lebih tenang.
Kabut semakin tebal di tengah jalan sampai tidak bisa melihat hal-hal di depan mata. Ketika sudah mau sampai di tempat tujuan, Seulgi samar-samar melihat sosok kurus yang sedang berdiri. Dia mengingat perkataan orang tuanya, segera dia tertunduk. Nyawa lebih penting dari segalanya.
Tubuh dewi rubah jauh lebih kurus daripada yang dia bayangkan.
"Ikut aku," sebuah suara terdengar jelas. Sosok itu mulai berjalan naik ke atas bukit, Seulgi dengan cepat mengikuti di belakang.
Bayangan itu selalu berjarak sekitar tiga sampai empat meter darinya. Seulgi memelankan langkahnya, dia juga ikut memelan. Seulgi percepat langkahnya, dia juga ikut percepat.
Seolah-olah ada mata di punggungnya.
"Kamu utusan baru desa Kirin?" Sosok itu tiba-tiba berbicara.
"Iya, nenek Lee sudah tua, jadi ganti aku yang datang."
Lalu mereka tidak berbicara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
《SeulRene》Kumpulan Cerita Oneshoot ©Baechuseulbear
Fanfiction⚠GxG Area⚠ Hanya cerita pendek SeulRene, bisa saja bad ending atau saja happy ending. Tapi ada🔞atau ngak gak tau yaaa wkwkwk 🚫Yang gak suka cerita GxG silahkan cari cerita lain