Distressed Radio

1.4K 163 22
                                    

Annyeonghaseyo, yorobun. Aku adalah Kang Yerim dari kelas 6-1.

Nama papaku Kang Seulgi, nama mamaku Bae Joohyun.

Meskipun dipanggil papa, sebenarnya papaku seorang cewek. Teman-teman juga sering menanya tentang papa, katanya papa Yerim beda sama papa mereka. Tapi aku bodo amat sama mereka, karena papa Yerim memang berbeda, lebih tampan daripada papa mereka, heheheh‥

Hari ini sudah pembagian rapor semester terakhir. Di saat makan malam, mamaku sepertinya sedang badmood. Mama tumben tidak membersihkan tulang ikan, membiarkan aku dan papa makan ikannya dengan berantakan, tapi papa malah seperti tidak terjadi apa-apa, duduk di samping mama makan ayam goreng dengan senang.

"Uri Yerim udah mau lulus SD ni," papa mencubit pipiku dengan tangan yang berminyak, dan berhasil mendapat pukulan dari mama.

"Kang Seulgi, telan makanan di mulutmu dulu baru bicara."

Sama sekali tidak terlihat kedudukan sebagai orang tua di dalam diri papa.

Setiap saat ini, aku selalu merasa papa adalah kakakku yang telah berpisah selama 20 tahun.

Jangan salah paham, sebenarnya mamaku adalah orang yang sangat lembut. Mama akan menutupi selimut di badanku saat aku tertidur di mobil, bangun pagi untuk mengikat rambutku dengan cantik, saat festival olahraga sekolah memegang sebotol minuman olahraga menungguku di garis finish, dan saat makan seafood daging capit kepiting juga punyaku, papa hanya boleh makan daging di kaki kepitingnya aja.

Pita seragam sekolah juga selalu punyaku yang ikatnya paling cantik di kelas. Jadi setiap mama harus pergi ke luar kota karena pekerjaannya, aku hanya bisa memakai 'hasil karya' papa pergi ke sekolah. Tidak hanya seragamnya sangat kusut, pita juga diikat macam tali kucing.

Masih ingat tidak lama yang lalu sekolah mengadakan festival olahraga keluarga. Papa yang katanya pernah menjadi seksi olahraga OSIS saat SMP, senangnya minta ampun hanya karena mendapat point 8 saat memanah, tapi langsung menjadi tercengung saat mendapat point nol. Semua berkat mama yang merupakan murid pintar di mulut papa, akhirnya bisa 'epic comeback' karena mendapat point 10 berturut-turut.

Mama waktu itu sangat keren. Kalau papa mah, cuma kelihatan keren aja.

Tentu saja, papa juga memiliki sisi yang sangat aku sukai. Di saat mama tidak ada di rumah, di rumah pasti penuh dengan pringles, tiap hari makan ayam goreng sama pizza. Tapi tangan papa sangat panjang, otot lengan yang menonjol saat main game denganku juga terlihat keren.

Papa tidak pernah memarahiku dalam masalah belajar. Karena papa bilang waktu kecil nilainya juga tidak bagus, jadi dia tidak punya hak untuk memarahiku.

Makan malam hari ini, semua orang pasti bisa melihat mama sedang naik darah karena nilai raporku. Aku dengan hati-hati ingin mengambil sepotong daging, papa malah mengeluarkan game baru yang aku minta saat ulang tahun, berkata dengan semangat bahwa liburan musim panas akan dimulai hari ini.

Papa mau cari mati, tapi aku masih mau hidup.

Tolong, siapa saja datang selamatkan aku.

"Seulgi, sebenarnya kamu ada lihat nilai ulangan Yerim nggak sih?"

Mama meletakkan sumpit ke atas meja dengan keras, tangannya bersilang di depan dada, ekspresi serius. Sebaliknya, papa masih tersenyum. Rasa ingin tahu membuatku melihat ke sana, namun keinginan untuk bertahan hidup membuatku menghindarinya. Papa, kumohon jangan senyum-senyum lagi, atau mengeluarkan jurus tertawa sambil menangismu juga boleh, daripada menuangkan minyak tanah dalam api lagi.

Aku benar-benar gak tahu apa yang disenangkan papa setiap hari!

"Yang penting dia senang."
"Nilai waktu SD gak akan nentuin masa depan," papa menjilat jarinya yang penuh dengan saus warna merah.

"Kalau benar seperti yang kamu bilang, bagaimana dengan kamu yang sekarang?" Mama menyerang kembali.
"Betapa bagusnya kalau semangatnya waktu minta kamu beliin game baru dipakai buat belajar? Pasti nilainya gak akan sejelek itu."
"Emangnya kamu pikir siapa yang biasanya bersihin kamar tidur? Kirain aku gak tahu dua kotak kaset game yang kalian sembunyiin di kamar?"

Mama suka menghindari tatapan orang dan menyendiri di kamar saat tidak senang.

Kali ini juga sama, pintu kamar tertutup diiringi suasana hening di ruang makan, dan suara mendengus kesal di balik pintu itu.

"Papa, maafkan Yerim," aku menundukkan kepala dan meminta maaf, tapi papa hanya mengusap kepalaku dan bilang gak papa.

"Mama mungkin lagi marah sama papa. Dua hari yang lalu bibi Sunmi bawa dua kotak lip gloss dari luar negri buat papa. Mamamu sih gak bilang apa-apa, tapi mungkin dalam hatinya lagi cemburu gitu deh."

Tetapi apakah ini adalah masalah yang sebenarnya?

Papa selalu bilang kehidupannya tidak sukses. Keberhasilan yang terbesar hanya berhasil menembak mama dengan bakat dancenya. Papa adalah seorang dancer, kemudian papa pindah ke sekolah untuk mengajar seni karena cedera di kakinya.

Papa dan mama sudah berteman sejak kecil, jika mereka hidup 30 tahun, berarti mereka juga sudah berteman 30 tahun. Mama juga sering bilang papa adalah cinta pertamanya, papa juga sering mengeluh bahwa mama suka ngatur-ngatur orang, bilang dirinya hidup sampai sekarang baru pernah dekat dengan tiga cewek.

"Mamamu, nenekmu, dan kamu," papa hitung pakai jari.

Papa suka mengalihkan pembicaraan dengan kisah cintanya dengan mama, membuatku lupa dengan kejadian yang sebenarnya.

Ketika aku masih berpikir tentang alasan yang dikatakan papa tadi, papa sudah selesai cuci tangan dan buka pintu masuk ke kamar.

Tak terasa sudah jam sepuluh malam. Mama yang di balik pintu kamar itu gak tahu sudah gimana, apakah masih marah dengan Yerim?

Pintu kamar kayaknya dikunci sama papa, tapi orang idiot pun bisa melihat kunci pintu masih berada di lubang kunci. Papa bilang kalau mereka bertengkar tak akan terus sampai besok pagi. Mungkin antara aku sama mama juga kayak gitu, jadi aku benar-benar ingin meminta maaf dengan mama.

Apakah sekarang adalah saat yang tepat?

Ada yang bisa kasih tahu aku?

END

Hayooo, kira" apa yg terjadi di dlm kamar yaa???
Btw bnyak tinggalin komen dong biar aku lbh bersemangat buat nulis cerita berikutnya:)

《SeulRene》Kumpulan Cerita Oneshoot ©BaechuseulbearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang