"Annyeon? Seulgi-ah."
"Ya, unnie, aku di sini."
"Kenapa kamu gak datang menemuiku? Apa kamu lagi sibuk?"
"…"
"Aku sangat takut. Beberapa hari ini aku terus bertemu dengan seseorang yang sangat mirip kamu. Dia datang berbicara denganku, tapi aku gak suka."
"Benarkah? Aku belum pernah mendengar ada orang yang sangat mirip denganku."
"Dia bahkan terus menarikku, dia baru mau pergi setelah aku memukulnya. Seulgi-ah, kumohon cepatlah kembali padaku, aku merindukanmu."
"… Ya, Joohyun, saranghae, selamat malam," Seulgi mengakhiri telepon. Dia mengambil sertifikat medis yang ditempel kembali setelah dikoyaknya.
"Bae Joohyun didiagnosis 'Sindrom Capgras', dianjurkan perawatan segera."
Kebencian, kebingungan, dan kesedihan datang secara bersamaan pada saat ini.
Seulgi merasa jantungnya seperti akan dipenuhi oleh rasa sakit. Dia menundukkan kepala dan memegang erat kertasnya sambil menghapus air mata dengan tangan.
Dia menatap dirinya di cermin, dengan lembut dia menyentuh tempat yang terluka karena pukulan dari Joohyun. Dia masih bisa mengingat tatapan tajam dari Joohyun.
"Kamu siapa? Cepatlah pergi! Dasar orang aneh."
Di bawah cahaya redup, Seulgi tampak sangat lelah.
Dia tidak bisa lagi muncul di depan Joohyun setelah dipukulnya, dia tahu ini hanya akan menyebabkan kemarahan dan kesensitifan Joohyun.
Setiap malam, dia akan duduk sendiri di bawah rumah Joohyun. Memandang ke atas dan terus melihat cahaya lampu di dalam rumahnya, kemudian mengucapkan selamat malam padanya setelah lampu sudah dimatikan.
Mendengar Joohyun bilang merindukannya, rasa sakit dan pahit memenuhi seluruh badan Seulgi, dia mencoba mengendalikan suara gemetarnya.
Padahal dulu Joohyun tidak akan mengatakan kata-kata seperti ini. Ini semua kesalahan dirinya yang tidak bisa selalu berada di sisinya.
"Maaf Joohyun, untuk sementara…"
"Aku tahu, kamu pasti ada urusan lagi."
"… Maaf, aku akan menemuimu lain kali."
"Aku mau tidur dulu."
"Joohyun, saranghae. Selamat malam."
Seulgi mengambil foto dirinya dengan Joohyun yang terletak di samping cermin. Dia tersenyum paksa dan mengusap Joohyun yang tersenyum di dalam foto itu.
Seulgi masih ingat ini adalah foto yang diambil waktu hari pertama mereka jadian.
"Unnie… selamatkanlah aku…"
***
Pada anniv 3 tahun mereka, Seulgi akhirnya tidak bisa lagi menahan rasa rindunya pada Joohyun.
Dia mengajak Joohyun ke restoran di mana mereka pertama kali bertemu.
Seulgi sudah menyiapkan semua. Pakaian formal, hadiah mahal.
Sebelum masuk ke restoran, dia melihat Joohyun sudah duduk di dalam.
Seulgi merasa sekarang lebih gugup daripada ketika dia menembak Joohyun.
Dia membuka pintu dan berjalan ke arah Joohyun.
Ketika dia berdiri di depan Joohyun, rasa senang di wajah Joohyun hanya muncul sebentar dan kemudian berubah menjadi dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
《SeulRene》Kumpulan Cerita Oneshoot ©Baechuseulbear
Fanfic⚠GxG Area⚠ Hanya cerita pendek SeulRene, bisa saja bad ending atau saja happy ending. Tapi ada🔞atau ngak gak tau yaaa wkwkwk 🚫Yang gak suka cerita GxG silahkan cari cerita lain