1. Kwon Jiyong.

1.3K 72 5
                                    


Full Seunghyun poV

Haaaa... Panas sekali hari ini. Aku akan memakai pakaian tipis saja lah untuk pergi sekolah. Ah ya.. Perkenalkan, namaku Lee Seunghyun, aku siswa kelas 2 SMA di YG High School. Tidak ada hal menarik tentang ku disekolah. Aku hanya murid biasa disekolah, yaa selayaknya murid lainnya.

"Pagi Seunghyun-ah!" Sapa Daesung hyung dengan senyum merekah saat aku memasuki gerbang sekolah.

"Ah, pagi Dae hyung." Sapa ku balik.

Daesung hyung terus menerus mengikuti ku sampai ke kelas dan masih dengan senyum yang menempel pada wajah nya, membuat ku ngeri.

"Kau ini kenapa hyung? Senyum senyum terus." Tanya ku yang risih karena Dae hyung terus terusan tersenyum seperti orang gila.

"Kau ada jam bahasa Inggris?" Tanya Dae hyung balik.

"Ada." Jawab ku singkat.

"Ada pr dari guru bahasa inggris?" Tanya Dae hyung lagi.

"Tidak ada hyung, wae?" Jawab ku lagi.

"Kalau begitu aku minta tolong padamu Seunghyun-ah, kerjakan pr bahasa Inggris ku." Mohon Dae hyung.

"Memangnya kapan dikumpulkan pr nya?" Tanyaku.

"Hmm, besok sih hehehe." Ah dasar hyung ini.

"Yasudah biar aku kerjakan, mana buku mu hyung?"

"Ini. Terima kasih Seunghyun-ah. Kau benar benar penyelamatku!" Teriak Dae hyung sambil pergi keluar kelas ku.

Aku pun menggeleng pelan saat Dae hyung meninggalkan kelasku dengan perasaan bahagia.

Baru saja aku merapihkan tasku ditempat duduk, seseorang dengan kasarnya masuk ke dalam kelas.

Dia Kwon Jiyong, ia mendapat gelar berandalan yang sangat ditakuti oleh murid lainnya, ia sering bolos, ia suka berkelahi. Tidak ada yang berani untuk mendekati nya atau membuat masalah dengan nya.

Aku menatapnya saat ia masuk kelas dengan perlahan, tiba tiba ia menatapku dengan tajam.

'Oh no, apa dia tau kalau aku sedang menatapnya?' Batin ku.

Ia kembali berjalan menuju bangku nya. Huuuh, aku selamat.

•••

Jam istirahat sudah tiba, Dae hyung seperti biasa menjemputku untuk pergi ke kantin bersama.

"Seunghyun-ah! Kau lamban sekali huh, apa kau tidak lapar? Aduh perutku lapar sekali. Yaa! Seunghyun-ah!" Ucap Dae hyung yang terus terusan merengek meminta ku untuk berjalan lebih cepat.

"Ya! Hyung, kalau sudah lapar langsung saja ke kantin, nanti aku menyusul." Kataku.

"Baiklah, aku tunggu di kantin." Ucap nya langsung berlari ke kantin, selapar itukah Dae hyung? Ah benar benar hyung itu.

Aku pun kembali berjalan dan tidak sengaja melihat Jiyong sedang duduk ditaman sendirian. Apa dia benar benar tidak ada teman seperti yang teman teman lainnya bicarakan?

Aku berjalan menuju kantin untuk membeli roti dan minuman kaleng.

"Dor!!" Kaget Dae hyung saat aku membeli roti dan kaleng di kantin.

"Aku tidak kaget hyung. Sudah ya aku pergi lagi." Jawab ku sambil meninggalkan Dae hyung.

"Ya ya ya! Mau kemana kau Seunghyun-ah." Tanya Dae hyung, tapi aku tetap berjalan.

Tepat di taman ini, Jiyong tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Hendak menghampiri Jiyong aku malah tersandung batu dan tidak sengaja roti dan kaleng yang aku beli tadi mengenai kepala Jiyong.

'Tamat sudah riwayatku.' Batin ku.

Jiyong menoleh padaku, dan menghampiri ku. Aku mengira ia akan membantuku berdiri, tapi mungkin malah sebaliknya.

Ia mungkin akan menghajarku.

"Kau siapa?" Tanya Jiyong.

"Aku?"

"Iya! Siapa lagi bodoh?! Hanya ada kau dan aku disini!" Bentak Jiyong.

"Aku.. Lee Seunghyun." Jawab ku sambil berdiri dan merapihkan baju ku.

"Kau sengaja?" Tanya nya balik dengan penuh penekanan. Dan itu membuatku bergidik ngeri.

"Ti-tidak maaf aku tadi tersandung dan aku tidak sengaja melemparkan ro-"

Belum sempat aku menyelesaikan dialog, aku merasakan tinjuan keras di pipi kiri ku.

"Aku tidak peduli mau kau tersandung atau tertabrak sekalipun, jika itu menyangkut ku akan ku hajar kau." Ujarnya sambil menendang roti yang ku beli tadi lalu ia pergi meninggalkanku.

Di UKS

"Ya! Seunghyun-ah! Kau tidak apa? Apa ada yang sakit? Kenapa bisa begini? Siapa yang berani membuatmu menjadi seperti ini? Apa dia mempunyai masalah denganmu? Yaa! Jawab aku Seunghyun-ah!"

Haish, Dae hyung terlalu berisik.

"Diamlah hyung, jika aku katakan siapa yang membuatku begini kau tidak akan bisa menghajar nya balik." Jawab ku.

"Apa dia Kwon Jiyong?" Tebaknya.

Aku mengangguk pelan.

"Haah, maaf Seunghyun-ah kau benar, aku tidak bisa menghajar balik si naga itu." Hela Dae hyung.

"Ani hyung, kau tak perlu menghajarnya." Balas ku.
"Karena aku yang memulainya." Lanjutku lagi.

"Memulai? Memulai apa?" Tanya Dae hyung.

"Mulai mendekati Jiyong. Dan ingin berteman dengannya." Jawab ku santai.

"Sebaiknya jangan Seunghyun-ah. Terlalu impossible untuk berteman dengan berandalan itu." Tepis Dae hyung.

"Kenapa? Apa sebegitu buruknya Jiyong? Aku rasa tidak, bagaimanapun aku tetap akan ingin menjadi teman nya."

"Kau ini, yasudah, istirahatlah lalu lakukan rencanamu untuk berteman dengannya." Ucap Dae hyung lalu meninggalkan ku di uks sendirian.

Berteman dengan Kwon Jiyong ya.. Sudah pasti impossible seperti kata Dae hyung, tapi.. Kalau itu tidak akan terjadi, maka akan kujadikan terjadi bagaimanapun caranya.

Hwooolaaaah! Wkwkwkwk padahal aku belum selesai nulis lapak sebelah loh:v entah kesambet apa tiba tiba pengen nulis Nyongtory.

 

••••••••••••••••••••

Give me Vote and Comment if you like my story about Berandalan [Nyongtory]

Don't be silent readers please

Stay tune!∽
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Berandalan [Nyongtory]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang