"Hei, kau tersesat, huh?" Tanya Youngdon sambil jongkok mendekati Seungri.Tiba tiba..
Brak!!
Terdengar suara pintu yang dibuka dengan paksa, seketika semua orang yang diruangan itu menoleh kesumber suara.
"L-L-Lee Hana?" Batah Seungri.
"Oppa, aku tidak bisa melihatmu terus terusan berada diruangan yang jorok ini, huh! Terlihat seperti sampah. Kemarilah dan pulang bersamaku ke Jepang." Ucap perempuan yang dipanggil Lee Hana oleh Seungri. Seungri mengernyit heran,
'Apa maksudnya terus terusan melihatku di ruangan ini?' Batin Seungri.
"Hei, siapa kau? Jauhkan badan kotormu dari oppa ku! Atau kau akan menyesal nantinya."
"Hana-ya, kenapa bisa disini? Kapan sampai?" Tanya Seungri sambil berdiri dan berjalan cepat kearah Hana.
"Oppa, kau tidak usah membalik kan topik. Sekarang pulang lah ke Jepang denganku." Ajak Hana sedikit penekanan dan pemaksaan.
Entah bagaimana, ikatan yang melekat ditubuh Jiyong terlepas. Tanpa lama, Jiyong langsung berdiri dan membawa kabur Seungri.
Sedikit terlambat, karena Hana tiba tiba mencengkeram tangan Jiyong. Lalu Jiyong dengan terpaksa berhenti dan melihat Hana dengan wajah yang datar dan dingin.
Membuat Hana sedikit bergidik takut untuk tetap menatap muka Jiyong.
Selangkah Jiyong memajukan dirinya perlahan,
"Lepaskan, aku akan membantu kakakmu ini kabur, lalu temui kami di hotel terbesar di kota ini." Kata Jiyong berbisik ditelinga Hana, lalu ditatapnya kembali si Hana itu.
Hana kembali menatap Jiyong,
'Hei, aku yakin IQ mu diatas rata rata. Kau pasti tahu maksud ku. Kumohon, kalau tidak aku akan benar benar menggiling kakakmu ini dengan pesawat pribadiku.' Kira kira seperti itulah kalimat yang ditangkap oleh Hana dimata Jiyong.
Seketika ia merinding. Lalu hanya mengangguk pelan.
Jiyong pergi sambil menyeret Seungri keluar. Seungri hanya melihat Hana dengan wajah khawatir. Pasalnya, Hana juga gangster berbahaya seperti Dami, Chaerin, dan Youngdon.
"Hei! Sedang apa kalian? Cepat kejar para brengsek itu!" Teriak Lee Chaerin.
Saat itu juga, tangan Dami terangkat. Meng-Intruksi kan untuk 'Diam'.
"Biarkan saja mereka lolos, karena.. Mereka meninggalkan mangsa yang segar." Itu yang diucapkan Dami. Youngdon melotot begitupula Chaerin.
Hana, hanya tersisa Hana disana.
"Hei gadis kecil yang manis, kenapa sendirian? Tidak mengikuti mereka?" Tanya Dami sambil berjalan kearah Hana dan mengelus rambutnya lembut.
Plak!
Tamparan keras dari Hana untuk Dami terdengar sangat jelas di ruangan itu.
"Tidak ada yang mengijinkan mu untuk mengelus lembut rambut bagusku yang sudah dicuci 15 kali sehari." Ketus Hana.
Chaerin, Youngdon, dan Dami terkejut dalam diam.
'Nyali anak ini benar benar kuat!" Batin Chaerin.
'Nyawa anak ini.. Sangat berbahaya, jika Dami nuna tidak bisa mengkontrol emosi nya.' Batin Youngdon.
Dami melirik anak yang bernama Lee Hana itu. Dengan santainya Hana keluar dari ruangan tersebut. Dami, Chaerin, dan Youngdon diam, tidak ada yang mencegah Lee Hana pergi.
"Nu.. Nunna? Gwaenchanna?" Tanya Youngdon yang melihatnya dari belakang.
"Kenapa tidak kau kejar eonni?" Ceplos Chaerin.
Diseling senggolan pelan dari Youngdon. Merasa keceplosan, Chaerin dengan sengaja menutup mulutnya dan memukul pelan kepalanya, merutuki kebodohan diri sendiri.
"Kita hanya tinggal mengikuti nya bukan? Aku sudah tau siapa namanya, kita tinggal mencari data Lee Hana itu." Kata Dami.
----
Author Pov
'Sekarang.. Hotel terbesar? Bukan kah disini hotel terbesar.. Punya Tuan Kwon?! Astaga!! Apa dia Anak Tuan Kwon?' Pikir Hana
"Hei, bukan kah kau Hana?" Tanya perempuan yang usianya sepantaran Hana.
Hana terkejut dan melihat penuh pertanyaan.
"Lee.. Hi?" Tanya balik Hana, disambut senyuman penuh dari Lee Hi.
"Apa kabar, Hana? Waah, kau tidak berubah ya. Bagaimana? Sudah dapat bahan bully an berapa?" Tanya Lee Hi.
"Lumayan, tapi aku baru saja kemari, bukan? Kau sendiri? Sudah dapat bahan pembunuhan berapa?" Tanya antusias Hana.
"Banyak! Eh, kau mau kemana?" Lee Hi sedikit melihat Hana buru buru pergi.
"Ah! Kebetulan kau tanya, Hayi-ya! Kau tau hotel terbesar disini berada dimana?"
"Oh? Dari sini lurus sampai pertigaan, lalu dipertigaan beloklah ke kanan. Setelah itu, lurus sampai ujung hotel itu sebelah kiri jalan tepatnya, samping restoran yang ternama. Ngomong ngomong, itu kan hotel terbesar dari Tuan Kwon? Kau mau bertemu siapa disana?" Tanya Hayi setelah menjelaskan tempat yang akan dituju Hana.
"Oh, terimakasih Hayi-ya. Aku.. Ingin bertemu seseorang penting disana, baiklah aku duluan ya. Terimakasih sekali lagi Hayi-ya!" Ucap Hana sambil pergi dari tempat.
Sesampainya tempat yang dituju, Hana melihat Seungri yang berada di taman hotel tersebut. Tanpa pikir panjang, Hana menghampiri Seungri.
"Oppa!" Teriak Hana.
Tiba tiba ada yang menarik Hana dari belakang.
"Hana! Jangan ceroboh itu bukan aku!" Kata Seungri.
Hana terkejut, lalu menoleh. Ingin melihat siapa yang menarik nya dari belakang.
"Jangan gegabah lagi. Kau seperti bukan adik ku." Ujar Seungri.
"O-oppa? Lalu.."
"Itu bukan aku, itu jebakan Hana."
"Adikmu ini memang ceroboh sekali Panda. Tapi aku suka keberanian nya." Ucap Jiyong yang berjalan santai kearah mereka berdua.
"Kau, Kwon Jiral?" Tanya Hana.
Deg!
Jiyong mendelik,
"Hana, kapan kau kemari? Kau selalu begitu, aku jadi tidak sempat menjemputmu." Alih Seungri.
"Kau Kwon Jiral bukan?!" Bentakan Hana membuat semua orang yang ada di sekitarnya melihat dan berbisik bisik.
"Menurutmu saja bagaimana?" Jawab Jiyong sambil menyeringai.
"Wah, benar benar.. Ya! Kwon Jiral, kau.."
Jiyong hanya diam dan menatap Hana dalam.
Seungri yang tidak tahu apa apa pun ingin melerai, tapi ia takut Hana nya mengamuk seperti Gajah.
••••••••••••••••••••
Give me Vote and Comment if you like my story about Berandalan [Nyongtory]
※ Don't be silent readers please ※
Stay tune!∽
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan [Nyongtory]
Fiksi Penggemar"Hei," Ucap Jiyong. "Ne?" "Siapa nama mu?" Tanya Jiyong. "Aku.."