08. Unseen

695 179 3
                                    

Kita berjanji pada hari Minggu jam sepuluh pagi. Sengaja aku datang lebih awal tiga puluh menit. Kutunggu dirimu selama tiga puluh menit, kau belum juga tiba.

Mungkin kau hanya terlambat sedikit, memikirkan bahwa dirimu seorang gadis, membuat spekulasi bahwa kau terlambat lebih tinggi.

Kulirik jam tangan di tangan kiri. Jarum panjang beralih dari angka 12 menuju angka 3. Aku hendak mengirim pesan, namun kuurungkan niatku. Mungkin kau hanya butuh waktu.

Entah berapa jam terlewat. Aku berdiri sampai kedua kakiku tak kuat menompang tubuhku.

Cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi berawan. Awan gelap terkesan jahat, ia mempermainkanku dengan cara mudah: menurunkan hujan agar diriku patah.

Kini kau adalah awan itu, kau mempermainkanku.

▪▪▪

Polaroid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang