Suasana di Kota Santri

1.1K 56 1
                                    

Bersyukurlah kalian yang terlahir sebagai seorang muslim.  Karena diluar sana banyak orang yang teramat menginginkan menjadi seorang muslim tetapi sulit sekali untuk memperolehnya.  Sama halnya dengan sekarang.

Selepas percakapan yang menimbulkan cukup kecanggungan tadi,  tiba2 Abuya (pak kyai)  datang dengan seorang pemuda.  Almira yakin pria itu masih muda,  mungkin belum menikah.  Mungkin sekitar 20an tahun. Apakah itu yang bernama Azzam putra abuya sama umi?  Entahlah itu hanya kemungkinan. Kemungkinan yang mungkin.  Tapi jika dilihat-lihat ia tidak memiliki kemiripan wajah dengan abuya maupun umi.  Dia terlihat lebih dominan kebule-bulean.   Selang tak berapa lama Abuya memulai percakapannya dengan pemuda itu.  Aku yang baru saja membuatkan minum untuk mereka di tahan umi untuk tidak masuk. Umi malah menyuruhku duduk disebelahnya.
"udah kamu disini saja temani umi ya" pinta umi sofiyah

"iya umi" jawab Almira sopan

"Oh iya umi perkenalkan pemuda ini namanya Rangga.  Abi tadi bertemu dia di depan gerbang pesantren.
Nak Rangga apa gerangan yang membuatmu melamun sambil menangis di depan gerbang pesantren?  Jika kamu berkenan kamu boleh ceritakan masalah kamu,  jika kami bisa membantu inshaaallah kami akan membantunya." terang Abuya

" iya maaf sebelumnya pak.  saya ini sebenarnya nonmuslim.  Tapi entah mengapa saya begitu tertarik dengan muslim,  dengan apa2 yang bersangkut paut dengan muslim,  bahkan saat saya mendengar lantunan ayat suci Alquran hati saya berdesir hebat. Saya bahkan sudah mendalami agama islam" jelas Rangga

"lalu kenapa kamu tidak menjadi mualaf saja?  Bukankah kamu sudah mengetahui yang sebenarnya? Apa yang membuatmu bimbang seperti ini nak? " Saut umi

"nah masalahnya ada di keluarga saya. Saya berulang kali mengajak keluarga saya menjadi seorang muslim. Mereka selalu menolaknya.   Saya selalu bersabar.  Bukankah Tuhan menjanjikan kebahagiaan jika saya bersabar? Setiap hari saya dengan telaten mengajak mereka menjadi seorang muslim.  Tapi apa yang saya dapat?  Mereka justru menampar saya mengolok2 agama islam dengan sebutan teroris.  Jujur hati saya sakit.  Apa yang harus saya lakukan?  Saya benar2 buntu.Hingga kemarin, tepatnya terakhir kali saya memohon, mungkin saat itu kesabaran mereka telah habis.  Orang tua saya mengusir saya.  Saya terkadang iri dengan kalian yang lahir dengan keadaan muslim" jelas Rangga panjang lebar

"oh begitu ya nak.  Saya salut sama kamu,  apakah kamu benar-benar telah yakin dengan agama islam? " tanya abuya

"iya pak saya sudah memantapkan hati saya dengan islam. Sungguh saya ingin sekali menjadi seorang muslim"

"yasudah kalau begitu nanti kamu ikut saya ke masjid untuk mengucapkan kalimat syahadat"

"tapi bagaimana dengan keluarga saya? Apa saya tidak menjadi anak durhaka jika melawan keinginan mereka? "

"perihal orang tuamu saya yakin lambat laun mereka akan menerimanya.  Bahkan mungkin mereka akan terbujuk untuk masuk islam jikalau kamu mau mengajaknya dengan cara yang halus.  Misal kamu menceritakan tentang keindahan-keindahan agama islam, pedihnya neraka dan sebagainya.  Kalaupun kamu takut menjadi anak durhaka maka ingatlah kata kata ini (patuh dan taatlah kamu kepada kedua orang tuamu kecuali dalam hal kemaksiatan/ hal yang sesat). Selama itu di ridhoi Allah kenapa harus ragu? "  jelas abuya

"iya pak terimakasih.  Kalo boleh setelah saya mengucapkan 2 kalimah syahadat saya ingin memperdalam ilmu agama saya dengan bapak.  Saya ingin mengaji disini saya ingin mondok disini" ucap Rangga dengan senyum sumringahnya

"baik lah nak.  Jika hati kamu mantap, saya akan mengajarimu"

🌿🌿🌿🌿

Setelah percakapan yang cukup membuat siapa saja terharu, Almira kembali ke pesantren. Percakapan dengan pemuda tadi masih terngiang-ngiang di pikirannya.  Begitu sulit perjuangannya masuk islam,  sedangkan kita yang terlahir sebagai seorang muslim justru menganggap remeh,  menyia2 kan rezeki dari Allah.
Islam,  iman,  taqwa merupakan rezeki dari Allah yang saaaaaangat nikmat. Lalu,  sudahkah kita bersyukur hari ini?
Solat kita saja terkadang masih terburu-buru,  membaca Alquran suka ngawur, tahajud jarang sekali.  Lalu apa yang bisa kita banggakan?  Ya Allah begitu baiknya engkau menutup aib makhluk-Mu yang hina ini.  Lalu apa jadinya aku tanpamu ya Allah? Sungguh aku ini orang yang sangat buruk. Jika saja engkau tak menutup aib2 ku. 
"Hey kok ngelamun?" tegur Fatimah pada Almira

"Astaghfirullah fatimah.  Aku kaget loh. "

"ya lagian kamu sih ngelamun aja.  Nglamunin apa sih?  Cerita dong cerita"  ucap fatimah seraya menunjukan puppy eyesnya

"yeee kamu mah.  Gak ada kok.  Oh iya siap2 jamaah maghrib yuk"

"iyaaa. Nanti ba'da maghrib setoran hafalan loh,  kamu gak hilang kan hafalannya?  Nanti sibuk ngehafalin jus yang lain sampe lupa jus amma nya" sindir Fatimah

"iya fatimah.  Inshaaallah enggak kok"

"nah gitu dong.  Baru temen aku"

"haha kamu ini yaudah yuk. Eh bentar, nanti temenin aku ke kamarnya Sheila yaa..  Aku mau nanya ada tugas sekolah apa enggak"

"ashiappp" ucap Fatimah

"mbak Almir,  mbak Fatimah,  mbak Elaaaa tolong mbak" teriak syifa

"astagfirullah Syifa kamu kenapa? " ucap Almira khawatir

"Fa Syifaa kamu kenapa hey Syifa ada apa?  Ucap Fatimah tak kalah khawatir

"ini mbak aku keluar darah.  Apa aku haid ya? " tanya Syifa polos

"hewhhh kamu ini buat kita khawatir tau gak" saut mbak ela

"hehe maaf mbak,  aku kan juga takut.  Terus aku harus gimana mbak? " tanyanya lagi dengan polos. Memang Syifa paling muda diantara yang lain.  Karena notabene nya ia masih kelas 8 SMP

"yaudah kamu tak ajarin aku aja,  aku juga lagi haid. tapi kamu sudah ikut ngaji risalatul mahid belum sih?  Masa gak faham.  Oh iya Fatimah sama Almira siap-siap ngaji aja ya" ucap mbak ela lembut

"oke mbak. " jawab Almira dan Fatimah bersamaan

"oh iya mbak aku pernah denger katanya bekas darah pertama kali haid itu boleh diminum buat kecantikan lohh.  Tapi darahnya bekasnya aja terus sedikit terus ditambahin kopi biar gak kerasa amis,  emang gitu ya?? "Tanya Syifa yang terdengar cukup jorok. Almira dan Fatimah yang mendengar itupun sontak menghadap ke Syifa dan Mbak Ela sambil menahan tawanya

"ada-ada aja kamu Fa, teori darimana sih, darah kotor kok ya diminum. Udah pasti gak boleh laa Fa jorok tau gak.  Itu kan udah pasti gak suci,  haram juga kalo diminum" jawab Almira sambil geleng-geleng kepala

"atau kamu mau jadi vampir ya?  Bwaahhahahahaha" ledek Fatimah yang langsung dihadiahi tawa oleh mereka semua kecuali Syifa yang masih menunduk malu

"hehe maaf deh mbak kan gaktau. Cuma pernah denger mitos-mitos kek gitu. Yaudah mbak Fatimah sama mbak Almir nanti ketinggalan jama'ah loh

"astagfirullah iya ayo cepet fat" ujar Almira seraya menarik tangan Fatimah

***

Setelah jamaah sholat maghrib selesai semua santriwati bersiap-siap melaksanakan setoran hafalan.  tempat setoran atau mengaji antara santriwan dan santriwati pun banyak yang terpisah, kalaupun dalam ruang yang sama mereka tetap diberi sekat berupa triplek tebal,  jadi mereka sulit sekali untuk bertemu.  Jangankan bertemu,  untuk memandang saja sulit.  Ya itulah kisah suka dukanya sebagai santri.  Terkadang ada santri yang di takzir karena nekat ketemuan untuk berpacaran.  Ada juga yang saling berbalas surat.  Namun yah begini lah suasana di kota santri, suka duka dirasa bersama,  seperti satu keluarga.  Mereka tak ingin salah satu dari mereka dihukum,  sehingga terkadang justru menutupi kesalahan temannya. Namun kadang juga ada yang seperti pahlawan,  melaporkan ke pengurus akan hal-hal yang melenceng.  Namun naasnya suka dilebih-lebihkan. Jika dipikir lucu memang, Almira pernah melihat santriwati dari kamar sebelah yang hendak mengirim surat. Perjuangannya itu sungguh tidak main-main, ia menitipkan suratnya di sebuah warung belakang pesantren, kemungkinan abang penjual disuruh jadi kurirnya. Ya sesungguhnya mereka santri.  Tapi tidak sadar,  mereka sudah jelas-jelas mengetahui bahwa pacaran itu haram dan dosa tetapi tetap nekat melakukannya. Dasar manusia!! 😴😂😂

Treng teng tenggg i'm come back.  Ada yang rindu gak nih? Kayaknya kagak yaaaaa.  Yaudah deh kalo gitu.  see youuu. Eh tunggu satu hal lagi,  jangan sampe lupa untuk vote and comment ya manteman

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Caraku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang