Bonus part(?)

61 4 0
                                    

hai hai~
nae kembali, gw bakalan bikin bonus part buat pocil.

kayakny sih bakalan gw lanjutin, tapi cuman kumpulan short story NC++🌚

Apdet sesuai mud.

oke, kembali ke cerita.

btw, gw abis ketemu sama yang jadi karakter Dana a.k.a Ari.

~~~

Sinar lampu yang sengaja dinyalakan, membuat seseorang merasa terganggu.

"Ehmm..."

Dana menggeliat tak nyaman. Dia menarik selimutnya sampai menutupi seluruh badannya.

"Dan, ga bangun? Ada latihan lho nanti jam delapan pagi."

"Bentar! Masih shubuh kok!"

Dana kembali tertidur lagi. Tidak memperdulikan pacar pertamanya yang juga cinta pertamanya.

Mereka saling menyatakan perasaan mereka satu sama lain. Dana senang cintanya terbalas. Begitu pun dengan pacar barunya.

"Shubuh? Jam setengah delapan gini, shubuh?"

Dengan cepat, Dana langsung bangun dan terduduk dengan muka terkejut. Tetapi matanya masih menutup.

"Mas Bima kok ga bilang sih?! Telat nanti ish!~"

"Mau telat gimana? Masih jam empat kok. Hehehe..."

"Hah?"

Dana langsung mengambil HP-nya yang berada di meja samping kasurnya. Matanya langsung terbuka lebar. Melihat angka jam yang ada di lockscreen HP miliknya.

"Mas Bima ini?! Ga tau sakit semua apa tadi malem?!"

Dana mengomel dengan matanya tertutup kembali. Lalu dia tidur lagi.

"Ya, walaupun enak sih..."

Ucap Dana sangat pelan. Bahkan seperti bergumam saja.

"Apa? Kau menikmatinya, sayang?"

Karena disana ada mereka berdua saja. Pak Bima bisa mendengarkan ucapan Dana.

"Sapa bilang?! Sakit semua gini!"

Dana menutup semua tubuhnya lagi dengan selimut. Pak Bima tersenyum kecil melihat irang tercintanya ini.

"Jangan marah dong... Mas 'kan becanda doang"

Dana tidak menjawabnya. Pak Bima memasukkan dirinya yang telanjang ke dalam selimut yang sama dengan Dana.

Tangan pak Bima melingkar di pinggang kecil Dana. Tangan nakalnya turun ke bawah, dan mengocok kejantanan Dana.

"Ehmm... Ini masih pagihh~ Ahh..."

Kejantanan Dana berdiri. Pak Bima terus-menerus mengocok kejantanan Dana. Dan Dana hanya bisa mendesah dan menikmatinya saja.

"Ahhh, Ehmm... Ugh, aku mau keluar~"

Croot, crott...

Sperma Dana berhamburan kemana-mana. Bahkan, mengotori tangan pak Bima dan kasur mereka.

Pak Bima memasukkan kedua jarinya kedalam hole Dana. Sang empu terkejut, hole-nya masih perih. Akibat, pak Bima semalam.

"Ugh, keluarkanhhh. Ini menyakitkan!"

"Sabarlah, pasti kamu akan meminta lebih dan lebih, sayang~"

Pak Bima menggerakkan jarinya secara cepat. Dan selalu menambah tempo kecepatannya.

Dana mulai merasa nikmatnya sodokan jari pak Bima. Tanpa sadar, dia mendesah tidak tertahan saat tangan pak Bima menyentuh titik nikmatnya.

"Ehmm... Ahhh~ Yahh, benarh disituhh~~"

Semakin lama, pak Bima tak bisa menahannya lagi. Dengan tergesa-gesa, pak Bima mengocok sebentar kejantanannya, lalu memasukkannya ke dalam hole Dana.

"Akh, masih sakit. Pelan-pelanh~"

Pak Bima menahan nafsunya. Kejantanannya masuk secara perlahan agar Dana tidak kesakitan.

Seluruh kejantanan pak Bima masuk seluruhnya. Pak Bima mendiamkan kejantanannya sebentar.

Dana hanya bisa mengeluarkan air mata saja. Pak Bima menciumi seluruh wajah Dana.

"Mas, gerak ya?"

Pak Bima menggerakan pinggulnya secara perlahan. Dana hanya bisa menahan erangannya, bahkan dia menutup wajahnya karena terlalu malu.

"Ehmm... Nggh~"

"Kenapa ah- wajahnya ditutupi?"

Dengan sedikit paksaan, pak Bima menarik tangan Dana yang menutupi wajahnya. Pak Bima sangat suka melihat wajah Dana yang lewd. 🌚

Dan wajah lewd Dana terlihat. Di dalam hati pak Bima, dia ingin sekali melihat Dana memakai bando telinga kucing, dan ekornya juga.

Dia akan membelikannya untuk Dana.

"Ahhh~ Hngg... Enakhh~ Deeper please, sensei~"

Pak Bima makin semangat menggoyangkan pinggulnya. Bahkan, Dana ikut menggerakkan pinggulnya sendiri. Walaupun tidak secepat pak Bima.

Kejantanan Dana menyemburkan spermanya ke perutnya sendiri dan pak Bima.

"Akhh~~"

Pak Bima semakin cepat menggerakan pinggulnya. Jempitan hole Dana saat nikmat. Dia jadi ingin cepat-cepat mengeluarkannya juga. 

"Akhh~ Ini enak sekali, ughh... Mas mau keluar~"

Dia pun mengeluarkan semua spermanya di dalam hole Dana. Terlalu banyak. Sampai-sampai ada yang keluar dari hole-nya.

"Hah- Terima kasih, my baby~"

Pak Bima melumat bibir Dana membawanya ke ciumannya panas. Dia juga menarik kejantanannya keluar.

"Cape banget, daddy~"

"Mandi sana nanti telat lho, baby."

"Maunya di mandiin sama daddy~"

Tangan Dana direntangkan, agar Daddy-nya menggendong dirinya. Pak Bima tersenyum geli. Lalu menggendong Dana ala bridal style dan membawanya ke kamar mandi.

Entah apa mereka betulan mandi atau mereka melakukan mandi++🌚

Hanya Tuhan dan Mereka saja yang tahu. Kita hanya membayangkan saja, okay?




























End

Sesuai yang kayak gw bilang, ini bakalan terus lanjut.

tapi model kayak beginian. Cuman short story gaje.

Di update sesuai mood aja.

TERIMA KASIH

btw,

gw kasih foto Dana :v

gw kasih foto Dana :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf, burem wkwkwk.

Ini di fotoin temen saia.
Memori gw penuh anjir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pocil; YaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang