Sakura merasa ada yang mengikutinya dia mempercepat langkahnya ke toilet tapi tangan orang itu berhasil memegang tangannya awalnya Sakura ketakutan tapi saat berbalik ternyata......
"Sakura kamu jalannya cepet banget sih."
"Oohh ternyata kamu yan maaf aku sudah tidak tahan." Sakura
Melepaskan tangan Briyan dan masuk ke toilet. Sakura memegang dadanya jantungnya berdetak sangat cepat pipinya semakin memerah ditambah lagi Briyan memegang tangannya. "Enggak jangan sampe aku suka sama Briyan." batin Sakura.
Sedangkan Briyan juga merasakan hal yang sama jantungnya berdetak cepat saat pertama kali dia menyentuh tangan lembut milik Sakura. Tak lama Briyan yang melihat Sakura sudah keluar dari toilet tanpa pikir panjang Briyan langsung menarik tangan Sakura.
"Y-yan kita mau kemana?." tanya Sakura penasaran karna Briyan menggengam tangan Sakura sangat erat seperti tidak mau terlepas.
"Nanti kamu tau."
"Tapi lepaskan tanganku dulu. Aku malu banyak yang melihat"
Seakan tersadar apa yang dilakukannya Briyan melepaskan tangan Sakura dari genggamannya. Dan benar banyak kakak kelas yang melihat kearah mereka. Terutama kaum laki-laki mereka melirik minat ke arah Sakura membuat Briyan mendelik ke arah mereka biarkan Briyan bertindak tidak sopan sama kakak kelasnya.
"Yan kenapa kita malah kekantin?"
"Hei ini kan sudah jam istirahat." Sakura melihat jam tangan yang terpasang ditangannya sudah jam setengah sepuluh.
"Aahh benar juga."
"Ya sudah ayo kita makan"
Kami makan dalam suasana hening pasalnya mereka merasakan detak jantung yang terus berdebar kencang. Briyan juga merasakan debaran jantungnya. 'Tuhan debaran ini sangat kencang lebih parah dari pada ditunjuk mengerjakan matematika'.
"Yan."
Sakura mengibaskan tangannya didepan wajah Briyan yang tengah melamun. Namun Briyan tak kunjung merespon, tanpa berfikir panjang Sakura memegang tangan Briyan.
"Ah iya." Briyan yang merasakan ada yang memegang tangannya langsung tersadar dari lamunanya.
"Kamu melamun?"
"Ah ti-tidak." Sakura tersenyum tipis mendengar ucapan bohong Briyan sedangkan Briyan yang melihat senyuman Sakura semakin membuat jantungnya bertambah berdebar. Sungguh sangat cantik sekali.
***
Di balik pilar kantin ada seorang laki-laki yang tengah mengamati Sakura dan Briyan. Laki-laki itu mengerat genggaman tangannya seakan tidak menyukai kedekatan Sakura sama Briyan. Dia adalah Jastin dikelas dia terlihat seperti murid nakal, sangat dingin, cuek dan irit bicara. Tapi semenjak pertama kali melihat Sakura Jastin sedikit merubah penampilannya. Jastin yang biasanya selalu terlambat, tidak pernah memasukkan seragamnya dan tidak memakai atribut lengkap tiba-tiba dia merubah penampilannya menjadi lebih rapi sampai membuat teman-teman sekelasnya terheran. Jastin terpesona dengan wajah cantik Sakura tidak hanya cantik tapi Sakura juga mempunyai otak yang cerdas. coba bayangkan laki-laki mana coba yang tidak mau. #pplllaaakkk 😅😅😅😅
***
Setelah berjam-jam dihadapkan dengan banyak pelajaran sekarang semua murid satu persatu telah meninggalkan sekolah.
"Aahh Sakura maaf ya tiba-tiba aku gak bisa mengantarmu. Ibuku menyuruhku pulang lebih awal."
"Aahh tidak apa kok Yan aku bisa pulang sendiri."
"Maaf ya aku janji deh besok aku bakal menjemput kamu."
"Tidak yan jangan begitu. Justru aku yang enggak enak kalau kamu terus-terusan antar jemput aku. Beneran deh yan enggak apa. Kamu pulang sana nanti ibumu nunggu."
"Hhmm. Ya sudah aku pulang ya. Kamu hati-hati." Briyan medekat ke arah Sakura mengelus rambutnya pelan. Sakura terkejut dengan aksi Briyan yang tiba-tiba mengelus rambutnya. Briyan tersenyum dan melambaikan tangannya kearah Sakura seakan tersadar Sakura membalas lambaian tangan Briyan.
***
Ditempat lain Jastin sangat menunggu saat-saat seperti ini. Jastin sempat mendengar kalau Briyan tidak bisa mengantar Jastin berjalan mendekati Sakura.
"Eehhmm." Jastin berhendam cukup keras membuat Kimmie menolehkan kepalanya kearah Jastin
.
"Sakura." Jastin semakin mendekat kearah Kimmie."Iya." Sakura mengerutkan kedua alisnya pasalnya laki-laki ini teman sekelasnya tapi Sakura tidak tau namanya pasalnya laki-laki ini suka tidur dikelas.
"Kita belum saling mengenal padahal kita satu kelas. Baiklah aku akan memperkenalkan diri aku Jastin." Jastin tersenyum lembut kearah Sakura lihatkan sikap Jastin langsung berubah ketika didekat Sakura sikapnya sangat lembut yang tidak pernah dia tunjukkan didepan teman-temannya.
"Ah iya kamu belum pulang."
"Belum. Aku bingung mau pulang dengan siapa dan sialnya aku tidak bisa naik angkot." Sakura mempoutkan bibirnya kesal Jastin tersenyum lembut melihat tingkah imut Sakura.
"Ingin pulang bersamaku." Jastin mengelus palan rambut Sakura.
"Bolehkah. Tapi aku tidak mau merepotkanmu?"
"Tentu saja tidak aku sama sekali tidak repot. Justru aku seneng banget nganter gadis secantik kamu." Jastin mencubit pipi Sakura pelan membuat Sakura merona.
"Ya sudah ayo ku antar." tanpa pikir panjang Jastin menarik tangan Sakura dan mengantarnya pulang Sakura tanpa sadar mengikuti langkah Jastin.
Ketika sampai didepan rumah Sakura. Jastin terkagum melihat rumah Sakura yang sangat besar.
"Jastin terima kasih ya kau sudah mengantarku pulang."
"Sama-sama ya sudah cepat masuk sana udara semakin dingin nanti kau bisa sakit."
"Iya. Kamu hati-hati ya pulangnya jangan ngebut." Jastin menganggukkan kepalanya, menyalakan motornya dan meninggalkan rumah Sakura.
TBC.....
Maaf ya semuanya kalau bahasa yang aku gunakan agak acak-acakan semoga pada suka....

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
Fanfictionmenjadi siswa baru disekolah baru membuatku merasakan hal yang berbeda. ada seorang cowo yang mempu membuat jantungku berdetak tidak normal. perasaan apa ini??