5. Kehadiranmu

24 6 0
                                    

"loe lagi loe lagi, kenapa loe suka bikin masalah sama gue"

"Eitss, sabar Don sabar, loe kenapa?"

"Loe gak usah ikut campur, ini urusan gue sama dia"

"Hei Don sabar, bisa dibicarain secara baik baik gak, ini tuh di tempat umum"

"Masa bodo mau ditempat umum atau dimana, gue gak habis fikir sama nih cewek kenapa suka bikin masalah sama gue"

"Loe emang ada masalah apa sama Nadia?"

"Gun mending loe diem, Loe gak usah ikut campur, daripada loe gue hajar sekarang"

"Iya iya gue ngerti, tapi loe bisa sabar gak, kita bicarain baik-baik"

"kesabaran gue udah habis dan gak ada yang perlu dibicarain secara baik-baik, dan Loe Gun jangan ganggu urusan gue, apa loe beneran mau gue hajar!!? Ini urusan gue sama dia bukan urusan loe, sama satu lagi,  emang loe siapa? loe pacarnya dia hah?"

"Iya, gue pacarnya"

        Kata-kata terakhir yang diucapkan Gunawan ketika dia bertemu Doni di mall dua hari lalu membuat fikiran Nadia kemana-mana, walau hanya hal sepele supaya Doni tidak mengganggu atau memarahinya lagi, namun bagi Nadia itu adalah sebuah penyataan serius yang diucapkan Gunawan, Nadia melihat Gunawan mengucapkannya dengan sungguh sungguh

Memang saat mereka akan menonton film dua hari lalu, Nadia kembali bertemu dengan Doni dan tak sengaja menabrak Doni kembali, Doni langsung memarahinya, namun Gunawan yang melihat itu tak tinggal diam, Dia langsung menimpali ucapan-ucapan Doni. Walaupun pada akhirnya setelah Gunawan mengucapkan kata "iya gue pacarnya" Doni langsung diam kemudian menatap tajam Nadia dan tanpa mengucapkan sepatah katapun Doni langsung pergi

     Selama dua hari ini sebelum dia memulai aktivitasnya besok di kampus sebagai mahasiswa baru, Nadia lebih banyak menghabiskan waktunya hanya di kamar kostnya saja, Wulan tadi pagi menemaninya dan membujuknya agar ia mau main dengan yang lain, namun Nadia menolak.

    Semua chat di ponselnya pun ia abaikan. Setelah menonton film kemarin pun Nadia lebih banyak diam, entahlah apa yang membuatnya menjadi seperti ini kemungkinan dua faktor, yaitu pertama masalahnya dengan Doni yang belum selesai kedua ucapan Gunawan yang membuatnya gelisah
 
   Ya mungkin itu hanya sebuah candaan dari Gunawan atau sekedar untuk melindungi Nadia dari Doni, namun Nadia justru berfikir hal yang lain, bahwa itu adalah sebuah keseriusan dari seorang Gunawan

   Saat Nadia tengah berbaring, tiba-tiba ponselnya bergetar yang membuatnya terperanjat. Sebuah notifikasi pesan chat tertera di layar ponselnya, entahlah siapa yang mengiriminya pesan, karena hanya tertera nomer teleponnya saja Nadia sempat ragu antara membacanya atau tidak, karena dia tidak mengetahui siapa pengirimnya, tetapi pada akhirnya gadis itu memutuskan untuk membacanya

"Hemm"

"Lagi apa?"

"Kok gak dibales"

"Maaf ini aku Gunawan"

DEGG

    Nadia tersentak, darimana Gunawan mengetahui nomer hpnya, padahal dia sama sekali belum pernah memberikan sama sekali padanya, apa dari Putri Gunawan mendapatkan nomernya, fikir Nadia.

    Tiba-tiba nada dering hpnya berdering kembali, kali ini panggilan telepon dilihatnya ternyata nomer Gunawan lah yang menghubunginya, Nadia terdiam antara ragu untuk mengangkatnya, Nadia memutuskan membiarkan telepon dari Gunawan.

Cinta Bukan Milik KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang