BAGIAN 4

3.9K 206 16
                                    

Pagi menjelang, matahari bahkan sudah menerangi seluruh alam dengan sinar teriknya. Sudah seharusnya setiap orang memulai aktivitas mereka pagi ini. Namun hal ini tampaknya tidak berpengaruh pada sepasang pria dan wanita yang masih bergumul di ranjang empuk mereka.

Yuren mengerjapkan kedua matanya ketika suara cicitan burung di luar tertangkap indera pendengarannya. Dia hendak beranjak bangun namun diuurungkannya ketika merasakan sepasang tangan kekar nan berotot tengah melingkar di pinggangnya. Dia menoleh ke arah pemilik sepasang tangan yang terlihat masih memejamkan kedua matanya. Deru napas teratur menjadi penanda betapa dia masih menikmati tidurnya.

Tatapan Yuren beralih pada keadaan tubuh mereka yang seketika membuat semburat merah menghiasi wajah cantiknya. Terhitung sudah satu minggu dia tinggal bersama kawanan serigala sebagai istri dari sang Alpha. Meski perasaan cinta belum tumbuh di dalam hatinya, tapi sejauh ini Yuren sudah menerima sepenuhnya perlakuan suaminya termasuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri untuk memuaskan hasrat biologis suaminya. Hanya saja satu hal yang Yuren khawatirkan, dia takut jika mengandung nanti. Bagaimana rasanya mengandung seorang anak yang bukan manusia melainkan werewolf seperti suaminya. Jujur membayangkannya saja sanggup membuat tubuh Yuren gemetar karena ketakutan.

Dia kembali mengalihkan tatapannya, kini fokus tertuju pada wajah tampan milik sang Alpha yang hingga detik ini masih betah memejamkan kedua matanya. Entah mendapatkan keberanian dari mana, Yuren mengulurkan tangannya ke arah wajah pria yang terlihat jelas masih terbuai dalam tidur panjangnya. Dia telusuri setiap inci wajah rupawan milik sang pria dengan jari-jari lentiknya, seolah dia tidak takut sepasang mata itu akan terbuka karena ulahnya.

Sang Alpha sangat tampan, dia akui itu tanpa keraguan. Seumur hidupnya Yuren tak pernah melihat pria setampan dan segagah suaminya. Dia juga sangat baik dan memperlakukannya dengan lembut. Tapi ada kejanggalan yang dirasakan Yuren, meski sudah berhari-hari menghabiskan waktunya bersama suaminya namun rasa cinta itu belum juga tumbuh di dalam hatinya. Dia tidak merasa jantungnya berdebar cepat ketika berdekatan dengan sang Alpha. Lebih tepatnya dia tidak merasakan apapun ketika menghabiskan waktunya dengan pria rupawan itu. Satu-satunya alasan yang membuatnya tetap bersedia berdekatan dengan pria itu hanya satu... yaitu dia mengingat statusnya sebagai seorang istri yang tentunya harus melaksanakan kewajibannya pada suami yang hingga detik ini belum bisa dia cintai.

Seulas senyum tiba-tiba tersungging di bibir Yuren ketika mengingat kekonyolan suaminya yang menantangnya taruhan. Jika mengingat hingga kini pria itu belum berhasil membuatnya jatuh cinta, Yuren semakin percaya diri bahwa taruhan itu pasti dimenangkan olehnya.

Yuren bergegas menjauhkan jari-jari lentiknya dari wajah Zoro ketika suara memalukan untuk didengar tercipta dari perutnya yang keroncongan. Jika dipikir-pikir memang sudah saatnya dia sarapan saat ini.

" Sepertinya ada yang sedang kelaparan." Yuren terenyak kali ini mendengar suara baritone di sampingnya yang tiba-tiba menginterupsi kegiatannya yang tengah mengelus perut rampingnya yang kelaparan.

" Hmmm... sepertinya begitu. Hei... sejak kapan kau bangun?" sahutnya seraya menautkan kedua alisnya meminta jawaban.

" Sejak kau bergerak gelisah dalam pelukanku." Sebuah jawaban yang membuat semburat merah di wajah Yuren kini menjalar hingga telinganya. Rupanya Zoro sudah terbangun dari tadi bahkan sebelum dia berani menyentuh wajahnya tadi. Yuren harus menahan malu karena tertangkap basah tengah mengagumi paras tampan milik sang Alpha.

" Hahaha... tidak perlu memasang wajah seperti itu. Seperti yang kau tahu, aku ini milikmu jadi kau bisa menyentuh setiap inci tubuhku sesuka hatimu." Ujar Zoro, Yuren menunduk malu mendengarnya. Zoro mendekatkan wajahnya pada telinga Yuren dan membisikan sesuatu yang membuat Yuren mau tak mau harus menutup wajahnya dengan telapak tangannya karena terlalu malu.

THE LADY OF ALPHA { COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang