Kak Fikri

22 5 0
                                    

Happy Reading





****

"Melody" ucap seseorang dari belakang, melodypun segera membalikkan badan.

"ehh iyaa kak, ada apa yaa??" jawab melody panik karena kak fikri yang terlihat ngos ngosan, sepertinya ia memang mengejarnya tadi.

"kamu aku panggilin dari tadi nggak denger??" ujarnya masih terlihat ngos ngosan

"enggak kak, emangnya kenapa kak?"

"sebenernya cuma mau ngasih tau kalo besok ekskul musik udah mulai kegiatan. Jadi kamu bisa langsung masuk"

"ohh iyaa kak, insyaallah besok aku dateng kak"

"jangan insyaallah dong, harus dateng pokokknya" ucapnya cengengesan

"iyaa kak besok aku dateng"

"ohh iyaa, kamu mau pulang??"

"iyaa kak" kataku

"dijemput??" tanyanya lagi

"enggak, paling naik gojek"

"bareng aku aja gimana??" tawarnya

"nggak usah kak, ntar ngrepotin" sebenernya melody nggak enak nolak tawaran kak fikri yang udah bantuin dia masuk ekskul musik, yaa tapi mau gimana lagi.

"enggak, daripada uangnya buat bayar gojek mending buat jajan. Yaa nggak??"

"Yaudah kak bolehh" setuju melody karena nggak enak hati nolak tawaran kak fikri, lagian untungnya juga di dia. Udah dapet tumpangan gratis, yang bonceng cogan pula.

~~~~

Sesampainya dirumah, melody turun dari moge alias motor gede milik kak fikri.

"mau mampir dulu kak??" tawarku,

"jangan mampir please, jangannnnn" doa gadis itu dalam hati. Karena memang ia takut kalo pak salman 'ayah melody' marah gegara tau ia pulang dianter cowok.

"nggak usah mel, langsung pulang aja" tolaknya

"Alhamdulillah, untung aja dia nolak tawaranku. Mati sudah kalo diterima." ucap syukurnya dalam hatii

"ohh yaudah. Maksih yaa kak
Hati hati"

**
"Assalamualaikum" ucap salam melody sambil membuka pintu

"waalaikumsalam" jawab seorang wanita paruh baya bernama bu Ranti yang adalah ibu melody

Baru saja melody hendak menuju kamarnya, sudah terhenti karena ejekan sang ibu yang mengira kak fikri adalah pacarnya.

"ihhh apaan sih bun, kak fikri itu kakak kelas melody di sekolah" jelasnya dengan muka sedikit kesal

"itukan sekarang, nggak tau nanti" ejek ibunya lagi sambil senyam senyum

Melody tak menghiraukan ejekan ibunya langsung menuju kamarnya untuk mandi.

Selesai mandi ia duduk di depan kaca rias miliknya, memandang pantulan dirinya sendiri. Saat itu melody hanya mengenakan celana pendek biru dongker dipadukan dengan kaos oblong tipis warna putih bergambar personil boyband korea idolanya. Rambutnya dikuncir ikal terlihat begitu cocok untuk anak rumahan sepertinya.

Setelah selesai mendadandani dirinya sendiri, ia segera menuju dapur untuk menyiapkan makan malam bersama ibunda tercintanya

**
Makan malam terjadi seperti biasanya, terlihat melody menikmati makanannya sambil bersenda gurau bersama ayahnya. Ranti sang ibu hanya bisa tersenyum dan geleng geleng kepala melihat interaksi antara ayah dengan anak satu satunya itu.

Melody segera mencuci piring dan kembali ke kamarnya untuk belajar. Ia gadis yang sangat rajin, ia tidak pernah lupa mengerjakan PR.
Selesai belajar biasanya ia segera menjemput mimpi tidurnya, tapi kali ini tidak. Setelah melihat notif di HPnya terlihat pesan masuk dari kak fikri, ia berfikir sejenak untuk membalasnya atau tidak. Tapi ia putuskan untuk membalasnya dengan alasan yang sama 'karena tidak enak hati'

~~~~

Melody mengerjapkan mata beberapa kali, bukan karena cahaya pilar. Tapi cahaya matahari yang menyelinap masuk dengan senang hati tanpa ijin dari sang tuan. Melody terlonjak kaget melihat jam di atas nakas yang sudah menunjukan pukul 06.15. Artinya dia kesiangan, berarti tadi dia juga tidak sholat subuh.

Sungguh ini baru pertama kalinya bagi melody. Jika untuk anak TKR keterlambatan adalah keberuntungan karena dia bisa lolos tidak mengikuti pelajaran jam pertama sampai istirahat tapi tidak bagi melody, anak akuntan yang sama sekali belum pernah terlambat dan juga membolos. Bisa dikatakan kesialan telah menimpa melody.

***
Sesampainya didepan sekolah, gerbang besi sudah tertutup artinya melody benar benar terlambat

"Tuhh kan beneran telatt, bunda sih tadi nggak bangunin aku" gerutu melody yang malah menyalahkan ibundanya"

Guru BK yang bertugas membukakan gerbang bagi siswa yang terlambat, dan tangannya mungkin sudah gatal ingin memberikan sanksi.

"kenapa bisa terlambat" ucap pak Surip 'guru bk' itu dengan tegas

"m-maaf pak, saya kesiangan" jawabku gugup

"pagi pak surip" ucap seorang siswa yang baru datang. Kelihatan dari tampilannya pasti siswa nakal, dan dilihat dari cara bicaranya saja sudah seperti biasa di keadaan kayak gini, nggak ada takut takutnya

"kamu terlambat lagi" ucap pak surip dengan nada tinggi. Sepertinya sekarang ia sudah naik pitam

"kalian berdua saya hukum berdiri di bawah tiang bendera sambil hormat sampai nanti bel istirahat berbunyi" setelah mengucapkan hukuman itu pak suripto segera pergi meninggalkan melody dan seorang siswa tadi

"Telat juga yaa? Nggak usah takut sama pak surip, dia udah aku anggep kayak sahabat sendiri" ucap siswa tadi dengan santainya

**
Panas sinar sang surya mulai membakar kulit putih wajah gadis 16 tahun itu. Keringat bercucuran membasahi anak rambut gadis itu. Rasanya hari sudah semakin siang matahari sudah semakin naik tapi bel istirahat tak kunjung berbunyi.

"kalo nggak kuat nggak usah dipaksain"

*****

Hello gaesss, gimana sama yang episode ini?? Ada yang cocok nggak?? Ato masih kurang??
Mohon kritik dan sarannya yaa

Jangan lupa vote and coment(;

Mellody✴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang