ketika netra jeno bertemu pandang dengan anjing peliharaan hades tersebut, ia refleks mengeluarkan pisau dari dalam sakunya. lami sendiri berdiri di samping jeno tanpa memegang senjata. sementara yang lain memilih untuk melihat dari belakang karena bingung.
tapi bukan teman-teman jeno namanya kalau langsung kabur ngadepin masalah yang kayak gini, selama dua tahun belakangan, mereka udah menghadapi berbagai masalah bareng-bareng. kali ini juga harus bareng!
"kalian mau bantu gue kan?"
"gue mau bantu lo." seru jaemin, ia berjalan mendekat ke arah jeno.
"gue juga." sanha menyusul.
renjun ngelirik kanan-kiri dimana masih ada para cewek yang ketakutan. "ke lantai atas!"
hina nurut, gadis jepang itu langsung ngibrit ke lantai atas disusul heejin dan saeron. mereka nggak sembunyi, tapi memantau keadaan dari sana, takut-takut yang di bawah butuh bantuan.
renjun sendiri berlari ke dapur, sibuk mencari pisau. ia mengambil dua buah pisau dari rak milih maminya, lalu memberikan salah satunya pada jaemin.
sanha gak perlu, dia tinggal teriak pasti anjing nerakanya bakal langsung mental ke neraka.
nggak. nggak selebay itu.
soalnya sanha malah panik pas sadar dia gak punya senjata. tapi sekarang bukan waktunya untuk panik karena si anjing--yang dalam penglihatan sanha lucu banget itu--udah lari ke arah jeno dan lami.
jeno susah payah menangkis cakaran serta gigitan cerberus yang menerjang dirinya. sebenarnya tujuan si cerberus adalah lami, tapi jeno berusaha melindungi gadis itu sebisa mungkin dengan cara menghalanginya.
"KEPALANYA ADA TIGA BABI!" tiba-tiba, jaemin teriak histeris.
si cerberus udah nunjukkin rupa aslinya.
sanha meleper ke tembok saking shock-nya. renjun untungnya cuma ngelus-ngelus dada, gak sealay dan seheboh dua temennya.
"ITU ANJING JAEM DASAR SINTING." sorak sanha.
fokus jeno jadi berkurang saat mendengar teriakan sanha, pemuda itu hampir saja tertusuk cakar cerberus. untungnya, jaemin dan renjun berlari menuju bagian belakang si anjing neraka itu lalu ikut menyerangnya.
sanha memilih untuk mendekat ke arah lami--berhubung dia gak punya senjata. ia menarik lami supaya menjauh, berniat mengajaknya kabur namun sebelum mereka berjalan, telinga sanha lagi-lagi sakit.
sanha mengaduh kesakitan. lami panik. apa yang terjadi?
gadis itu menarik baju jeno, membuat sang sepupu menoleh.
"dia teriak lagi!" lami menunjuk sanha yang sekarang posisinya lagi duduk sambik megangin telinga.
cerberus itu tiba-tiba saja mendorong jeno, ia terhempas ke tembok saat sedang melirik kondisi sanha. jaemin dan renjun pun demikian, tangan dan wajah mereka sudah dipenuhi goresan-goresan akibat cakaran cerberus.
sisa lami sendiri di lantai satu. gadis kecil itu mundur perlahan saat sang cerberus mendekatinya.
di lantai dua, hina, heejin, serta saeron tengah memikirkan jalan keluar selagi menunggu teman mereka yang lain.
jeno dengan sigap berdiri ketika sadar bahwa lami dalam bahaya. ia tidak lagi peduli dengan rasa sakit akibat menubruk tembok ataupun darah di tubuhnya akibat ulah cerberus sialan tadi.
prioritas jeno saat ini adalah lami. adik kecilnya itu harus selamat.
jeno diam-diam mendekat, ingin menghunuskan pisaunya pada bagian belakang cerberus. seenggaknya, ia bisa mengalihkan perhatian supaya lami aman.
"AAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH."
namun, ada yang lebih dulu menarik perhatian anjing itu : teriakan sanha.
jeno langsung membawa lami ke lantai atas saat itu juga. ia sama sekali tidak peduli dengan nasib ketiga sobatnya.
"lo kok ninggalin mereka, no?!" bentak heejin begitu melihat jeno naik.
"lami harus aman." jawabnya.
"YA NGGAK DENGAN NGORBANIN JAEMIN, SANHA, ATAUPUN RENJUN. GILA YA LO?!" balas heejin.
jeno nggak menggubris, ia sibuk memperhatikan keadaan di lantai bawah. cerberus itu terlihat kebingungan karena lami hilang. sekarang, hewan aneh itu malah melihat sanha dengan mata merah menyalanya.
sanha ketakutan. renjun masih terkapar di lantai, sedangkan jaemin baru saja sadar.
"GUE GAK SALAH GUE GAK SALAH! JANGAN BUNUH GUE!" pekik sanha.
tapi sayang sekali, kata-katanya tidak diindahkan oleh si cerberus. anjing sialan itu malah mencakar tubuh sanha hingga darahnya keluar banyak.
sanha lemas. lemas sekali.
tapi ia masih punya cukup tenaga untuk teriak. jaemin pun sudah siap dengan pisau dapur milik mami renjun untuk menyerang cerberus itu, ia pun mendekati sanha dengan langkah yang tertatih-tatih.
"uh, kalau aja bisa, udah gue isep darah lo, jing!" desisnya. "sanha, lo gapapa?!"
sanha mengangguk lemah. "l-lo tusuk anjing itu. nanti gue teriak sekuat tenaga."
jaemin pun menurut. ia melemparkan pisau itu tepat di salah satu kepala.
"teriak sekarang!"
jaemin menutup kuping, begitupula jeno dan para gadis yang memantau dari lantai atas.
"AAAAAAAAAA."
cerberus itu oleng, tingkahnya seperti orang kesurupan dan beberapa detik setelahnya ia berlari keluar rumah renjun.
mereka menghela nafas lega.
hina, heejin, saeron, lami, serta jeno turun ke bawah untuk memeriksa. saeron membantu sanha, hina dan heejin membopong renjun yang terkapar. jeno ingin membantu jaemin, tapi jaemin lebih dulu menepis tangannya.
"apa-apaan lo?!" tolak jaemin kasar.
"lo beda, no." susul sanha yang udah babak belur.
"lo bukan lee jeno yang gue kenal." ucap hina dan heejin bersamaan.
"lo--lebih mentingin dia." jaemin menunjuk lami yang bersembunyi di balik tubuh jeno. "dia yang jelas-jelas salah."
jeno mengernyitkan alis, ingin membantah. tapi lagi-lagi, jaemin berucap.
"jangan berani-berani make charmspeak lo sekarang!"
o-ow, jeno ketahuan.
"maaf, kak jaemin." ucap lami tiba-tiba. "maaf udah nyusahin kalian demi aku."
"lam—"
ucapan jeno di potong.
"ck, selamat jeno. lo udah berhasil jadi anak aphrodite sejati. persahabatan lo hancur, dan lo nyakitin hati cewek demi ngelindungin bocah dari kesalahannya sendiri. selamat."
ia melirik ke asal suara, tepat di depan pintu masuk rumah renjun yang terbuka, seungmin berdiri di sana sembari tersenyum sinis.
bukan hanya seungmin, jinyoung, haechan, siyeon juga disana. dan yang paling membingungkan ada seorang gadis kecil dengan kaus kuning dan celana kebesaran tengah tersenyum ke arah jeno.
gadis yang berusaha jeno lindungi sedari tadi.
ia ada disana juga. bersama mereka.
"what the fuck?!"
:::
HADEEE BENTAR LAGI SELESE MAU NANGIS :(
KAMU SEDANG MEMBACA
perchè : [6] charmspeak
Fanficeksistensi lee jeno dikalangannya seringkali diragukan, padahal pemuda itu memiliki kekuatan yang langka. pertengahan agustus tahun ini, sekembalinya jeno dari perkemahan, pemuda itu dihancurkan dari dalam. +lowercase, semi-baku © tteobokjin, 2018