Childish

12 1 2
                                    


Julian berjalan sambil bersiul-siul setelah melewati koridor kelas 12 Ipa 1 kelas Adara.Dia tersenyum puas karena sukses menyelesaikan rutinitasnya. Sedangkan di belakangnya Adara berdiri menatap dengan tatapan deathglare ,mulutnya berkomat-kamit mengucap sumpah serapah dengan segala bahasa yang dia tahu .

Hampir setiap Adara menguncir kuda rambutnya, Julian pasti datang entah dari mana asalnya sekedar menarik ikatan rambutnya dari belakang hingga terlepas dan oh wow Adara lupa sudah berapa banyak ikat rambutnya yang sudah disita Julian sampai sekarang .

"Woi balikin!" pekik Adara kesal , sebelah tangannya masih memegangi rambutnya yang kini berantakan

Julian berbalik,senyumnya tambah melebar setelah melihat ekspresi kesal Adara "Maksud lo ini?" dikeluarkannya kuncitan hitam polos milik Adara dari sakunya"Ya ambil baik-baik dong kalo mau"

"Balikin dong yan" rengek Adara berusaha bersikap manis

"Apa? Yang? Ngomong apa nggak denger gue"

Adara menarik nafas panjang, sabar dar sabar.

"Julian... balikin dong" Pintanya sekali lagi dengan senyum paksa. Baru selangkah Adara melangkah maju, Julian sudah ngacir meninggalkannya.

"Ini gue sita selama-lamanya" jerit Julian dari jauh ,dia tahu betul bahwa Adara tidak mungkin repot-repot lari mengejarnya dengan rok yang Adara pakai

"Yaaah padahal kan panas" dengusnya pasrah melihat punggung Julian dari jauh

"Kuncitan yang keberapa dar?" tanya Vani setelah kembali dengan semangkuk mi ayam dan segelas es teh di tangannya

"nggak tau deh gue" jawab Adara cemberut sambil bertopang dagu ditangannya

"Gwe hweran ya sama Julian khok dia hobi tu gwanggu lo" sahut Stefi belepotan ,mulutnya asik mengunyah nasi goreng beberapa nasi bahkan sampai tersembur keluar dari mulutnya.

"Makan dulu kali stef baru ngomong" kata Meiza kesal sambil melempar beberapa lembar tisu ke wajah Stefi "Ini meja udah penuh sama nasi goreng lo doang nih"

"Bodo amat" cuek Stefi melanjutkan aksi mengunyahnya

"Eh ada kak Seto!" ucap Adara menggebrak meja berpura-pura kaget melihat keberadaan orang yang sangat Stefi kagumi sedunia.

"Hah?! Mana dar? Mana?"

"Pfft" tawa Adara dan teman-temannya pecah melihat reaksi Stefi yang langsung mengelap mulutnya sambil mencari-cari keberadaan orang yang dimaksud.

"Namanya Sethya kali,Dar. bukan Seto!" Stefi merajuk pada ketiga temannya ,habisnya dia kesal jika teman-temannya mengejek nama cowok yang kini dia taksir.

"Iyadeh Sethyo hahahah" Meiza menambahi "Lagian mana mau si Seth pacaran sama cewek jorok sedunia "

"Mau lah,namanya juga Cinta"

"Ada apaan nih , lagi bahas soal Cinta yaa" sahut Bayu yang tiba-tiba nimbrung di hadapan mereka ber-empat diikuti dengan Andika dan Juno di belakangnya .

"Eh ada gendut!" Juno langsung berlarian kearah Stefi sambil mencubit kedua pipinya gemas "Ndut kok kamu makin kayak babi sih" gemas Juno mempererat cubitan pipinya

"Anjing ya kamu Jun!" Umpat Stefi halus ke Juno "Lepasin atau gue buat rambut lo rontok"

"Iiih mau dong dirontokin sama Stefi Heheh"

"Heheh bosan hidup mas?"

"Hehehe"

Ini yang terjadi jika Juno bertemu Stefi , tidak ada detik tanpa umpatan mengerikan yang saling mereka lontarkan satu sama lain , Adara menggeleng ngeri tapi tetap membiarkan mereka melanjutkan acara umpat-mengumpat mereka , Juno pernah bilang katanya dengan saling mengumpat bisa menambah chemistry yang akan terbentuk antara dua orang itu dan poin utamanya adalah dapat melatih kekompakan satu sama lain. Wow sangat jenius bukan?.

"Kenapa Bay?" Tanya Adara kemudian, matanya langsung menuju ke Vani yang langsung kehilangan selera makan saat melihat sosok Bayu di hadapannya , raut wajahnya langsung berubah menjadi cemberut tak senang. Adara mengerti , sebagai mantan pacar wajar jika Vani bersikap begitu .

"Eh lo ngapain duduk disini!" Larang Vani saat Bayu baru saja menempati bangku kosong di sebelahnya

"Ya ampun rempong sangat" Bayu langsung berdiri tidak jadi duduk di sebelah Vani

"Selera makan gue langsung hilang kalo lo duduk di sisni!" Jelas Vani mencari-cari alasan

"Apaan sih , pantat gue baru nempel sedetik Van"

"Ya gue nggak peduli!"

"Udah-udah!" Lerai Adara cepat sebelum pertengkaran antara dua mantan pacar ini merebak kemana-mana , "Langsung aja deh, Bay. Ada apa?"

"Iya dar , tadi Julian nitipin ini" Bayu merogoh sakunya dan memberikan sebuah flashdisk putih milik Julian.

"Pegangin katanya"

"Ooh makasih ya"

Bayu menganggukan kepala membalas ucapan Adara . sebelum pergi matanya sekilas melirik Vani yang masih terlihat sebal karena diriya dan pertengkaran kecil tadi . Kadang Bayu berharap jika suatu hari nanti Vani mau duduk diam mendengarkan dirinya sekali lagi

"Yok cabut , gue males liat cewek childish disini " Dengus Bayu bohong terdengar oleh Vani .

Bukannya emosi , tapi Vani malah diam mencoba menelaah ucapan Bayu tadi dia bingung sebenarnya siapa yang pantas di sebut ke kanak-kanakan disini, dirinya atau Bayu? .

FRIEND-ZONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang