01

6 1 4
                                    


Adara sedang terfokus menonton sambil memeluk setoples kacang telur di pangkuannya sampai seorang wanita cantik bertubuh tinggi yang irish matanya sangat mirip dengan dirinya masuk lewat pintu depan. Adara berdiri menghampiri ibunya yang tampak sangat lelah setelah pulang kerja sambil mencium tangannya lembut. Teman-teman Adara biasa memanggilnya Tante Maudi.

Karena mamanya seorang Chef ,pertanyaan yang paling sering keluar adalah "Sayang kamu sudah makan?" atau "Tadi kamu abisin kan makanannya?"

"Sudah ma" jawab Adara mantap mengacungkan kedua jempolnya

"Oh gitu" lalu menghempaskan diri ke sofa ,sambil melihat keseliling rumah "Julian mana ay? Katanya udah puang?" tanya mamanya heran

"Loh kok mama malah nanyain Julian sih?" tanya Adara mengerinyitkan dahi lebih heran lagi "Tapi dari tadi siang--"

"Ayaaa" seru Julian sekencang-kencangnya saat masuk kerumah sahabatnya sambil menenteng seloyang martabak manis full keju di tangan kanannya. Teriakannya langsung meredam setelah melihat sosok mama Adara tengah duduk di sofa

"Tuh ma ,cowok kesayangan mama dateng" ketus Adara melipat tangan di dada mengikuti gerak-gerik Julian menghampiri mamanya .

"Eh kebetulan ada mama. Apa kabar, ma? Aku tambah ganteng, nggak?" tanya Julian menyeringai malah meminta penilaian kepada mama Adara

Tawa Maudi pecah, dia tahu betul tabiat Julian dari kecil yang suka bercanda, dia menggelengkan kepalanya.

"Apaan sih nggak penting nyet" risih Adara menoyor bahu Julian "Udah ma, Julian emang gitu, suka kepedean nggak jelas"

"Eh emang gue ganteng kok" cibir Julian sewot

"Mama juga tau Julian bercanda kali, Ay" senyum mamanya geli

"Tuh, mama tuh suka bercanda, nggak kaya Adara dari pertama kali dilahirin aja udah langsung marah-marah" ledek Julian terkekeh geli sambil membayangkan

Adara melotot tajam , tangannya bersiap meninju Julian namun temannya itu langsung mengisyaratkan pengampunan . Mama Adara terkekeh melihat tingkah anak permpuan kesayangannya dan Julian

"Mama tinggal dulu ya. Jangan begadang besok masih sekolah" pesan mama menepuk pundak Julian dua kali "Ay tadi mama dapet kabar katanya papa sama Adrian pulang sabtu besok"

"Besok?" mata Adara membulat kaget melirik Julian yang kini sedang tenang memakan martabak yang dia bawa tadi "Kok tumben dadakan bilangnya ma?"

"Nggak tau , kenapa emang?"

Adara menggeleng cepat sambil tersenyum sebelum mamanya mengusap kepalanya lembut lalu berlalu di hadapannya .

"Lo denger nggak barusan?" Adara menyenggol bahu Julian

"Nggak" balas Julian cuek

"Heh" Adara merebut kotak martabak itu dari tangan Julian "Kok lo makan sendiri sih katanya buat gue?"

"Kata siapa? Emang dari tadi ada gue bilang ini martabak buat lo?" Tanya Julian balik "Kan martabak ini gue bawa ya buat gue makan lah"

"Martabak ini gue sita" ancam Adara sambil memakan martabak Julian satu persatu

"Yaudah" Julian mengelap mulutnya "Makan aja sampe habis , lo emang belum makan dari siang"

Mata Adara membulat menatap Julian terheran-heran "Kok lo tau?"

"Mau gue jelasin secara kronologis atau abjad?" tawar Julian senyum-senyum

"Juliaan..." pinta Adara serius

FRIEND-ZONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang