10 - The Real Toxic

810 78 91
                                    

***

I want to breathe,
I hate this night
I want to wake up,
I hate this dream
I'm trapped inside of myself
and I'm dead.

♬️ Save Me♬️

Mirei terbangun di ranjang Jimin dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya, kepalanya pening. Ranjang itu berantakan sekali, dengan beberapa helai pakaian mereka yang berserakanㅡjuga barang di nakas yang berjatuhan.

Pandangannya mengedar kala tak mendapati presensi Jimin di sampingnya, dengan terpaksa menurunkan kaki jenjangnya untuk berdiriㅡmenahan nyeri di selangkangannyaㅡ gagal di percobaan pertama, tak bisa di pungkiri. Dirinya takut Jimin meninggalkannya, karena pria itu telah mendapatkan segalanya dari Mirei.

Pertama dalam segala hal, contoh saja. Pertama kalinya Mirei datang ke klub karena Jimin yang membohonginya jika Yoongi di sana. Kemudian mabuk pertama kalinya, menari di Klub pertama kalinya dan untuk pertama kalinya Mirei menghancurkan masa depannya sendiriㅡmenyerahkannya pada Jimin.

"Park Jimin!" Teriak Mirei kalut, air matanya mulai bergumul di pelupuk kala tubuhnya merosot jatuh di lantai.

Seiring isakkannya mulai menggema, sebuah pintu kamar mandi terbuka memunculkan sosok yang di carinya, dengan panik pria itu menghampiri. Aroma sabun yang menguar dari tubuh Jimin yang terbalut handuk di pinggulnya, semakin membuat degup tak nyaman di hati Mirei.

"Jangan kemana-mana, pasti sakit." Tanpa ragu Jimin menggendong kembali gadisnya ke atas ranjang. "Kau akan kemana?"

"Aku takut, kau meninggalkanku."

Jimin luluh, air wajahnya luntur dari cemas bercampur bingung menjadi lebih tenang dan lega. "Mana mungkin aku meninggalkanmu, aku serius mencintaimu."

Mirei tersenyum tulus menatap Jimin, memeluk perut Jimin yang terekpos. Membuat pria itu kalap, menggeram pelan dengan degupan tak terkendali. "Sayang, kau bisa membuat yang lain terbangun."

Dengan cepat Mirei melepaskan pelukkannya, menunduk dalam. Menyembunyikan semburat merah, sangat kikuk di hadapan Jimin yang tertawa halus.

***

Denting piano memecah sunyi di ruangan apartemen Yoongi, alunan melodi yang membawanya pada kilas balik itu. Membuat sudut hatinya sakit.

Tekanan pada tuts piano itu semakin mengeras, bahkan nada yang di hasilkan semakin cepat tak terkendali. Di sertai emosi mendalam Yoongi memukul keras tuts piano itu. "Bajingan! Gadis tolol!"

Dengan terburu Yoongi meninggalkan apartemennya, menuju sebuah flat tempat biasanya dia datang untuk melepas rindu. Meski tak sepenuhnya menunjukkan rasa itu, sesungguhnya Yoongi sangat mencintai gadis ituㅡdengan caranya sendiri.

Kekecewaannya semakin membuncah saat tak menemukan sosok yang dia cari. Napasnya semakin gusar. Hampir saja Yoongi membanting seluruh barang di ruangan itu jika saja tak mendapati satu suara di belakang punggungnya.

"Yoong?"

Rahang Yoongi semakin mengeras, tak terima satu tangan yang bertengger mesra di pinggang gadisnyaㅡmantan gadisnyaㅡdengan tak sabar kakinya melangkah. Menarik Mirei ke sisinya. Lantas membanting pintu, menutupnya tepat di depan mata Jimin.

TOXIC [M] ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang