3 - Danger

868 106 17
                                    

***

You don’t have me inside
but I’m full of you.
It drives me crazy.

♬️ Danger ♬️

"Aku sedang menunggu Yoongi, sebaiknya kau pergi sebelum dia menghajarmu." Manik Mirei kembali menatap Jimin tajam, pria itu dengan santai meletakan nampan makannya dan duduk di hadapannya.

Membuat seluruh mata menatap ke arahnya.

"Aku lebih suka menghajar kekasihnya, dengan lembut." Jimin menunjuk bibirnya dengan telunjuk, mengedipkan sebelah matanya dan mulai menyuap makanan. "Rei, malam ini temani aku ke Klub."

"Ck, kau pikir aku ini temanmu?"

Jimin terkekeh, lantas berhenti makan dan melipat kedua tangannya di depan dagu. "Bukan, Kau kekasihku."

"Aku kekasih Min Yoongi, dan kita tidak akan pernah berteman!"

"Ya, tentu saja aku tidak mungkin berteman dengan bidadari."

Bukannya pergi, Jimij yang mendapat tatapan tajam itu masih bertahan dengan senyuman yang mencapai matanya. "Kau senang mengganggu orang lain ya?"

"Tidak kok, aku hanya mengganggumu. Melihatmu, seperti melihat diriku sendiri."

Gadis dengan surai panjang itu memutar bola matanya, semakin jengah melihat Jimin di depannya. "Kau suka permen anak kecil?" Tunjuk Mirei, pada permen warna-warni yang menyembul di saku jas Jimin.

Jimin menkerutkan kening, lantas menyeringai. "Heiㅡgadis jepang itu sangat imut. Apa lagi jika mendesah di ranjangku. Tertarik tidak? "

"Kau cari mati ya?"

"Tidak kok, aku bercanda. Aku tidak akan merusak gadis yang aku sukai." Ucapnya, tersenyum manis. Kembali mengunyah makanan.

Mirei merasa muak dengan segala kalimat menggoda Jimin, meski itu membuat perutnya di terbangi berjuta kupu-kupu. Karena Yoongi tidak melakukan itu, kekasihnya tidak tertarik menggodanya. Yoongi lebih suka berterus terang. Tanpa berbelit-belit.

Sedangkan Jimin ini jago menggombal dan tebar pesona, padahal baru kemarin dia menggoda satu gadis.

Tidak, mungkin dalam satu hari Jimin menggoda banyak gadis. Banyak sekali siswi yang menyebutkan namanya.

"Rei, sepertinya kekasihmu itu tidak akan datang untuk makan siang. Dia sedang berkelahi di lapang basket."

Kali ini kalimat Jimin tak membuatnya kesal, karena sekarang Mirei berlarian dengan panik keluar kafetaria. Meninggalkan Jimin yang tersenyum aneh.

Mirei mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Yoongi di tengah kerumunan dalam stadium basket.

Hampir saja dirinya berteriak dan terpeleset di tangga saat berlari ke arah Yoongi yang sudah babak belur.

"Sayang berhenti." Mirei meraih pergelangan Yoongi, menahannya agar tidak memukul Dawonㅡ Rival dari tim basketnya.

Namun bukannya berhenti Yoongi malah mendorong Mirei hingga gadis itu tersungkur di lantai. Ringisan itu keluar melalu celah bibirnya, namun kembali berdiri, kembali melerai.

TOXIC [M] ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang