Sehun memasuki Sevel yang bertempat tidak jauh dari apartemen miliknya dengan santai. Ia butuh minuman dingin berkarbonasi untuk merefresh otaknya yang penuh dengan masalah hidup. Well, dirinya berada di tingkat akhir sekolah dan harus berkutat dengan banyak buku dan berjuta tulisan demi masadepannya. Dia bukan tipe-tipe pria kutu buku yang suka belajar dengan kacamata tebalnya, tidak. Namun, yeahh paling tidak dia sadar jika masa depan itu penting, jadi sebejat apapun kelakuannya ia harus menduduki peringkat atas. Karena fyi, seorang Oh Sehun adalah pria terpanas terseksi tertampan juga terkurang ajar yang sangat di gilai gadis haus belaian di sekolahnya. But sadly, he is gay.
Pemuda itu mengambil dua kaleng coca cola dan tak lupa satu bungkus besar Doritos nacho cheese lalu membawanya ke kasir. Untuk ukuran pukul 11pm tempat ini sudah cukup sepi, yeah hanya ada dirinya dan si pegawai kasir ini.
Mendudukkan diri pada kursi depan Sevel dan membuka coca cola diikuti suara ceshh yang menyegarkan.
Malam ini cukup dingin. Tidak dengan langit yang bewarna menuju merah dengan hembusan angin yang kuat,tidak. Hanya bisikan angin lembut namun cukup menusuk tulang. Kebetulan malam ini langit juga nampak sangat indah, sang bulan nampak berbentuk bulat sempurna dengan cahayanya yang cukup terang.
Ketika Sehun menandaskan cola pertamanya yang tinggal sedikit, matanya tanpa sengaja melirik postur seseorang yang cukup dikenalnya melalui ekor matanya. Agak jauh jarah mereka, terpaut dua bangku namun dirinya sangat mengenali sosok itu. Itu Jongin jika ia tidak salah ingat. Salah satu murid yang kadang suka teman-temannya bully. Yeahh tak terkecuali Oh sehun, meskipun ia tidak separah kawan-kawan lainnya.
Jongin adalah si culun rajin dengan kacamata bundar selalu menempel pada hidungnya, suka berjalan menunduk dengan peringkat 2 yang selalu disabetnya. Peringkat 1? Oh sudah jelas itu dirinya jika boleh sombong. Hoho.
Sehun berdiri dari duduknya menghampiri pria culun itu tak lupa sisa Doritos dan colanya ia bawa. Duduk di hadapan pria itu dan mendapatkan tatapan terkejut, dan.. takut. Sehun tersenyum remeh.
"Hey, kau tidak belajar? Sudah lelah mencoba mengejar peringkatku eh?" Sehun bertanya dengan mengacak random rambut warna dark brown miliknya.
Jongin tida merespon. Hanya menundukkan wajahnya takut takut. Bahkan untuk melanjutkan minumnya saja ia tak berani. Apalagi lari terbirit meninggalkan pria diharapannya ini. Lari opsi bagus mungkin, ia lolos malam ini, namun esok pagi jangan harap. Harinya pasti akan menjadi neraka. Sudah pasti.
"Hey! Kau tuli?" Nada bicara Sehun meningkat di tambah satu alisnya yang menukik tajam membuat kaki Jongin bergetar. Entahlah,ia pria tapi bagaimana bisa ia selemah ini jika berhadapan dengan Sehun, atau mungkin dengan semua teman di sekolahnya.
"Ti-tidak" Jongin tergagap dengan kepalanya yang terangkat sedikit demi sedikit.
Oh shit! Sehun ingin mengumpat. Pikirannya pasti sudah konslet jika malam. Jongin, dengan wajah takut-takutnya, secara ajaib membuat seorang Oh Sehun terdiam sesaat. Menggemaskan pikir Sehun yang lantas cepat cepat ia hapus dari pikirannya. Well, seharusnya ia sudah terbiasa dengan raut ini bukan? Hampir setiap hari ini selalu membully anak ini lantas mendapatkan raut ekspresi ketakutan yang sama, namun bagaimana bisa? Baru kali ini ia mendapati pikiran yang benar-benar ingin ia hapus.
Jongin yang mendapati Sehun tak melakukan pergerakan yang menyakitinya mulai berani mengangkat wajah sepenuhnya. Sedikit binggung mendapati Sehun yang terdiam lalu menggelengkan kepalanya tiba tiba.
"Kau-" Sehun mengangkat telunjuknya mengarahkan pada Jongin.
"Lupakan! Terima ini!" Sehun menghentakkan kaleng terakhir coca colanya dan mengatakannya dengan nada memaksa. Kemudia pria itu hanya meninggalkan Jongin dengan tanda tanya besar dalam kepalanya.
"Dia sehat?" Heran Jongin lalu mengarahkan atensinya pada coca-colanya. "Ini tidak beracun bukan" well hal wajar jika Jongin berpikiran seperti itu. Yeah karena seorang Oh Sehun memang tidak pernah terduga kelakuan liciknya.
Jongin mengambil coca-cola itu,memasukkannya pada mantel hitam yang ia letakkan disampingnya lalu melanjutkan aktivitas menghafal materi pelajarannya.
-TBC-
Huaaa ini pasti freak banget ㅠㅠ
Gatau kenapa tbtb pengen bikin aja ff sekai :"""
Hope you like it ㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
Cola Night
FanfictionSehun membenci Jongin. Itu harga mutlak dan dirinya yang selama ini selalu membully pria itu disekolah. Tanpa alasan, hanya ketika ia melihat seorang pria culun dengan jalan yang selalu menunduk membuat ia kesal. Atau mungkin alasan sebenarnya karen...