Smoke

1.9K 280 8
                                    

Sehun mengusak rambutnya kasar. Kejadian malam itu, sialnya tidak dapat menjauh dari pikirannya. Tak peduli seberapa bejatnya membully lelaki Kim itu di sekolah, dirinya tetap saja teringat akan malam itu. Malam yang membuat perasaannya agak bergeser sedikit saja. Beberapa temannya bahkan mengomentarinya akan dirinya yang tidak sekejam dulu membully tawanan mereka. Bahkan sesekali ketika Jongin adalah sasaran empuk mereka, Sehun terlihat blank sesaat tanpa sebab yang jelas.

"Aarrgghhh!!!" Sehun mengacak rambutnya lebih keras,bahkan hingga melempar bolpoin yang saat ini digenggamnya. Ia sedang belajar, namun pikirannya melayang. Ia butuh pelampiasan malam ini. Kemudian ia menyambar mantel panjang yang ia sampirkan pada kursi belajarnya lalu berjalan menghentak keluar apartemen.

Sehun menyalakan rokoknya yang bisa ia dapatkan di toko pinggir jalan yang tidak perlu menyerahkan kartu penduduk jika ia ingin membelinya. Tentu saja karena umurnya masih belum legal.

Sehun menghembuskan asap yang baru saja ia hirup kuat-kuat dari batang nikotin itu keatas. Hawa dingin malam ini tak dirasa olehnya. Well, merokok membuat tubuhnya hangat. Sehun menatap sekeliling, tidak ramai. Hanya beberapa kendaraan melintas, namun itu sangat jarang. Sudah terlalu malam.

Sehun terlalu kalut dalam pikirannya. Tanpa sadar seseorang melintas di hadapannya, sudah beberapa langkah agak jauh dari Sehun, namun berbalik dan menarik sigaret miliknya bahkan menginjaknya berulang kali di aspal dengan sandal milik orang itu.

"Ya! Kau gila?!" Sehun mendongakkan kepalanya dengan tatapan tajam siap membunuh siapapun yang mengganggu urusannya.

"Kau idiot!"

Oke katakan Sehun bodoh sesaat kali ini. Mulut terbuka lebar siap menyemprotkan beberbagai sumpah serapahnya seketika tertahan ketika mengetahui siapa pria yang menganggunya itu. Fuck he is Kim Jongin. Dan sehun hanya dapat terpaku sesaat untuk kedua kalinya malam ini.

"Rokok itu tidak baik asal kau tahu."

Well Sehun berpikir keras apa hal yang membuat seorang Kim jongin sasaran bullynya di sekolah dapat berubah seketika seperti ini. Jika boleh jujur tidak ada sama sekali raut ketakutan di mata pria itu. Apa dia mabuk? Pikir Sehun konyol.

"It's not your bussiness, dude." Sehun mengerlingkan matanya malas. Dia kesal, entah kenapa tidak ada gairah untuknya membuat masalah dengan pria Kim di hadapannya. Padahal sudah jelas bahwa ia ikut campur dengan urusannya, yang jelas sangat Sehun perhitungkan jika seseorang lain melakukan itu.

"Ini kukembalikan milikmu" Jongin merogoh saku mantel yang ia kenakan lalu melempar coca-cola pada Sehun. Pria Oh itu secara otomatis menangkapnya dan menyerit heran.

"That's yours. Aku tidak mungkin meminum sesuatu yang diberikan orang yang membullyku dengan kejam, am i right? Who knows jika kau sudah menyuntikkan racun dalam minuman itu."

Sehun sudah berdiri seketika mengepalkan tangannya siap untuk dilayangkan. Sungguh, ia tidak paham bagaimana bisa seorang culun yang biasa ia bully di sekolah bahkan tidak memiliki secuil rasa takut padanya. Bahkan terkesan menantangnya.

Sehun melayangkan kepalannya pada sisi kanan wajah Jongin yang secara mengejutkan dapat ditahan oleh lawannya itu. What the heck is happened? Sehun mengumpat keras-keras dalam hati. Jangan lupakan tatapan tajamnya yang seakan mengeluarkan kilat-kilat menatap Jongin. Ia kesal, sungguh. Ia merasa harga dirinya dijatuhkan, turun begitu saja. Bahkan pada daftar terakhir keinginannya pun tidak tertulis jika suatu saat korban bullynya justru melawan dirinya.

"Kau tau Oh Sehun, rasa takutku padamu, sudah hilang sejak malam itu. Malam ketika kau menyerahkan cola itu tanpa sebab, di Sevel." Jongin menyeringai tajam. Tatapannya berbeda, tidak pernah ada kilat seperti itu sebelumnya.

Sehun kehilangan kata. Ia masih tidak paham bagaimana seorang Kim Jongin yang sangat lemah, dapat menahan pukulannya yang kuat ini. Well, Jongin termasuk korbannya yang tidak pernah melawan seperti ini. Jadi mengejutkan bahwa ia ternyata kuat juga.

Jongin melepaskan aksi menahan pukulan Sehun itu dan pria dihadapannya juga menghempaskan tangannya kuat.

"Jangan terlalu banyak merokok, paru-parumu akan keropos lama-lama." Jongin berujar sambil berlalu. Tapi masa bodoh bukan. Siapa Jongin hingga bisa mengatur hidup seorang Oh Sehun.

Pria pucat itu mengeram kesal. Oke dia tidak pernah merasa semarah ini sebelumnya. Dan itu hanya karena satu sebab. Because of Kim jongin and his courage."

Sehun mengambil satu putung rokok lainnya dari dalam saku mantel miliknya lalu menyumatnya dengan korek. Paling tidak ia masih punya rokok lain jika yang tadi dilecehkan dengan tidak berperikemanusiaan oleh Jongin.

Baru dua hisapan ia lakukan, Jongin kembali dan sekali lagi merampas dan menginjak-injak batang nikotin itu.

"Aku tidak tahu jika ternyata si peringkat satu ini sangat bodoh untuk paham bahasa manusia." Jongin membuka bungkus chupa chups rasa strawberry lalu memasukkannya kasar pada mulut setengah terbuka milik Sehun. Jika sehun boleh jujur, ujung permen yang menusuk kuat giginya cukup menyakitkan.

"Ya! K-kau!" Sehun otomatis berdiri dan menudingkan telunjuk kanannya tepat pada dahi tertutup beberapa helai rambut milik Jongin.

"Ya Oh Sehun? Terkejut? Suatu ketika aku yakin kau akan lebih terkejut." Jongin mengendikkan bahunya singkat dan membuat gesture mencibir Sehun. Jongin melangkahkan kakinya menjauh seraya berkata "ini sudah malam. Sebaiknya kau pulang jika kau tak lupa bahwa besok kita harus menghadapi ujian."

"Who the hell are you?"

"Someone, from your past."

Kemudian Jongin benar-benar menghilang terlahap kegelapan. Sehun masih tidak paham. Ini semua terjadi tiba-tiba dan penuh tanda tanya.

"Ahh... masa bodoh... memikirkannya juga tidak membuat saldo kartuku bertambah." Seorang Oh sehun dan sisi kematreannya.

-TBC-

another freak chapter i guess 😂🔪
Sehun sekalipun manly matre juga ya gaes :(
Yhaaa gimanaa no money no life kalo buat sehun mah .g

Tbh aku tidak menyangka respon yang bisa dibilang out of expectation di chapter pertama. But it's also make me sad, takut kalo sangat di luar ekspektasi kaliann kedepannya :""

Last, thank yooo so much buat yang uda merelakan waktunya buat baca + vote+ komen cerita ini ^^

Remind to vote+comment?

Cola NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang