Ini sudah berapa kali Seungwan membuka laman Instagram dengan nama akun YoongiMin itu. Sudahlah, sepertinya tidak perlu dihitung lagi, terlalu banyak. Kalau ditanya hubungan pria itu dengan Seungwan apa, sederhana, aslab-praktikan. Yoongi itu dingin luarnya, apalagi pas praktikum. Tapi sebenarnya pria itu sangat-sangat-sangat receh dan mudah tertawa. Belum lagi tingkah-tingkah lucunya yang membuat banyak orang tertawa.
Yah, khususnya Seungwan yang sangat gemas melihat pria itu tertawa. Tapi ia hanya melihat dari instastory teman-teman pria itu.
Se-menyedihkan itulah kisah cinta Seungwan.
Kadang rasanya Seungwan ingin sekali berhenti, tapi kalau dipikir-pikir ia bahkan belum setahun berjuang, masa udah langsung nyerah.
"Wan, gua mau ke fakultas nih. Temenin yuk."
Senyum gadis itu mengembang, "Dengan senang hati rin!"
Gadis berambut sebahu itu selalu saja senang ketika ada yang memintanya untuk ikut ke fakultas atau kemanapun yang mengarah ke arah lab. Tentu saja alasannya karna si pria pucat. Yoongi yang notabe-nya adalah seorang aslab tentu saja selalu ada di sana, dan ketika berpapasan Seungwan pasti langsung kalem didepan kakak pujaannya itu.
Sesekali Seungwan berceloteh riang pada Airin menampakkan gurat bahagianya. "Aduh rin, kali ini gua ketemu ga ya sama kak Yoongi? Ketemu lah ya! Kemarin kan udah ga ketemu, kangen niiih."
"Iya wan, iyaaa. Lu mau gua ajak ke lab ga?"
"Hah? Ngapain? Boleh bangettt!!"
"Yaa, lewat aja siih." Dengan santainya gadis paling cantik se-angkatan itu menurunkan bahu teman lugunya yang tadinya sangat antusias.
"KALO GITU GUA JUGA UDAH SERING KALI!"
Airin tertawa puas melihat reaksi Seungwan yang menurutnya jadi terlihat bodoh. Namun akibatnya ia jadi tidak memperhatikan langkah dan akhirnya menabrak orang yang sedang berjalan berlawanan arah dengan gadis itu.
"Aw, sakit. Aduh sakit banget anjir! Sumpah."
Seungwan yang melihat dari awal kejadian tersebut terkejut bukan main. Sambil menahan tawa gadis itu segera meluruskan kaki airin dan bertanya tersirat kecemasan, "bagian yang mana sakit rin? Udah ga usah ke fakultas dulu, kita ke klinik dulu yuk."
"Eh, maaf, itu temennya bisa jalan ga? Sini biar saya bantu."
Kedua gadis cantik itu mendongakkan kepala mereka. Baru sadar kalau ternyata kecelakaan kecil Airin ini melibatkan dua pihak, si penabrak dan tertabrak. Dan bodohnya itu kating.
"Aduh, aku yang harusnya minta maaf kak. Jalan kok ga liat-liat. Maaf banget kak Bogum, aku ga papa kok."
"Ga papa gimana? Itu kayanya pergelangan kaki kamu keseleo, sini biar saya bantu anter ke klinik."
Wajah gadis itu memerah malu.
Yah, kak Bogum itu gebetannya Airin. Sama kaya Seungwan gitu, menyukai dalam diam.
"Makasih banyak ya kak."
Sambil membantu memapah Airin, pria itu tersenyum. "Iya, santai aja. Oh iya, Gi, anterin adek ini dulu bentar ya."