00

3.6K 200 9
                                    

Suasana langit tidak menunjukan cahaya matahari saat ini yang ada hanya sehampar awan berwarna abu-abu

Rintik hujan mulai berjatuhan seakan mengerti bahwa satu gadis yang kini duduk di kursi taman hampir meneteskan air mata

Gadis itu menepati janji yang dibuat olehnya dan kekasihnya beberapa minggu yang lalu, hari ini hari jadi mereka yang ke tiga tahun namun hingga rintik mulai deras batang hidung kekasihnya belum muncul

Gadis itu mendongakkan kepala saat tak lagi merasakan air hujan, ia mendapati sahabatnya yang menatapnya datar

"Lo mau nungguin sampe kapan? Ini udah mau hujan Ryujin Pranata" Ujar Sahabatnya itu penuh penekanan

Ryujin, nama gadis itu. Ia hanya bisa menghela nafas dan tersenyum tanpa ingin membalas perkataan sahabatnya

"Lo mau ketemu dia? Gue tau dia dimana tapi ... " Gantung sahabatnya

"Tapi apa min!?" Tanya Ryujin tak sabaran

Seungmin--namanya-- tersenyum sekilas. "Tapi lo harus siap dengan apa yang lo liat nantinya"

Mereka pun langsung berjalan menyusuri pasar yang tak jauh dari taman setelah Ryujin mengatakan ia siap

Seingat Ryujin di seberang sana ada restaurant yang makanannya enak-enak, siapa tahu Seungmin berbaik hati menraktir dirinya

Seungmin menggenggam tangan Ryujin untuk menenangkan gadis itu. Saat memasuki restaurant itu netra Ryujin langsung menangkap objek yang sama sekali tak asing

Di meja dekat jendela disana kekasihnya duduk bersama perempuan lain

"Min .." Lirih Ryujin, ia mempererat genggaman tangan mereka

Seungmin hanya diam dia tak ingin suasana hati Ryujin makin jelek sesaat kemudian Ryujin malah berjalan ke arah kekasihnya

"Kak Jimin.." Panggil Ryujin

Yang namanya disebut pun menoleh dan mendapati Ryujin--kekasihnya-- sedang tersenyum

"Ryu .. Ryujin. A-aku bisa jelasin" Jimin memegang tangan Ryujin

"Apa yang mau dijelasin? Ini udah jelas" Seungmin ikut bersuara

Jimin tak menghiraukan Seungmin yang ada di sebelah Ryujin, ia hanya menatap Ryujin dengan tatapan penuh harap

"Yaudah jelasin" Ujar Ryujin berusaha untuk tetap tenang

Akhirnya mereka kembali ke taman dan duduk di kursi yang sama yang Ryujin duduki tadi

"Dia siapa?" Bukan Ryujin yang bertanya tapi Seungmin, ya dia memaksa untuk ikut dengan alasan menjaga Ryujin

Jimin tak menjawab hanya menatap netra Seungmin tajam, Ryujin yang mengerti keadaan langsung meminta Seungmin untuk menjauh dan memberi mereka waktu berdua

"Dia siapa?" Tanya Ryujin mengulangi pertanyaan Seungmin

Jimin masih enggan menjawab, ia tahu hari ini akan jadi akhir dari ceritanya bersama gadis yang sebenarnya sangat ia sayangi

"Kak?" Ryujin menatap Jimin yang mulai menetes kan air mata

"Maafin aku Ryu .. maaf" Ujar Jimin membuat Ryujin mengerutkan dahinya

"Jadi,kakak?" Ryujin coba menerka apa yang sebenarnya terjadi dengan Jimin dan perempuan yang sepertinya hamil tadi

Jimin mengusap wajahnya kasar hingga kukunya melukai bagian pipi

"Maaf jin, itu terjadi diluar kesadaran aku"

Deg

Seketika rasanya hati Ryujin hancur bersama kepingan cerita mereka, hatinya terasa sakit sangat sakit

"Waktu itu aku mabuk dan aku gak tau kenapa dia bisa ada di kamar aku, dan ya ... kamu tau kelanjutannya" Lirih Jimin

Ryujin tersenyum walaupun hatinya melakukan kebalikannya, ia hanya tak ingin terlihat rapuh

Sedangkan Jimin disampingnya hanya bisa menangis menyesali apa yang sudah terjadi

"A-aku sayang kamu jin bukan dia" Cetus Jimin yang membuat hati Ryujin makin terasa nyeri

Hening masuk kedalam percakapan mereka beberapa saat, masing-masing sibuk dengan pikirannya

Akhirnya, Ryujin menarik nafas dan menghembuskannya panjang berusaha mengurangi sakit hatinya

"Aku juga sayang kamu kak tapi --"

Jimin langsung memegang tangan Ryujin dan menatap gadis itu penuh harap sebelum Ryujin menyelesaikan perkataannya

"Gak jin, jangan" Jimin tahu apa yang akan Ryujin katakan dan ia tidak mau hal itu terjadi, ia tidak mau kehilangan Ryujin

Ryujin menarik tangannya lalu menghembuskan nafas berat, hatinya makin terasa nyeri

"Mereka lebih butuh kakak, calon anak kakak dan ibunya lebih butuh kasih sayang kakak ... " Diam sejenak Ryujin berusaha untuk tetap tenang

" ... Aku masih punya keluarga dan sahabat yang sayang sama aku. Jadi kita sampe disini aja ya kak, makasih untuk tiga tahun bersamanya"

Jimin menangis, ia tahu akhirnya akan seperti ni tapi ia tidak ingin Ryujin pergi. Sebutlah dia egois.

"Happy failed anniversary kak. Hidup bahagia ya sama mereka, good bye and i love you sampai hari ini. Besok aku akan coba simpan kakak dan cerita kita di masa lalu. Mulai hidup baru ya kak, aku pergi"

Ryujin langsung pergi begitu menyelesaikan kalimat yang makin membuat hatinya sakit

Begitu didalam mobil Seungmin barulah tangisnya pecah, ia memeluk Seungmin erat untuk melampiaskan rasa sakitnya

Seungmin hanya bisa menepuk-nepuk pundak Ryujin lembut

Hingga tangis Ryujin reda barulah Seungmin menyalakan mesin dan meluncur menuju rumah sahabatnya

Esok harinya, SMAN 1 heboh dengan kabar berakhirnya hubungan Ryujin dan Jimin yang selama ini jadi hubungan idaman di sekolah

Faktanya tak semua yang terlihat manis itu manis pasti ada rasa asam dan akhirnya dibuang

🥀

Terlanjur ! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang