24

494 75 10
                                    

Sore ini Beomgyu mau ngajak Ryujin ketemuan di cafe, tempat biasanya mereka nge-date

Beomgyu nawarin untuk jemput Ryujin tapi Ryujin-nya nolak. Dia minta ketemu langsung di cafe yang udah disepakati.

Jarak rumah Ryujin ke cafe  itu gak terlalu jauh cuma 10 menit-an. Begitu sampai Ryujin langsung turun, bayar dan gak lupa bilang makasih.

Jalan untuk masuk ke cafe itu emang sedikit unik, harus ngelewatin terowongan gitu.

Dari jauh mata Ryujin udah bisa liat kalau ada Luna di ujung sana. Ryujin gak peduli toh dia merasa gak ada masalah sama Luna.

"Hai. Gue di lewatin aja nih?"  Ujar Luna dengan nada yang memuakkan.

Ryujin gak merespon, gadis itu cuma diam dan natap Luna.

Luna tersenyum miring. "Kasian ya lo, udah disakitin sama sepupunya disakiti lagi sama Beomgyu"

Ryujin mengerutkan keningnya tapi masih enggan untuk menanggapi.

"Ditinggal nikah sama sepupunya, ditinggal tunangan sama Beomgyu. Eh.. ups" menutup mulutnya seolah kaget.

"Maksud lo?" Tanya Ryujin pada akhirnya.

Luna tertawa remeh. "Kenapa sih hidup lo gak jauh-jauh dari peran pelakor? Udah takdir kali ya"

"Mantan lo itu sepupunya Beomgyu, Beomgyu ngajak lo ketemuan sekalian dia mau fiting baju pertunangan ditemeni mantan lo"

Luna megang bahu Ryujin sebelah kanan. "Masuk aja ntar juga lo ngerti sendiri. Good luck pelakor" Ujar Luna diakhiri senyum miringnya.

💚

Ryujin memasuki cafe, matanya menyapu cafe itu lalu didapatinya Beomgyu tengah duduk di kursi pinggir dekat jendela.

Tempat favorit mereka.

"Hai" Sapa Ryujin begitu sampai di meja yang ditempati Beomgyu

"Udah lama?" Tanya Ryujin setelah duduk.

"Lumayan sih, tapi gak papa" Beomgyu tersenyum.

Hening terjadi, Ryujin masih mikirin perkataan Luna tadi. Matanya menelisik ke jari Beomgyu, tidak ada cincin disana.

"M-mau pesen apa?" Tanya Beomgyu.

Ryujin terperanjat. "A-ah choco ice aja" Ujarnya.

Beomgyu mengangguk lalu pergi ke kasir untuk memesan, ah lebih tepatnya mengambil pesanan. Dia sudah memesan dua choco ice dari tadi.

Ryujin menunggu sambil memainkan handphonenya. Berusaha membuang rasa curiganya.

"Ryu?"

Ryujin menoleh saat ada yang memanggil namanya dan menepuk pundaknya.

Itu, Jimin.

Ryujin harus bersikap ramah. Toh kejadian itu sudah lama terjadi. Ingat pesan Hyunjin.

Kira-kira itu yang ada di pikiran Ryujin.

"Eh hai kak" Ujarnya menampilkan senyum.

Jimin pun ikut tersenyum. "Ngapain disini?" Tanya Jimin.

Ryujin bimbang. Jika benar yang dikatakan Luna maka Jimin disini untuk menjemput Beomgyu. Mungkin.

"Gak ngapa-ngapain kok kak" bodoh jawaban bodoh Ryujin.

Yakali ke cafe cuma buat bengong.

Jimin tersenyum. "Gue nyariin sepupu gue nih, lo tau Beomgyu gak? Anak Ips dia"

Terlanjur ! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang