Promise

165 25 3
                                    



                                       🌻


Satu detik ... Dua detik berlalu. Kim Taeyeon, Gadis seputih porselen itu menatap jam dinding Dormnya dengan Khidmat. Tak terhitung sudah berapa lama dia dalam posisi seperti ini. Ketika Member lain berusaha memanggilnya dengan sebuah teriakan, Gadis itu hanya diam tidak bergerak seperti keadaannya pertama kali.



"Berhentilah memandangi Jam Kim Taeyeon, Dia tidak akan berubah menjadi dokoong meskipun kau memperhatikannya"



Choi Syoung gadis tertinggi pertama berusaha membantu member yang lainnya untuk kembali menyadarkan Taeyeon, Dia menatap Leader Kekanakannya itu dengan tatapan prihatin.



"Leo Oppa membenciku Soo ... Apa aku benar-benar kehilangannya sekarang?"



masih dalam keadaan sama, Kim Taeyeon perlahan membiarkan airmatanya mengalir jatuh dipipi mulusnya. Ini adalah pertama kalinya Sunny dan member lain melihat Gadis mungil itu menangis.



Taeyeon adalah seseorang yang tidak mudah menunjukan perasaanya pada siapapun. Dia terlalu mahir memasangkan seribu topeng pada wajahnya.



"Kau sudah berusaha Taeyeon-ah ..."



Sunny mendekap dari samping berusaha menyalurkan sedikit energi semangat yang dipunyanya pada Taeyeon



"Eonnie ... Jangan menangis eoh" Maknae Seohyun pun takkala bersedih melihat Kakak tercintanya tersakiti seperti ini



"Ah ... Sepertinya Aku butuh udah segar sekarang. Kalian istirahatlah terlebih dahulu, aku akan pergi sebentar"



Taeyeon bangkit dari duduknya, Berusaha menahan airmata yang hendak jatuh lagi. Dia akan menangis tapi nanti, Bukan sekarang. Bukan didepan para member lainnya.


Taeyeon memasuki mobilnya dengan cepat ketika lift sudah membawanya kedalam area parkir. Airmata perlahan turun dari mata cantiknya, Terasa sesak mengingat kembali percakapan antara dia dan Kakak laki-laki tertua Dari wanita yang dicintainya. Dia memukul dadanya secara perlahan karna tak kuat menahan sakit.



Flashback


"Mau apa kau kemari, Aku tidak ingin bertemu dengan mu sekarang"



Taeyeon menghalau langkah kaki Leo yang baru saja mencoba melangkah didepannya. Dia menarik tangan pria itu, Berusaha agar mendapat sedikit waktu untuk menjelaskan maksud kedatangannya


"Oppa .. Aku bisa menjelaskannya padamu" Ucap Taeyeon memohon


"Penjelasan apalagi yang harus kuterima Kim Taeyeon. Adikku terluka dan kau memilih bersenang-senang disana dengan para kru dan Grup tololmu itu. Penjelasan apalagi yang mau kau jelaskan padaku ! Apa kau mau bilang, Bahwa kau tidak bisa menolak karna perusahaan itu akan menuntutmu jika kau tak bergabung! Atau kau mau bilang juga bahwa Stephanie yang menyuruhmu Eoh ! "


Emosi ! Satu kata yang ditunjukan oleh Leo sekarang. Dia menumpahkan seluruh kemarahannya hari ini. Tidak peduli bahwa mereka kini tengah menjadi bahan tontonan dari beberapa pasangan lansia yang kebetulan lewat disana.



"Oppa maafkan aku ... Aku benar-benar minta maaf atas semua kesalahanku" Taeyeon bersimpuh di hadapan Leo. Menundukkan kepalanya dalam tangisan penyesalan



"Aku tidak bisa memaafkanmu Kim Taeyeon, Kau sudah membuat kepercayaanku hilang sepenuhnya padamu. Kumohon tinggalkan Stephanie dan EL. Kau bukan seseorang yang bisa membuat mereka bahagia." Ucap Leo berusaha mencoba mengontrol kemarahannya.



Untitled StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang