Trauma

10 2 0
                                    

Kelas 11 IPA B kedatangan murid baru, terlihat saat bu siska membawa seorang anak laki laki masuk ke dalam kelas. Laki laki tersebut berdiri di depan kelas diikuti oleh bu siska disampingnya.

"nah anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari jerman. Ibu harap kalian bisa berteman baik ya. Nah kamu silahkan perkenalkan diri" pengumuman bu siska sontak menjadi pusat perhatian kelas, murid baru itu terlihat tampan. Dengan alis yang tebal, mata yang tajam,hidung mancung dan bibir yang tipis. Belum lagi rahangnya yang tegas.

Laki laki itu berdehem dan mengedarkan pandangannya ke semua penjuru kelas "perkenalkan nama gue sonni ..... Dan gue pindahan dari jerman"

Seketika kelas riuh dengan gadis gadis yang bertanya pada sonni

"sonni ganteng banget"

"tuh anak makan apa ya cakep amat"

"sonni udah punya pacar belum?"

sekiranya begitulah pertanyaan yang terlontar dari beberapa siswi di dalam kelas. Yang ditanya hanya menatap ke arah bu siska seolah meminta pertolongan "oke, sonni silahkan duduk di bangku belakang laura ya"

Sonni kemudian berjalan ke arah tunjukan bu siska, ia melihat gadis didepannya mirip dengan gadis gembel yang dilihatnya tadi pagi. Tanpa pikir panjang sonni duduk dibangkunya dan disapa teman sebangkunya yang bernama enriko. Ia hanya menjawab dengan senyum tipis kemudian mengeluarkan buku dan mendengarkan bu siska yang mulai menerangkan materi pelajaran kimia.

Cika teman sebangku laura melihat kebelakang bangku mereka kemudian menyikut laura yang menidurkan wajahnya di atas meja.

"ra, liat deh cowo dibelakang lo cakep banget gilak!"

Cika berbisik kepada laura dan hanya dijawab deheman oleh laura "hmm"

cika yang kesal melihat reaksi laura menyikutkan sikunya kuat ke tangan  laura "liat ra! Nanti lo nyesel deh"

Laura memandang cika yang menunjuk bangku belakang laura, laura menghela napas dan membalikkan badannya malas ke arah belakang. Tadi saat murid baru itu berkenalan ia tidak mendengarkan begitu jelas, ia masih memikirkan cara bagaimana membujuk pak ujang untuk kuis susulan.

Saat melihat kebelakang laura terkejut melihat laki laki itu.

Seketika ia menghadap ke depan, entah mengapa ia kesal sekali bertemu dengan laki laki yang ditemui nya di ruangan BP

'kenapa harus sekelas sih?!?'batin laura berteriak.

Cika yang melihat laura kembali berujar dengan antusias "gimana? Ganteng ga?"

"apanya yang ganteng? Biasa aja, mata lo rabun banget" jawab laura kemudian kembali fokus pada bu siska

"pantes aja lo jomlo sampe sekarang, orang seganteng itu lo anggurin." decih cika pelan.

****

Bel istirahat telah berbunyi 3 menit yang lalu, cika yang kelaparan dengan teganya meninggalkan laura yang masih melengkapi catatan kimianya.

Sungguh tidak setia kawan!

Saat melengkapi catatan kimianya, laura mendongak karena disapa oleh senior mereka. Namanya Adit, ia sudah lama suka dengan laura. Sejak laura masih kelas 10. Hanya saja laura terlalu acuh dengan namanya laki laki. Baginya laki laki itu tak lebih dari medusa di kehidupannya.

Adit terbilang juga manis, ia adalah ketua OSIS di SMA Kencana. Banyak juga teman temannya menyukai adit. Namun tidak untuk laura.

"hai"

Laura hanya tersenyum singkat lalu menutup buku catatannya yang belum lengkap. Ia membereskan bukunya kemudian memasukkannya ke dalam laci. Saat ingin berjalan keluar, tangannya dicekal oleh adit.

"lepas!"

"sampe kapan lo bakal acuhin gue? Gue sayang sama lo ra" adit menatap mata laura dalam

Laura mendengus dan melepas paksan tangannya tapi tidak bisa. Tenaganya tidak kuat

"kak, gue gasuka sama lo. Jadi tolong lepasin gue" balas laura membalas tatapan adit

"enggak, gue gak akan lepasin lo. Ikut gue!" bentak adit

Laura panik, ia terus berusaha melepaskan tangannya namun tidak bisa. Jangan tanya bagaimana keadaan di dalam kelas, di kelas sangat sepi jika sedang istirahat. Disini hanya beberapa siswa yang hanya bersikap seolah tidak mau ikut campur, tapi soal gosip menggosip kelas mereka lah rajanya, seperti silet yang ditonton mama laura di rumah setiap pagi.

Sonni yang dari tadi melihat pertengkaran itu pun berdiri dari tempat duduknya. Ia terlalu gerah jika ada keributan, sonni berjalan kearah mereka dan mengambil alih tangan laura

"dia bilang lepas" ucap sonni menatap kakak kelasnya dingin

Tak terima adit pun mendorong bahu sonni marah dengan telunjuknya "lo anak baru gak usah ikut campur urusan gue"

sonni terdorong ke belakang beberapa langkah akibat dorongan adit.

Sonni menatap adit kemudian memasukkan tangannya ke dalam saku celana. ia menatap adit dan tersenyum sinis "gak usah kasar sama cewe" balas sonni "...banci" sambung sonni.

Adit yang mendengar perkataan itu pun tersulut emosinya, ia berjalan ke arah sonni dan meninju rahang sonni.

Bughh

"brengsek! Lo bilang apa?!"

Laura yang melihat langsung menjerit tapi ia tak bisa berbuat apa apa, ia masih trauma dengan kejadian keluarganya beberapa tahun silam. Laura mundur perlahan dengan wajah yang pucat dan menutup seluruh wajahnya dengan tangannya yang bergetar ketakutan.

Sonni yang belum siap diserang oleh adit pun terjatuh dan membentur ujung meja. Ia mengusap bibirnya yang sedikit sobek. Sial! Batinnya

Seketika kelas itu pun ramai oleh orang yang melihat perkelahian itu. Apalagi adit sang ketua osis terlibat dalam perkelahian dengan anak baru yang baru saja jadi perbincangan.

Sonni bangun kemudian mencengkram kerah seragam adit, saat ingin melayangkan tinjunya teriakan cika menghentikan aksinya

"laura!" pekik cika melihat tubuh laura pingsan.

Cika yang tadi terheran mengapa di kelasnya terlihat ramai, ternyata ia melihat laura, kak adit, dan sonni sedang bertengkar. Kemudian dari pintu kelas cika melihat laura yang sudah pucat pasi melihat sonni.

Cika tau laura mempunyai trauma dengan perkelahian. Gadis manis itu menatap riko sebagai ketis kelas untuk membopong laura.

Sonni dapat melihat jelas bagaimana pucatnya wajah gadis itu saat emosinya di ubun ubun.

Adit menatap sonni tajam dan berkata "urusan kita belum selesai" kemudian adit pergi melangkahkan kakinya keluar kelas

Sonni menghembuskan napas kasar dan mengacak rambutnya. Kenapa hari pertamanya sekolah harus kacau karena satu gadis aneh yang ditemuinya pagi tadi.

.

.

.

.

.

setelah ini bakalan dikasih visual dari tiap tiap pemain hehe

Thank u sudah menyempatkan untuk membaca ceritaku :) 

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang