20 menit berlalu dan kami sudah sampai di perpustakaan istana. Ini kedua kalinya aku kesini.
Pilar pilar perpustakaan tampak megah, dinding dinding marmernya membuat bangunan ini lebih klasik. Bangunan putih ini sangat mirip dengan desain istana flasche, hanya saja bangunan ini merupakan versi kecilnya.
"Hoi, kita masuk nih?". Tanya Cred polos pada kami berdua.
"Ya iyalah, ngapai coba ke sini kalau enggak masuk!?". Jawab Kye tegasKami bertiga sudah ada di depan pintu masuk yang besar nan megah ini. Seperti tau kehadiran kami, pintu itu otomatis terbuka sendiri. Pintu perpustakaan istana terbuka dan memperlihatkan ruangan besar nan megah yang terdiri dari ribuan buku buku__mungkin jutaan, dengan bangunan yang semegah ini tak menutup kemungkinan menyimpan banyak buku di dalamnya. Dari sini, kelihatan ribuan orang yang sedang mencari buku untuk kepentingan mereka masing masing.
"Jadi, kita mulai darimana?". Aku bertanya sambil menoleh ke arah Kye, dia lebih tau tentang ini semua__kurasa.
"Hemm, kita coba cari buku itu dari monitor portable itu !", sahut Kye sambil menunjuk monitor di depan sana. Itu semacam alat yang mempermudah pengunjung mencari buku yang ingin dicari. Saat kita men-search judul buku yang kita cari ,maka akan muncul kode buku itu, barisan keberapa, lantai keberapa, dan rak nomor keberapa.
Bangunan ini sangat besar dan megah, jika kita tak menggunakan monitor portable itu, kita mungkin sudah tak tau menahu mau kemana diantara ribuan rak-rak buku ini. Kurasa perpustakaan ini adalah yang terlengkap sejagad raya.
Kami mencari buku yang mungkin judulnya Syleith, The legend of Syleith atau ntahlah, kami tak tau judul buku apa yang ingin kami cari, kami hanya mengasal mengetik itu pada papan keyboard monitor itu. Bagai mencari sesuatu tanpa tau apa yang ingin dicari, tentu saja hasilnya nihil. Tak ada satupun buku yang berjudul syleith atau judul lainnya. Kami memakan waktu 6 menit di depan layar monitor.
"Haduu, gimana ini?", Aku mulai merasa kecewa dengan ini semua
"Mendingan nanya aja tuh sama kakak-kakak service time yang dibelakangmu itu". Kye menyarankan padaku.
"ya ya, baiklah". Aku memaling ke belakang dan bertanya pada orang itu
"Maaf tuan, disini tidak ada yang judul buku begituan".
"waduh, gimana ini Kye?". Aku berkata pada Kye.
"Tak harus judul Syleith kali Kar!".
****Kami menyusuri tiap tiap sudut rak perpustakaan. Sudah hampir se-jam kami menyusuri rak-rak buku ini yang lebih mirip labirin luas nan megah. Kami berpencar sesaat. Aku mencari pada sisi rak buku bagian history. Mataku tak berkedip memandang satu satu buku pada rak itu.
Ku cek secara seksama buku buku itu. Tak ada yang berbau tentang Syleith disana.Aku terlalu fokus mencari buku itu hingga tak sadar aku menabrak seorang nenek nenek tua.
"Aduuhh, maaf nek, saya tak lihat". Spontan aku langsung meminta maaf pada nenek itu."Tak apa nak, aku tak apa apa". Nenek itu dengan tak ada rasa marah sedikitpun malah berbicara lembut.
Disaat itu juga aku tersadar, mengingat spontan___nenek itu merupakan nenek yang kujumpai saat di kereta api tadi.
"Ehm.. nenek yang tadi duduk di sebelahku saat di kereta api kan nek?". Aku bertanya pada nenek itu yang masih melirik pada ku.
"Kurasa begitu nak".
"Apa yang nenek cari disini nek?". Aku melontarkan pertanyaan lagi pada nenek itu
*Maaf ya kalau bagian ini ngga terlalu panjang {stay tune }!!!!
VOTE & COMMENT!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonsun Code
FantasyKarel, Creden, dan Kye yang akan memecahkan kode kuno yang berawal dari sebuah buku yang hadie di kehidupan mereka Akankah mereka bisa memecahkan kode kuno itu, dan memasuki dunia selanjutnya? ~stay tune~