ternyata (END)

110 13 3
                                    

Setelah selesai makan hari sudah gelap, dan sepertinya akan turun hujan. Dilihat dari tak adanya Bintang dilangit. Kami berjalan-jalan ditengah-tengah kota yang sepi dan sunyi. Hanya suara kami yang memenuhi pendengaran.

Tiba-tiba saja rintik hujan turun didususul oleh hujan lebat yang membuat kami basah. Aku dan dia berlari sepanjang jalan, saling melindungi satu sama lain seperti didrama yang ku tonton pagi hari. Seadaan yang tamaram membuat kami kesulitan melihat jalan aku dan dia terus berlari.

Namun sebuah sorot cahaya memehuni tubuhku dan dia. Dalam sekejap rasanya gelap menghampiri. Suara teriakan dan bunyi tabrakan memenuhi indra pendengarku. Rasa sakit mejalar disekujur tubuhku. Pikiran ku melayang.

Ku buka mataku untuk mencari tahu apa yang terjadi. Kenyataan tergila yang pernah ku temui. Dia pria ku tergeletak ditengah jalan dengan sebuah mobil yang menabrak pembatas jalan. Aku terduduk ditepi jalan. Ia menyelamatkan kan ku dan membiarkan tubuhnya tertabrak mobil itu. Langit terasa runtuh dikepalaku. Menghantam telak tubuhku.

Dengan merangkak, aku menuju priaku yang berada ditengah jalan, dapat ku lihat senyum yang seharian menemaniku itu masih terpampang jelas disana. Hujan deras seolah menambah kisah melodrama ini.

Aku terus menyeret kakiku walau perih mejalar keseluruh tubuhku. Rasa sakit fisik ku tak lagi kuhiraukan. Kufokuskan pandangan ku padanya. Dapat ku rasakan darahnya merembes mengenai kemeja yang kupakai.

Dalam kondisi seperti itupun ia masih saja tersenyum hangat. Tangis ku pecah air mataku bersatu dengan air hujan. Hati ku terasa begitu sakit.

Dengan pelan ia menghampus air mataku dengan tanganya yang sudah tak berdaya dan berlumur darah. Ku peluk priaku erat-erat seolah jika meregang sedikit saja ia bisa lepas.

Mulut pria ku bergerak seolah ingin bicara. "Jangan menangis, pria cantik tak boleh menangis oke? Kau akan baik-baik saja tanpa ku. Cukup simpan saja aku dihatimu. "Tangannya terulus untuk menujuk dadaku. "Disini, cukup simpan aku dan kenangan kita disini Taehyungie. Jeon Jungkook, ingat namaku Jeon Jungkook ."Sambungnya.

Tatapan sayunya perlahan luntur, senyumnya pun mulai menghilang. Tubuhnya terkulai lemah. Aku berteriak. Mengalahkan suara hujan sambil terus memeluk Taehyung.

"Jangan tinggalkan aku disini sendiri. Siapapun tolong aku, bawa Jungkookku kerumah sakit. Tuhan ku mohon jangan ambil pria ku. Ku mohon aku mohon. "

Aku terus berteriak sambil terus menangis dengan putus asa. Aku berlari kesana kemari mencari pertolongan, tapi entah kenapa semua disekitar seolah perlahan mati. Aku menangis, kembali memeluk pria ku dengan wajah dihiasi air mata.

Tiba-tiba tubuhku terasa tersentak. Aku kebingungan, sekarang aku ada dikasurku dengan orang tua ku yang menatapku cemas. Air mata masih terus mengalir bersama dengan keringat dingin.

Tangisku tambah keras, dengan cepat Bunda memelukku. Tangis ku terasa begitu menyedihkan,
Dan dapat menyayat hari. Bunda menepuk pelan punggungku menenangkan. "Mimpi buruk lagi? "Tanya bunda lembut. Dan aku hanya dapat mengangguk didalam pelukan bunda.

"Hanya mimpi sayang tak apa. "Ujar Bunda dengan senyum lembut. Iya, itu hanya mimpi tapi kenapa terasa begitu nyata? Kebahagiaan dan kesedihan yang benar-benar terasa.

Ingatkan aku, namanya Jeon Jungkook ! Dia pria yang sangat tampan dan juga hangat. Ingatkan aku! Dia Jeon Jungkook . Priaku yang akan selalu menjadi priaku. Ingatkan aku dia Jeon Jungkookjika dikehidupan selanjutnya bertemu dengannya. Dia akan tetap priaku. Ingatkan aku. Jeon  adalah pria ku.

Malam itu, terasa begitu panjang dan menggentarkan ku. Dengan sosok priaku yang perlahan menghilang.

Tamat

$#$#$#$#$

Lagi gabut, cerita yang belum di publis banyk bgt, numpuk, tiggal revisi jadi, tp yah itu, saya males.

Hasil imajinasi saya yang terlalu aneh, ini udah lama banget, jaman saya masih suka baca cerita fantasi, kalo sekarang apa aja saya baca asalkan itu kukpi.

Yaudah lah, saya juga males ngutang jadi saya up semuanya, lagian ini kek nya oneshoot tp saya bikin bnyk part, ga part juga sih. Yaudah saya ga tau. Whhkgjks bodo amat deh,

Kalo mau voment kalo enggk mati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang