#09

3.8K 51 2
                                    

CHEATING

09

"SARAH?"

Ucapku sambil mencoba menelan salivaku yang terasa susah.

*

"Sarah?" Tanya seseorang dibelakangku.

"Suara lakilaki?" Tanyaku dalam hati dan segera berbalik.

"Hey aku nggak salah dengerkan tadi kamu nyebut nama Sarah Win?" Tanya Agam memastikan.

"Kkamu ngapain kerumahku? Bukannya tadi kamu pulang kerumah?" Tanyaku gugup.

"Kamu jangan ngalihin pembicaraan Win, pantas saja kamu nggak mau sama Lisa mantanmu, ternyata mantanmu yang lain udah duluan nyalip." Ucap Agam sambil tertawa tanpa menjawab pertanyaanku.

"Aku dan Sarah nggak ada hubungan apa apa, jelas,?" Aku memastikan.

"Terus kenapa kamu panggil namanya barusan? Owh kamu buru buru pulang karna dapet pesan dari Sarah buat ketemu dirumah? Wah gila, kamu ngeduluin aku. Bilangnya aja setia sama Aisha, hebat kamu Win." Ucap Agam sambil duduk dikursi yang berada diteras rumahku.

"Ini nggak seperti yang kamu pikir Gam, tadi kamu cuma salah denger, oke?" Aku menjawab dengan perasaan takut.

"Kenapa aku harus mengira tadi itu Sarah? Akh, pikiranku kacau gara gara wanita itu." Ucapku dalam hati.

"Hey, telingaku masih normal Edwin. Nggak nyangka kamu berani juga  mengkhianati Aisha, padahal kalian pasangan serasi menurutku. Eemm, Win, apa Aisha sudah tau tentang Sarah?" Tanya Agam penasaran.

"What? Kalo Aisha tau, aku bisa mati." Ucapku dalam hati.

"Aku dan Sarah hanya teman, buat apa Aisha tau?" Tanyaku jengah.

"Harusnya kalau cuma teman, Aisha taupun nggak apa apa dong? Katakan apa kamu bertemu Sarah waktu reuni? Tapi aku nggak liat Sarah, owh aku mengerti kenapa waktu itu kamu buru buru pulang, waah kamu mau kencan sama Sarah ya?" Tebakan Agam membuatku ingin segera melempar Agam kekutub utara dan berharap semoga nggak bakal balik lagi.

"Oh God Agam, mulutmu itu percis tetangga tetanggaku, katakan kenapa kamu mengikutiku? Aku mau istirahat." Pintaku.

"Baiklah, aku hanya ingin memberikan jasmu. Tadi ketinggalan dikursi, tadi aku panggil tapi kamu nggak denger, jadi aku susul." Jelas Agam.

"Oh god, besok juga bisa kan Gam?" Tanyaku kesal.

"Rumah kita searah Win, kenapa harus kesal? Aku tau, kamu kesal bukan karna jaketmu, tapi karna hubunganmu dan Sarah ketauan kan?" Tebak Agam.

"Kamu benar, seratus persen benar Gam." Ucapku dalam hati.

"Terserah apa katamu Gam, yang pasti aku dan Sarah tak ada hubungan apa apa." Jelasku akhirnya.

"Yap, tapi jujur aku kagum padamu Win. Kamu bisa ngelakuin itu tanpa rasa salah, aku harus mencontoh kamu Win, besok akan kupraktekan pada Siska." Ucap Agam.

"Tanpa rasa salah? Kamu salah Gam, justru aku selalu merasa salah meskipun itu semua tak sengaja." Ucapku dalam hati.

"Jangan mencontoh hal yang buruk dariku Gam." Ucapku.

"Waw, berarti secara nggak langsung kamu mengakuinya Win." Ucap Agam antusias.

"Mengakui apa?" Tanyaku.

"Hubunganmu dengan Sarah, wah kamu sendiri yang bilang padaku jangan mengkhianati Amelia, kamu nggak mau aku menyesal nantinya, dan lihat? Kamu bahkan sudah mendahuluiku." Jelas Agam.

CHEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang