CHEATING
11
"Tring"
Sarah
Sayang, jangan lupa menjemputku setelah pulang kerja, atau kamu harus melupakan semua kenangan bersama Aisha.(15.40)*
Kubaca pesan yang dikirim Sarah, tapi aku tak berniat untuk membalasnya.
"Kenapa Win?" Tanya Agam.
"Lusa aku keluar kota Gam, meeting 2 hari." Jelasku.
"Wah, bebas dong?" Tanya Agam.
"Bebas apanya? Aku akan bawa istriku." Jawabku.
"Kamu menyianyiakan kesempatan Win." Ucap Agam menggelengkan kepalanya.
"Kesempatan bersama istriku tak akan kusia siakan Gam, itu lebih berharga untukku." Jelasku sambil membereskan tas bersiap untuk pulang.
"Baiklah wahai suami setia." Ucap Agam sambil menaikan kedua alisnya.
"Win, kamu benar membiarkan aku menemui Siska sendiri?" Tanya Agam.
"Aku nggak mau dikait kaitkan dengan Siska Gam, bisa bisa nanti istrimu mencurigaiku." Jelasku.
"Terus kamu mau kemana?" Tanya Agam lagi.
"Istirahat, aku duluan Gam." Ucapku dan berjalan meninggalkan Agam.
Sudah berapa kali hari ini aku berbohong?
Entah, tapi aku ingin segera mengakhiri semua kebohonganku.Akupun segera menjemput Sarah kekantornya, setidaknya Sarah tak akan membocorkan apapun pada Aisha jika aku menurutinya.
Katakanlah sekarang aku kalah, tapi aku akan mencari cara untuk menyelesaikannya, secepatnya.
"Waw, pantas saja Aisha sangat mencintaimu Win, kamu tepat waktu juga, kalo diancam tentunya." Ucap Sarah setelah aku sampai didepan kantornya.
"Cepatlah, aku harus segera mengantarmu pulang." Pintaku.
"Kenapa buru buru Win? Setidaknya kita makan dulu, aku lapar." Ucap Sarah.
"Kamu bisa makan dirumahmu." Pintaku.
"Kamu mau makan dirumahku?" Tanya Sarah.
"Dirumahmu? Aku tak akan mengulang kesalahan itu untuk kedua kalinya." Ucapku dalam hati.
"Kamu mau makan direstoran mana?" Tanyaku.
"Idemu untuk makan dirumahku bagus, kita makan dirumahku saja, atau dirumahmu." Ucapnya dengan manja, yang membuatku muak.
Tanpa basa basi aku langsung memasuki restoran terdekat dan memarkirkan mobilku.
"Kenapa kita makan disini Win?" Tanya Sarah.
"Aku sudah lapar."
Tentu saja aku berbohong.
Berbohong lagi?
Tak apa, kali ini untuk kebaikanku sendiri."Baiklah." Ucap Sarah dan berjalan sambil menggandeng tanganku.
Akupun refleks melepaskan tangannya tapi sorot matanya seakan mengancamku.
Apakah aku selemah ini? Aku sungguh tak mengenali diriku yang sekarang."Kamu duduk dulu, pesananku samakan saja denganmu, aku ke toilet dulu." Pintaku.
"Jangan lama lama sayang." Ucapan Sarah membuatku muak.
Setelah beberapa menit ditoilet, akupun kembali menemui Sarah.
"Sarah bawa temen? Sepertinya aku kenal." Ucapku dalam hati.
"Win, sini, kamu masih kenal diakan?" Tanya Sarah.
Akupun cuma mengernyitkan dahi."Aku Siska Win, masa kamu lupa denganku." Ucapan Siska seketika membuat darahku beku.
"Jika Siska disini, itu berarti Agam ada disini juga? Oh tidak." Ucapku dalam hati.
"Kkamu sendiri?" Tanyaku penasaran.
"Aku sama Agam Win, dia lagi telpon diluar." Jelas Siska.
"Sepertinya kita jadi double date Sis." Ucap Sarah girang.
"What? Double date? Sejak kapan aku ngedate denganmu Sarah?" Tanyaku dalam hati.
"Jadi kalian ada hubungan special?" Tanya Siska.
"Kamu bisa aja Sis, kamu sendiri dengan Agam gimana?" Sarah balik bertanya.
"Kita hanya makan malam biasa." Jawab Siska seadanya.
"Kamu disini Win?" Tepukan tangan Agam dibahuku, membuat jantungku seperti meloncat.
"Heem." Jawabku singkat.
Kulihat menatap kearahku seakan tak percaya aku ada disini."Sis, maaf aku harus pulang, anaku sakit. Gapapakan?" Ucap Agam terlihat merasa bersalah.
"Sakit apa Gam?" Tanya Siska.
"Badannya panas, maaf ya, lain kali kita makan malam lagi." Ucap Agam.
"Gapapa, moga cepet sembuh Gam." Ucap Siska dan Sarah, lalu dibalaa senyum oleh Agam.
"Eemm Win, kamu mau nganterin aku? Mobilku mogok." Pinta Agam padaku.
Tentu dengan senang hati aku menerimanya, bukannya ini kesempatan untuk menghindari Sarah?
Akupun sekilas melirik Sarah, meminta persetujuan. Setidaknya Sarah tak akan mengancamku, toh ini bukan permintaanku meskipun ini kemauanku."Kalo aku mengantarmu, Sarah pulang dengan siapa?" Tanyaku seolah menolak ajakan Agam.
"Sarah pulang denganku saja." Ajak Siska dan tersenyum sementara Sarah raut mukanya berubah, senyum yang sepertinya dipaksakan.
"Kamu gapapa Sarah?" Ucapku berpura pura perhatian.
"Its okay." Jawab Sarah singkat.
"Oke, kita duluan ya." Ucap Agam.
Seperti terlepas dari beban yang sangat berat, langkahkupun terasa ringan. Setidaknya aku bisa lepas dari Sarah untuk hari ini.
Dalam hati diam diam aku berterimakasih pada Agam, ternyata saat anaknya sakit menjadikan sebuah berkah untukku. Entah aku harus bersyukur atau merasa kasihan, tapi setidaknya aku membantu Agam untuk menemui anaknya.
"Kamu ada hubungan apa dengan Sarah?" Tanya Agam.
"Aku harus jujur atau ..." Pikirku dalam hati.
"Kamu jujur saja, tak ada gunanya kamu menutupinya." Ucap Agam.
Apa Agam mendengar suara hatiku?
"Aku tak ada hubungan apa apa dengan Sarah." Jawabku.
"Tak ada? Yakin? Kenapa makan malam dengannya?" Tanya Agam lagi.
"Aku tak sengaja bertemu dengannya, dia mengajakku makan malam karna sudah lama tak bertemu." Jelasku, tentu saja berbohong.
"Lama tak bertemu juga bisa membuatmu jatuh cinta kembali, bukannya dulu kamu menyukainya?" Tanya Agam serius.
"Dulu, sekarang tidak Gam." Jawabku.
"Hmm aku mencium sesuatu yang mencurigakan." Ucap Agam.
"Sebaiknya aku segera mengantarmu pulang." Ucapku lalu mengemudikan mobil lebih cepat.
Setelah mengantar Agam, akupun segera pulang kerumah.
Dan saat aku akan membuka pintu, kurasa ada seseorang yang menepuk pundakku."Apa itu Sarah?" Tanyaku dalam hati tanpa berani menengoknya.
Sepertinya sejak bertemu Sarah lagi, hidupku dihantui rasa bersalah.
"Akhirnya pulang, aku menunggumu."
Ucapnya lalu memelukku.DEG.!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATING
RomanceSelingkuh ! Yay or nay? Tapi bagaimana jika tak sengaja? With love, 10 Februari, 2019 💕