4

9 3 0
                                    

"Tunggu...." panggil hoseok, membuat gadis menghentikan langkah kakinya.

"Nee..?" Sahut gadis itu menatap bingung hoseok.

"Mm.. jung hoseok imnida.." ucap hoseok memperkenalkan dirinya sopan.

"Arissaa.. bukankah dia lelaki yang tadi..? Dia lelaki yang aku liatin saat tidur diruangan miss yeonjun tadikann.. benar dia anak bangsawan itu" pikir arissa menatap lekat wajah hoseok.

"Ah.. nee. Siapa yang tidak mengenalmu..? Anak bangsawan.." jawab gadis itu tersenyum lucu pergi meninggalkan hoseok yang diam membeku.

"Ddiiaa.. mengenaliku..? Ahh.. bukan aku.. dia mengenali ayahku.. keluargaku.. yang bangsawan bukan aku.." pikir hoseok lirih.

Beberapa menit berlalu gadis itu telah selesai menyusun tumpukan buku itu, " selesai!" Ucapnya senang seraya bertepuk tangan.

Diliriknya hoseok yang duduk sambil memegangi perut, "sepertinya dia lapar.. ahh.. dia anak bangsawan bukan..? Tapi kenapa dia sangat menghawatirkan.?" Pikir gadis itu menatap sendu hoseok.

Dilangkahkannya kakinya mendekati lelaki lemah itu berniat untuk duduk disampingnya hanya sekedar memberi empatiknya.

"Mm.. hoseok.. kau yakin sedang baik-baik saja?" Tanya gadis itu lagi memandang sendu hoseok.

"Hmm nee.. aku baik" jawab hoseok membalas menatap gadis itu nanar.

Hoseok mengira arissa sama seperti yang lain mendekatinya hanya untuk memanfaatnya status bangsawannya agar mudah mendapatkan sesuatu. Tidak pernah tulus membantunya dan akhirnya akan pergi dan menghinanya .

Gadis itu melirik jam tangannya sekilas"12.30 sudah waktunya makan siang"  gumamnya kemudian menatap hoseok dan tas miliknya secara bergantian.

"Apa kau lapar..?" Tanya arissa pada hoseok.

"Maaf..?" Jawab hoseok mengerutkan keningnya.

"Ahh aku membawa nasi goreng kimchi ditasku.. jika kau mau" ucap arissa mengeluarkan kotak bekalnya dari dalam tas.

"Eoh..? Tidakk.. aku tidak lapar.." jawab hoseok menolak kotak bekal itu.

"Kriukk.. kriukk.." (suara perut lapar hoseok)

"Apa Kau yakinn..?" Tanya arissa tersenyum lucu mendengar suara perut hoseok yang kroncongan .

"Ahh.. iya aku lapar.." pasrah hoseok menundukkan wajahnya menahan malu.

"Hmm.. kalau begitu makanlah.. aku buat banyak kok.. sisanya biar aku yang makan"  arissa memberikan kotak bekalnya ketangan hoseok.

"Eoh! Tidakk! Ini punyamu masa kau akan makan sisa dariku..? Itu tidak adil" tolak hoseok memberikan kembali kotak makan itu.

"Anii.. aku masih kenyang... lagi pula aku tidak begitu menyukai nasi goreng kimchi" arissa beralasan seraya tersenyum membuka kotak bekalnya itu.

"Ahh.. baiklah.. ayo dimakan.. atau kau akan mati kelaparan haha.." canda arissa memberikan kotak bekalnya ke hoseok.

"Nee.. kamsahamnida.." ucap hoseok tersenyum mulai memakan nasi goreng itu dengan lahap.

"Eoh.. dia lahap sekali.. sepertinya dia sangat kelaparan.. tadi itu.. sakit apa sebenarnya dia..? " monolog arissa dalam hati seraya memandang sendu hoseok yang makan dengan lahap.

"Kau yakin tidak mau..? Ini sangat enak..!" Seru hoseok menawari arissa yang tengah menatapnya.

"Mm.. benarkah enak..?" Tanya arissa balik.

"Nee.. rasanya sangat enak seperti buatan nenek juhma" jawab hoseok menatap sendu arissa.

"Ahh kamsahamnida.. aku membuatnya sendiri.. kalau begitu aku mau aa.." ucap arissa senang membuka mulutnya meminta disuapin.

no more dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang