Setelah bercerita soal dua guru kocak gue, gue baru sadar rupanya banyak temen sekelas gue yang baca tulisan ini.
Entah setan apa yang rasukin mereka, sampai tiba-tiba mereka punya niat membaca.
Kalau adik kelas gue, mereka emang anak-anak wattpad. Tapi baru pertama kali mereka membaca cerita gue se-serius ini. Gue jadi takut, kalau pak Bernat ama Pak Khairul baca, nasib gue gimana?
Belum lagi temen sebangku gue yang membaca ini, juga ikut berteriak. "Eh, ada pak Bernat!" Setiap guru itu lewat. Ah sudahlah..
Gue punya pengalaman kampret, yang membuat gue nyaris gelut ama temen seperjuangan gue dalam PUBG, ML, Final Fantasy, AOV dan sebelum gue nyebut semua game yang gue mainin satu persatu, sebaiknya gue akhiri curhatan ini dan mulai bercerita.
Semester kemarin, gue dapat kejadian baru. Seperti judulnya, 'Hoax, gelut dan tulisan bagus'.
Sebelum gue mulai, gue mau kasih tahu kalian semua, jangan pernah memuji orang secara berlebihan. Walaupun tulus, jangan pernah berlebihan. Atau lu bakal diajak gelut sama yang bersangkutan.
Semua ini berawal dari kerja kelompok yang gue kerjakan bersama Metha, saingan gue. Pas gue lihat tulisannya, gue ngerasa bahwa butuh belajar berabad-abad dari master sifuu untuk membuat tulisan tangan sebagus itu.
Melihat gue bengongin tulisan dia mulu, dia langsung lihat muka gue dengan nggak nyaman.
"Lu kenapa Rai?" tanya Metha sambil mundur beberapan jengkal dari gue. Gue menggeleng pelan.
"Enggak, itu tulisan lu bagus banget. Rapi, belajar darimana?" tanya gue terus terang. Metha cengengesan seolah gue barusan ngomongin sesuatu yang lucu.
"Dari Reno."
"Hah? Siapa?"
"Si Reno."
Ada dua Reno di sekolah gue. Satu di kelas A, alias si Reno bego yang selalu merasa pintar.
Satu lagi di kelas B, alias si Reno kacamata yang emang terlahir pintar.Gue ga percaya kalau si Reno bego yang ngajarin Metha nulis sebagus itu, jadi pasti yang Metha maksud adalah Reno juara kelas sebelah.
"Juara kelas sebelah, ya?"
Tapi seolah realita ini nggak pernah berpihak pada gue, Metha menggeleng yang artinya si Reno bego yang ngajarin Metha menulis sebagus itu.
"Lu serius?" tanya gue, memastikan bahwa telinga gue udah dibersihkan pagi ini.
"Iya serius. Pas masih SD, Reno ngasih HOAX ke gue, katanya tulisan gue harus rapi kayak tulisan dia biar dapat nilai dari guru. Tulisan Reno pas SD itu ga se-cakar ayam sekarang. Jadi gue fine-fine aja sih ikutin ajaran dia. Walaupun bu guru nggak pernah ngasih nilai berdasarkan tulisan.." jawab Metha yang langsung membuat gue bungkam. Oo jadi ini yang dinamakan HOAX dari orang bego, ya.
"Tapi jangan bilang ke Reno, ya! Nanti dia jadi songong soalnya." Bisik Metha kemudian.
Gue mengagguk, gue juga nggak bakal tanam bibit-bibit songong ke temen gue sendiri.
Reno teman bego di sebelah bangku gue, rupanya yang menginspirasi Metha buat berhasil memiliki tulisan terindah di kelas. Tapi biar begitu, tulisan Metha nggak bakal kalahin tulisan tangan gue pas ngetik di laptop atau hp.
***
Esoknya, gue langsung klarifikasi kasus ini ke pelaku utama, si Reno.
Gue sengaja deketin meja dia ke meja gue buat liat tulisannya, sekalian gue ajarin dia matematika biar nggak bacot-bacot amat pas ujian.
Rupanya tulisan gue jauh lebih baik, tapi mungkin karena itu kejadiannya pas SD jadi skill-nya sudah termasuk tinggi.
![](https://img.wattpad.com/cover/177833600-288-k416558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HestekKisahAbsurdPelajar
HumorKisah seorang pelajar yang hidupnya ga pernah terlalu heboh, tapi enggak pernah tenang juga. Intinya: kalau kalian ketawa, alhamdulillah. Klo enggak, inalillah.