다섯

497 27 0
                                    


1 tahun kemudian

"nyonya ada tamu di depan"
"siapa?"
"tidak tahu nyonya, saya lihat seperti nya dia orang penting"
Irene berfikir sejenak
"baiklah suruh tunggu sebentar saya ingin ganti baju dulu"
"baik nyonya"

Dengan memakai kaus maroon dan celana bahan putih panjang irene pun menuju ruang tamu.

"irene" panggil pria itu
"bagaimana anda tahu alamat rumah saya?"
"terlalu mudah untuk saya mengetahui itu"
Irene hanya terdiam tak menanggapi nya
"bisa kita bicara sebentar di luar?" ajak pria itu
"maaf saya banyak urusan yang harus saya kerjakan"
"baiklah seperti nya kamu sangat sibuk, kalau begitu saya akan bicara disini, pertama saya sangat meminta maaf waktu dulu meminta mu menjauhi saya yang kedua sejauh ini saya masih memikirkan mu dan yang ketiga-"
"cukup, pertama saya sudah memaafkan bapak dan saya kira masa lalu tidak perlu di ungkit lagi" kata irene dengan tegas
"aku tahu kamu adalah orang yang tulus irene"
"ya, semoga"
"bagaimana jika kita makan di luar? Kebetulan ada restoran yang baru saja buka di dekat sini" ajak nya
Irene berfikir sejenak atas tawaran suho barusan
"aku tidak bisa, naeun sedang tidur jika ia melihat aku tidak ada di rumah ia akan menangis" tolak irene
"kau bisa membawa naeun ikut bersama kita, bagaimana? "
Belum irene menjawab tiba tiba suara piring pecah terdengar dari dapur sontak suho dan irene kaget mendengar nya.
"ada apa?" tanya suho
"sepertinya asisten rumah tangga ku melakukan kesalahan, maaf aku harus meninggalkan mu dan terimakasih sudah berani menemuiku suho" kata irene lalu pergi meninggalkan suho yang masih terdiam
Suho pov
Jarang sekali ia memanggil nya suho tanpa memakai embel embel bapak
"bibi ada apa? Apa barusan piring pecah? "
"iya non, semua piring yg ada di lemari jatuh padahal sudah bibi tutup pintu laci nya"
"yasudah kalau begitu nyonya ke kamar saja biar bibi yang membersihkan nya"

Suho pov

"mengapa cepat sekali? Apa jangang-jangan kau ditolak? " tanya kai pada suho
"ya" jawab suho dengan kecewa
"sudah kuduga, irene itu berhati es tidak mudah untuk mencairkan hatinya"
Suho hanya termenung menatap jendela ruangan kerja nya
"sampai kapan kau akan mengejar nya? Ingat umur mu sudah tidak muda lagi"
"i just wanna her kai! "

"nyonya bisakah saya izin seminggu anak saya di rawat di klinik"
"tentu saja aku mengizinkan nya, sejak kapan dirawat? "
"sejak kemarin nyonya"
"yasudah cepat kesana anak mu pasti sudah menunggu, ini untuk membantu biaya perawatan nya" kata irene sambil memberikan 20 lembar uang 100.000
"tidak usah nyonya ini terlalu banyak untuk saya"
"tidak apa apa kamu pasti membutuhkan nya nanti"
"terimakasih banyak nyonya"
"sama-sama, saya ingin menjemput naeun dulu nanti kunci nya taruh di bawah pot saja ya bi"
"baik non"
"dan semoga lekas sembuh untuk anak bibi"

Ya, irene berbohong pada suho jika naeun ada di rumah kenyataan nya naeun masih berada di sekolah nya.

Pukul 19.00

"bagaimana tadi balet nya?"
"seru! naeun punya temen baru" jawab naeun antusias
"oh ya? Siapa nama nya? "
"cila mi nama nya cila"
"bagus kalau gitu, mau makan dulu apa mau langsung pulang? " tanya irene yang sedang menyetir
"pulang aja deh mi, naeun mau cerita sama papi"
Sontak irene pun memberhentikan mobil nya mendadak untung saja jalanan malam itu sepi
"ada apa mi? " tanya naeun bingung
"ko naeun bisa cerita sama papi?"
"bisalah mi kan papi selalu datang ke kamar naeun"
Irene masih terdiam bingung
"baiklah kita pulang sekarang"

Suho pov

Makan malam yang membosan kan seperti biasa aku selalu menjadi topik utama dalam perbincangan makan malam ini.

"bagaimana? Mau tidak? Dia cantik dan masih muda pasti paman akan suka dengan nya" tawar keponakan nya itu

"tidak, paman tidak tertarik" tolak suho mentah mentah

"bagaimana jika dengan kakak teman ku dia memiliki senyum yang manis dan juga dia masih jomblo" tawar keponakan ku lain nya yang tak kalah antusias

"ku bilang tidak ya tidak!" bentak suho yang sudah pusing dengan segala pertanyaan dan tawaran kepada nya

"sudah berhentilah menggangu paman tua mu itu, dia memang menyebalkan pantas saja tidak ada wanita yang mau dengan nya" kata adik perempuan suho dengan sinis

"sudah sudah berhenti bertengkar! Biarkan suho yang memilih dia sudah dewasa bisa memilih pilihan nya sendiri" kata kaka laki laki suho

"dan kau suho kaka harap kamu bijak dalam memilih dan ingat umur mu yang sudah mau menginjak kepala empat"

"aku mengerti"

Setelah acara makan malam keluarga sm grup selesai, suho pun memutuskan menuju tempat yang selalu menjadi favorit nya dimana dia bisa menghilangkan segala penat akan dunia.

"naeun jangan lupa cuci tangan dan kaki sebelum tidur"

"iya mami"

"good night sayang" kata irene dari lantai bawah

"night too mami" balas naeun dari lantai atas

Irene pun kembali menuju kamar untuk menyelesaikan desain baju yang akhir akhir ini banyak pemesanan, tanpa sadar irene tertidur di meja kerjanya.

Pukul 00.40

"Hahahaha..lucu sekali"

Irene pun sontak terbangung ia sadar sudah tertidur di meja

"ya ampun aku harus menyelesaikan nya sekarang" kata irene ketika melihat tumpukan gambar baju yang berserakan di meja kerja nya.

"hahahaha" suara tawa naeun terdengar kencang dari bawah

"Sudah tengah malam mengapa naeun belum juga tidur?"  Tanya irene dalam hati

Irene pun memutuskan untuk menuju lantai atas melihat naeun

Irene pov

"papi berhenti menggelitiki ku" naeun tertawa kencang
langkah kaki ku pun berhenti
Diam diam aku berjalan menuju kamar naeun dan dengan perlahan ku mengintip dari celah pintu.

Ternyata tak ada seorang pun disana yang ku lihat selain naeun di atas kasur sedang tertawa terpingkal pingkal

Aku pun memutuskan untuk membuka pintu kamar naeun

"naeun kamu tidak ingat ini sudah jam berapa?! Kenapa masih belum tidur?!" bentak ku yang berada di ambang pintu kamar naeun

"papi dia siapa? " tanya naeun bingung sambil menatap irene

"siapa apa nya? " tanya ku

"seseorang di belakang mami"

Aku pun menoleh ke belakang dan seketika jantung ku terasa berhenti detik itu juga.

#VOMMENT!!!

MY HUSBAND IS CEO //surenenielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang