Kala langit gelap meneteskan lirih rintik hujan
Yang kuingat hanyalah sang mantan
Juga jemuran pakaian dan jemuran penyesalan
Sembari duduk diserambi rumah menikmati sikap dingin sang gebetanKala langit gelap kian gelap mengkedipkan kilat
Kekhawatiran berpadu dengan kelebat kilat
Kekhawatiran berkilat-kilat bersama kilat-kilat petir
Ketakutan bergemeruh bersama ributnya guruh petirKala langit gelap tak hentinya meneteskan deras rintik hujan
Ingatan yang berlalu lintas dipikiran makin tak karuan
Bimbang memikirkan pakaian kotor dan atap rumah yang bocor
Aku basah kuyup termangu oleh kenangan masa lalu yang turut bocorKala langit gelap bercahaya, dan hujan telah mereda
Ketenangan mengisi penuh relung jiwa juga relung dada
Kedua mataku kerap mendapati pelangi digenangan air hujan
Juga pelangi kerap membias dihati, pelangi itu tak lain, keluarga, orangtua dan sang kawan