Prolog

922 61 1
                                    

     Wanita berambut indigo itu berjalan memasuki ruangan itu, tatapannya yang dingin dan menusuk. Seorang pria duduk di sebuah kursi yang berada di tengah-tengah ruangan luas tersebut, menyambut nya dengan senyum lebar.

"Hinata-chan.." gumam-nya.

Hinata menyembunyikan senyum mirisnya, rasa rindu, dan sedih bercampur menjadi satu.

"Aku merindukanmu," Toneri berjalan mendekat, namun Hinata mundur perlahan.

Senyuman yang tadi melebar menjadi tersenyum sedih. Hinata menolak untuk menatap mata rembulannya, hal itu membuat ada rasa nyeri di dadanya.

"katakan saja, aku tidak mau berbasa-basi." ucap Hinata dengan nada dingin.

Seperti bukan Hinata yang dulu.

Toneri tersenyum sedih, "kembalilah, Hinata."

Hinata tersenyum mengejek, tatapannya masih sama, dingin. "Kembali? Itu hal yang sangat mudah bagiku, tetapi tidak untuk perasaanku."

"Baiklah, aku akan membantumu.." bujuk Toneri.

Hinata tidak menanggapi, ia hanya terdiam.

Toneri menatap Hinata lekat. "Menikahlah denganku."

Bersambung

My Lovely Ex WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang