Pagi ini adalah pagi yang cukup cerah, dan Hinata sudah di sibukkan dengan tumpukan tugas yang harus ia selesaikan sekarang juga. Setelah dua minggu yang lalu ia di terima menjadi pegawai di perusahaan itu, Hinata mendapat banyak tugas yang menurutnya lumayan untuk pegawai baru seperti-nya.
"Hinata, apa kau sibuk? Aku ingin mengajak mu untuk sarapan. Kulihat kau berangkat sangat pagi sekali hari ini, jadi kupikir kau pasti belum sarapan." ajak Sara, Hinata menoleh sebentar.
"Tidak. Aku sudah kenyang, Sara." tolak Hinata dengan halus.
Sara mendengus tidak suka.
"Tidak-tidak, aku tidak mau punya pekerja yang lesuh saat bekerja hanya karena belum sarapan. Aku tahu kau belum sarapan," ujar Sara panjang lebar.
Hinata hanya menatap Sara sejenak, Hinata tersenyum kecil melihat Sara yang begitu perhatian kepadanya. Ia bersyukur karena Sara menjadi salah satu teman baiknya sekarang.
"Hei, kenapa kau malah tersenyum tidak jelas begitu? Ayo pergi mencari sarapan, aku sudah sangat lapar..." rengek Sara.
Kali ini Sara langsung menarik tangan Hinata, gadis bersurai indigo itu terkejut dan sedikit oleng saat Sara menarik tangannya.
Hinata hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Sara, "Kau ini, sangat tidak sabaran sekali. " celetuk Hinata.
Sara hanya terkekeh pelan. "Aku memang begini orangnya," ia tersenyum lebar.
"Oh ya Sara, kau ini Asisten pribadinya ceo kita ya? "Tanya Hinata saat Mereka sudah berada di sebuah caffe yang tidak jauh dari Kantornya.
"Hm, kalau di bilang Asisten pribadi sih tidak. Tapi kalau punya hubungan saudara, Iya. " jelas Sara.
"Tadi kamu ini saudara ceo itu? " tebak Hinata, Sara mengangguk.
"Lebih tepatnya Saudara tiri, "tambah Sara membenarkan.
Hinata hanya mengangguk mengerti, entah kenapa nama belakang Sara mengingatkannya pada seseorang. Hanya saja siapa? Ia merasa nama Miku itu sangatlah tidak asing baginya.
***
Di tempat yang berbeda..
"Kau akan pergi ke Amerika, Toneri?" pria berambut raven itu mengangkat alisnya, sedangkan pria yang ada di hadapannya ini hanya mengangguk.
"Ya, setidaknya hanya untuk sementara. Amerika juga tempat terakhir yang belum aku kunjugi, aku juga akan mencari Hinata di sana. " ujar Toneri, pemuda raven itu tersenyum tipis.
"Kau jauh lebih berhak mendapatkarn Hinata, bajingan itu bahkan tidak melakukan apapun untuk menemukan istrinya sendiri. Dia malah memilih menikah lagi di saat istrinya pergi, "ucap Sasuke dengan kata-kata yang cukup menusuk.
Toneri tersenyum tipis, "Aku tidak akan melepaskannya Sasuke, tidak akan pernah lagi."
"Oh ya, ngomong-ngomong bagaimana kabar si kecil? Aku sudah sangar rindu pada anakmu. "Ucap Toneri, Sasuke hanya tersenyum simpul sampai- sampai tidak ada yang menyadari nya.
"Dia jadi semakin pintar, dan lucu." Toneri terkekeh mendengar jawaban Sasuke tentang keadaan sang buah hati Sakura melahirkan seorang Putri yang cantik dan mungil, Toneri memberi nama panggilan khusus untuk Putri Sasuke.
Dia selalu memanggil Sarada dengan panggilan Princess Salad. Memang terdengar aneh namun unuk, Sasuke bahkan tidak mempersalahkarn hal itu.
Toneri memang sangat penyayang dan begitu lembut, "Kau tidak mampir ke rumah? Siapa tahu kau kangen dengan princess salad ku itu. "Ucap Sasuke, Toneri hanya tersenyum.
"Mungkin nanti, aku tidak ingin menganggu kemesraan kalian seperti waktu lalu. "Toneri Kasih ingat betul kejadian beberapa bulan sebelumnya.
Pada saat itu ia memang berencana untuk pergi ke mansion Sasuke untuk mampir dan bertemu dengan Salad alias Sarada, namun tak di sangkanya begitu ia masuk ke dalam Mansion di mendapati Sasuke yang berada di atas Sakura dengan keadaan setengah telanjang.
Sedangkan Sakura berada di bawah Sasuke dengan keadaan baju kimono merah mudanya yang tersingkap ke atas, bahkan Mereka tidak sadar jika Putri Mereka sedari tadi hanya tertawa dan sesekali menepuk-nepuk kedua tangannya.
"Yah.. Mungkin jika kau tidak datang pada waktu itu, kupastikan Sakura hamil lagi. "Ucap Sasuke ketus, Hal itu membuat Toneri tertawa terbahak- bahak.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Ex Wife
FanficHinata Hyuuga yang dulu bukanlah Hinata yang sekarang, mantan Nyonya Uzumaki itu merubah dirinya. Dari yang lemah menjadi yang kuat, kehidupan di masa depannya sudah ia atur dengan apik. Namun, seseorang dari masa lalunya mencoba menghalanginya. Se...