16 [END]

541 28 0
                                    

Part ini bakalan lebih panjang, dikarenakan part terakhir. Jadi, jangan bosan bacanya ya... GOMAWO!!!

Terimakasih juga yang mau rela baca dan voment selama cerita ini mengudara

Buat para sider...
I Love You so much...
Tanpa kalian, cerita aku gk ada yang bakalan baca
Karena aku tahu bagaimana bahagianya menjadi sider

Buat yang mau repot-repot vote atau bahkan coment
Aku neomu jeongmal jinjja wanjon daebak heol amat sangat very really berterimakasih, LOVE YOU!!!

POKOKNYA BUAT SEMUANYA!!!!
THANK YOU SO MUCH!!!LOVE YOU AL!!!~
SARANGHAE YEOROBUN!!!!~
TANPA KALIAN AKU NOTHING~

###

Setelah kami berbelanja dan puas mencuci mataku, kami langsung bergegas kembali kerumah, namun tiba-tiba ada rasa yang mengganjal. Kepalaku pening, rasanya berat sekali untuk mendongakkan kepalaku, apalagi untuk berjalan.

"Bi, sebentar, kita istirahat dulu. kepalaku sakit sekali"
Ucapku pada bibi saat kami sudah tiba di depan pintu Mall, untuk mrnunggu pak sopir yang sedang mengambil mobil

"Kenapa nyonya? apa nyonya kurang enak badan?"
Tanya bibi panik

"Sepertinya aku kecapean deh..."

"Ya sudah, sini belanjaannya saya pegang semua, nyonya duduk saja"

"Ne"

Sambil menunggu bapak sopir, aku duduk dengan mendapat sedikit pijatan dari bibi. Yap, pening dikepalaku juga rasanya sudah mulai berkurang. Mobilpun datang menghampiri kami. Saat hendak beranjak, tiba-tiba aku merasakan seperti bumi bergoyang, dan semua gelap seketika.

###

Akhirnya akupun terbangun, ditempat yang serba putih, samar samar kudengar ada yang memanggilku.

"Dahyun... kau sudah sadar sayang?"
Dan yang memanggilku adalah suami kesayanganku, akupun hanya mengangguk mengiyakan pertanyaannya

Dia menggenggam tanganku erat, sangat terlihat bahwa dia sedang mengkhawatirkanku.

"Kau tak apa?"
Tanyanya lagi, dan aku kembali mengangguk pelan

"Aku sedang berada dimana? dan mengapa?"
Tanyaku yang akhirnya membuka suara

"Kau sedang di rumah sakit, tadi kata bibi kau pingsan didepan Mall tempat kalian berbelanja. Tapi kau harus mendengarkan apa kata dokter"
Ucapnya bahagia seraya memberi kode supaya dokter yang sedari tadi bersama kami untuk berbicara.

"Jadi, Selamat ibu dan bapa Min... Karena didalam diri ibu Min terdapat janin yang akan bertumbuh menjadi seorang bayi..."
Ucap sang dokter, yang sukses membuatku tercengang-cengang

"Jinjja???"
Tanyaku pada dokter, yang hampir mengeluarkan air mataku

"Ne, Chukkae... Janinnya masih berumur 3 minggu. Jadi, ibu jangan terlalu lelah, karena kandungan dan usia ibu masih amat rentan"
Jelas sang dokter

"Tuh... dengar isteriku sayang... Jangan terlalu lelah ya... Supaya kau dan bayi kita bertumbuh dengan baik"

Ulang suamiku yang sukses membuatku malu didepan dokter

Cold & Funny Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang