Semua ini bukan sebuah kebetulan
Karena kita adalah dua orang yang dipertemukan oleh takdir.....
Arvin, pria berumur 27 tahun itu sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja. Arvin hanyalah pegawai swasta biasa yang merantau ke ibu kota. Ia hidup berkecukupan dan hidup sendiri jauh dari orang tuanya yang tinggal di kampung halaman.
Ia berangkat menggunakan mobil pribadinya ke kantor yang lumayan jauh dari apartement miliknya. Sambil menyetir ia bersenandung ria.
"Inikah rasanya cinta, oh inikah cinta, cinta pada pandang pertama" suara pas pas-an milik Arvin menyanyikan lagu milik ME berjudul inikah cinta.
Arvin terbayang wajah Tania lagi, ya sejak semalam ia selalu saja memikirikan wajah cantik milik Tania. Bahkan satpam di tempat tinggalnya mengira ia terkena penyakit karena selalu tersenyum sepanjang jalan.
"Oh astaga, aku bahkan belum tau namanya, bagaimana ini?
Semoga aku dipertemukan lagi olehnya, jika ia memang takdirku" batin Arvin berharap.Tak lama setelah itu, Arvin pun sampai di tempat kerjanya. Ia masuk sambil menyapa beberapa rekan kerjanya, ya dia memang ramah dan baik.
Setelah sampai di ruang kerjanya, ia menyapa Kevin, rekan kerjanya.
"Hai vin, gimana projectnya udah siap?deadline sebentar lagi nih" tanya Arvin pada Kevin.
Memang mereka berdua sedang melakukan sebuah project bersama dan termasuk Roni juga, tetapi karena Roni mengalami kecelakaan kecil sehingga ia harus cuti beberapa hari.
"Ya kira-kira 20% lagi selesai vin, ngomong2 gimana kabarnya Roni, keadaannya ga parah kan?" Ucap Kevin pada Arvin.
"Syukur si Roni 2 hari lagi udah boleh keluar dari Rs" jawab Arvin
Arvin sebenarnya ingin menceritakan tentang Tania kepada Kevin tapi ia masih ragu. Entah apa yang membuat Arvin ragu. Ia hanya ingin lebih memastikan lagi apakah perasaannya telah jatuh di taman itu.
Arvin pun duduk di meja kerjanya dan mulai memfokuskan diri untuk bekerja lebih giat agar dia menjadi seorang yang sukses.
.....
Jam menunjukan pukul 5 sore, sudah waktunya Arvin pulang. Setelah ini Arvin dan Kevin berencana untuk menjenguk Roni.
"Kevin, ayo kita pergi menjenguk Roni. Cepat masuk ke mobilku" Ucap Arvin pada Kevin.
Kevin pun masuk ke mobil Arvin dan mereka berangkat ke rumah sakit tempat Roni dirawat. Di perjalanan mereka mengobrol seperti biasa untuk menghabiskan waktu karena macet.
Sampai di rumah sakit.
Arvin dan Kevin pun pergi ke ruang Roni di rawat, dalam perjalanan menuju ruang rawat tempat Roni mereka sambil membicarakan perihal pekerjaan. Mereka memang di kenal dengan sebutan pegawai yang rajin di kantornya.
Setelah sampai di ruang rawat Roni, Arvin memeberikan buah tangan yang tadi sempat dibeli dalam perjalanan.
Setelah mereka berbincang dalam waktu yang cukup lama, Arvin pamit kepada Roni dan Kevin untuk pulang duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
26 Days
Teen FictionAkankah cinta Arvin dan Tania akan bersatu? Apakah Arvin bisa menyelamatkan Tania? Apakah Arvin bisa menerima kenyataan pahit itu? Aku menyesalinya, aku berharap memiliki kesempatan lagi -Arvin Update seminggu sekali, tapi kalo lagi ada ide berlebih...