Karin meletakkan alat makannya, menatap sakura dengan perasaan campur aduk.
Dia tahu arti ucapan sakura.
"Kau tahu sasuke suka denganmu?" ujar karin nyaris berbisik.
"Hn. Aku tahu."
"Dan kau masih bermain-main seperti biasanya?"
Sakura tak menjawab, dia memilih menyesap dalam lemonade dinginnya.
"Sampai kapan kau mau seperti ini? Kau tidak lelah hidup dalam duniamu yang mengerikan?"
Kata-kata karin menggema di kepala sakura hingga hanya dalam beberapa detik saja, keramaian di kelasnya lenyap seolah terhisap ke dimensi lain. Menyisakan sakura dan dunia tanpa suara dan tanpa warna yang kerap membelenggunya.
Kedua tangan sakura yang tersembunyi dibalik meja bergetar ketika menyadari dia kembali terjebak di dunia itu.
Jantungnya berdegup tak menentu, namun ketakutan yang ia rasakan seolah dibelenggu oleh sesuatu hingga di mata karin sosok sakura yang saat ini duduk tak lebih dari manusia es tanpa jiwa.
"Berhenti bicara seolah kau tahu segalanya tentangku, itu memuakkan."
Wajah tanpa ekspresi, sorot mata menggelap, serta suara rendah berbalutkan kata-kata menyakitkan sakura bagaikan api yang menyulut kemarahan karin.
Satu tamparan keras mendarat di pipi sakura hingga seisi ruangan sontak bungkam. Berpasang-pasang mata menatap mencoba menuntut jawaban atas aksi tamparan dadakan yang karin layangkan pada sakura.
Rona merah tercetak sangat jelas di wajah sakura, bahkan sudut bibir sakura sampai sobek seolah membuktikan seberapa kuat tenaga yang karin kerahkan.
Nafas karin memburu. Ia tidak sadar sudah sejak kapan tubuhnya berdiri menantang sakura dan matanya menusuk telak di emerald sakura yang masih menatapnya tampa ekspresi.
Seisi kelas bisa melihat bahwa saat ini uzumaki karin benar-benar marah akan sesuatu. Tak ada yang berani bersuara atau memecah suasana mencekam antara sakura dan karin.
Seolah mereka takut sedikit saja tindakan dari mereka bisa membuat karin semakin meledak tak terkendali.
Rasanya sakit yang luar biasa menusuk dadak karin. Gadis itu tak habis fikir, bagaimana bisa dengan enteng sakura mengatakan itu padanya.
Setelah semua yang mereka lewati, setelah semua kenangan yang mereka buat, tetap ada jurang yang menjadi pembatas antara dirinya dan sakura.
Rahangnya mengatup kencang, gemeletuk giginya terdengar nyaring membuat takut para gadis dan memaksa para pria meneguk saliva gugup.
Tidak ada yang pernah melihat karin semarah ini, bahkan sakura sekalipun.
"Memuakkan? Berkacalah dan lihat dirimu sendiri, kau akan tahu apa itu memuakkan."
Tanpa menunggu balasan dari sakura, karin meninggalkan gadis itu.
Hentakan kaki penuh emosi yang membelah keramian terhenti ketika sosok yang tak diharapkan muncul di depannya.
Berdiri menjulang di depan pintu dengan wajah kaku.
"Mau apa kau ke sini?"
Sasuke berdiri mematung tanpa tahu harus berkata apa. Ia bahkan mendadak lupa tujuannya datang ke kelas sakura.
Saat onyxnya menatap sosok sakura yang kini menyeka darah di bibirnya, tanpa sengaja pandangan mereka bertemu.
Tubuh tegap berototnya menegang mendapati emerald sakura yang menggelap menatapnya dingin.

KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Любовные романыSakura adalah cinta pertama dalam hidup seorang uchiha sasuke dan ini adalah kisah romantis perdananya. Namun yang sasuke tidak tahu, cinta pertama ternyata serumit ini.