Mungkin hari ini adalah hari keberuntungan seluruh murid hannyeoung high school, karna seluruh guru dan staf melakukan rapat dadakan.
Bahkan the TMW tak menyia-menyiakan kesempatan emas ini. Mereka lebih memilih pergi kekantin
-------------------------
"tae gue masih disini nunggu lo buat tembak guee"
"jin hot abis parahh"
"jimin nikahin adekk"
"jungkook babyable bat gela"
Seperti biasa teriakan-teriakan kaum hawa menyertai kedatangan the TMW
Taehyung tak menanggapi teriakan fans-fans nya, karna ia sudah biasa dipuja sejak kecil.
"ehh, sapa sih mereka?sok kegantengan bat" ujar jennie kepada sahabatnya,jisoo.
Jisoo tak merespon ujaran jennie. saat jennie menoleh kearah jisoo, ternyata sahabatnya juga sedang memuja mereka.
Jennie berdecak kesal, "lo sama aja keg mereka, alay!" seru jennie lalu pergi meninggalkan jisoo.
Jennie lebih memilih duduk dan menikmati sebatang rokok.
Jennie memutar bola matanya malas ketika ia harus duduk bersebelahan dengan the TMW yg semakin hari semakin di gandrungi kaum hawa itu
Jin, jungkook,dan jimin terus menatap heran seorang perempuan yg sedang menghisap asap rokok dan menyemburkannya di udara. Terkecuali taehyung yg hanya sesekali menatap perempuan yg berada tak jauh dari tempat duduknya yapp,jennie.
"Demi warga bikini bottom yg sering mandi walau tinggal di laut, dia ngerokok woii!!" pekik jungkook sembari menunjuk kearah jennie
"Dia kan bad girl yg gue ceritain tadi" ujar jimin masih dengan mata melotot.
Wajar saja jika mereka heran saat melihat jennie menyemburkan asap barang haram tersebut. Karna jennie adalah satu-satunya murid yg berani melakukan itu di depan umum.
"Dia kan cewek jadi-jadian broo" bisik jin terkekeh
Taehyung hanya menatap malas ketiga temannya yg sedang membicarakan topik yg baginya sangat tidak berfaedah.
"gk usah ngomongin orang!" ketus taehyung
Hening
"ehh ntar malem barca maen kan?kalo gk salah lawan chelsea. pegang mana lo?" tanya jimin memecah keheningan
"barca lahh, chelsea mah cetek maennya" ucap jin
"gue pegang barca aja lah, M.U kgk maen" kesal jungkook
"lo tae?" tanya jimin
Taehyung menaikkan sebelah alisnya
"chelsea lah" ucap taehyung lalu kembali fokus pada handphonenya."woii, biar makin seru. Gimana kalo kita taruhan?!" ucap jungkook semangat 45
"boleh juga tuh" ucap jimin
"ayok siapa takut!" ucap jin melipat tangannya ke dada.
"okee deal! Jadi gini, yg kalah taruhan harus pacarin si onoh tuh" ucap jungkook menunjuk kearah jennie dengan menggunakan bibir manisnya.
"lo gilaa apa gk waras,hah?!" ucap jimin
"mending pacaran ama miper gue daripada ama dia!" ucap jin tak kalah histeris
"sans kalee,cuman 30 hari. Gimana pun caranya pokoknya harus bisa macarin tuh bad girl dalam waktu 30 hari" jelas jungkook
Namun lucunya ide konyol itu tetap dilanjutkan.
Jisoo berjalan ingin menghampiri jennie, sembari mencuri pandang kearah jin yg sedang asik tertawa bersama teman-temannya.
"gk usah curi-curi pandang, mending lo curi motor, kan lumayan!" sindir jennie kepada jisoo, jisoo hanya nyengir tak berdosa.
Ketika jisoo tepat berada di depan jennie, jisoo dengan sigap menutup mulutnya.
"ehh sorry" ucap jennie yg langsung mematikan rokoknya.
Perlu diketahui bahwa jisoo sangat anti dengan apapun yg berhubungan dengan barang haram itu.
"uhuk...uhuk...kgk papa jen sans aee" ucap jisoo
Satu-satunya cara untuk menenangkan seorng jennie adalah sebatang rokok. Dulu, sebelum semuanya terjadi. Jennie anti rokok ataupun semacamnya. Jangankan menghisap, bahkan menghirup udaranya pun sudah sesak. Dulu, jennie paling anti telat dan bolos, dia juga takut terkena ocehan dari guru.
Dulu, jennie adalah primadona hannyeong high school bukan hanya karna kecantikannya, namun karna prestasi dan kerendah hatiannya setelah murid yang bernama bae irene pindah beberapa tahun silam.Tapi sekarang berubah, semenjak dua tahun lalu. Perubahannya disebabkan
Oleh orang yg paling ia sayangi. Jennie memutuskan untuk tidak menyukai apa yg ia sukai dulu, ia ingin menjadi orang lain sama seperti kedua orang tuanya yg sekarang seperti orang lain di mata jennie.---------------------------------
Jam menunjukkan pukul 23.00 dan jennie baru menunjukkan batang hidungnya. Dengan pakaian kusut, seperti gelandangan.
Appa jennie sudah menunggu jennie di sofa ruang tengah, tak lupa dengan tatapan tajam yg menyelimuti wajah wibawanya. Tanpa salam, jennie nyelonong masuk menerobos pintu berwarna putih polos yg serasa mengatakan
'akan terjadi perang dunia kedua'"darimana kamu jennie?! Apa kau masih ingat pulang?! Sudah jam berapa ini?! Anak perempuan macam apa kamu ini?" emosi appa jennie meluap-luap.
Tapi jennie sama sekali tidak peduli dengan amarah appanya. Ia tetap berjalan dengan santai melewati appanya.
"JENNIE!! APPA SEDANG BICARA SAMA KAMU! SEKALI LAGI KAMU MEMBANTAH APPA, ANGKAT KAKI KAMU DARI RUMAH INI!!" seru appa jennie
Jennie memberhentikan langkah kaki kecilnya lalu menatap lurus tepat kearah appanya."dengan senang hati jennie akan pergi, appa tenang aja" ucap jennie lalu berlalu menuju kamarnya.
Appa jennie hanya menggeram pelan semabari menetralkan nafasnya yg menghebu-gebu sedari tadi.
Di balik itu semua, ada sepasang mata yg sudah mengeluarkan air matanya sejak pertama kali pertengakaran terjadi. Irene tak henti-hentinya menangis dalam diam di balik pintu dapur.
Ia merasa terpukul seperti tertusuk ribuan pedang, saat melihat orang yg ia sayangi bertengkar hebat.
Ia masih terus menangis, namun dalam diam. "eomma, irene takut eomma hiks...hiks..."
Irene selalu berpikir, rumah yg harusnya adalah tempat paling nyaman dan tenang mengapa justru menjadi tempat yg paling mengerikan baginya?
Irene merindukan dua tahun lalu. Apa mereka tidak merindukannya?
Sementara itu jennie menangis sesegukan di dekapan guling. Ia sebenarnya juga rindu, rumah harmonis dua tahun lalu. Tapi sekarang ia malah membuang jauh-jauh pikiran itu.
Tiba-tiba matanya terhenti pada lionin love yg menggantung di kaitan lemari. Liontin love tersebut di berikan oleh seseorang yg sangat jennie sayangi, yg kemudian meninggalkan jennie dan liontin love tersebut begitu saja.
Dengan segera jennie bangkit lalu mengambil liontin tersebut dan menggenggamnya kuat,sangat kuat.
Namun jennie sadar bahwa menggenggam kuat liontin itu tak kan pernah mengurangi rasa sakit yg dialaminya.Langsung saja, jennie melemparkan liontin itu sembarang. Dengan air mata yg masih setia keluar, ia sudah melepaskan semuanya, belajar untuk mengikhlaskan. Namun, sayangnya ia tidak akan pernah bisa melupakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL - TAENNIE
Teen FictionJennie kim adalah seorang cewek yang menjadi korban masa lalu. Melalui tampilannya saja, semua orang juga tahu bahwa ia adalah bad girl alias cewek buruk. Jennie tidak memilki teman, kecuali jisoo. Cewek cantik yang menyukai salah satu dari geng THE...