.
.
.
.
.
.
.
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt/Comfort, Family
Pair : [Naruto U. Hinata H]
.
.
Naruto milik Kishimoto Masashi-sensei
.
.
.
Bab 5: When She Come Back
| 14 september 2018 |
Kediaman Hyuuga, ShizuokaRumah besar yang membentang di tengah hamparan sawah itu mendadak hening. Siang ini, Hyuuga Hiashi selaku kepala keluarga hampir saja melakukan tindakan yang mungkin, disesalinya seumur hidup. Pria setengah abad tersebut emosi lantaran alasan yang diucapkan sang putri semata wayang hingga melayangkan tamparan. Itulah tepatnya yang Hiashi lakukan 12 jam lalu. Dan kini dia benar-benar menyesal.
Ruang tengah yang terdiri dari lantai dan tembok kayu tersebut diam membisu. Hiashi belum pernah merasa kehilangan setelah sepuluh tahun, tetapi dia baru saja melakukannya.
Sebelumnya, Hinata memang keras kepala, sangat. Namun kali ini lebih dari itu. Anak gadisnya hamil tujuh bulan dan kekeh tidak mau menikah. Padahal, di jaman sekarang, sulit membesarkan anak tanpa seorang suami, tetapi tidak di pikiran Hinata. Hiashi lagi-lagi terpancing emosi ketika Hinata bahkan tidak mau mengatakan siapa ayah bayi yang dikandungnya. Dan kalimat ancaman meluncur begitu saja dari mulutnya.
Katakan atau pergi dari sini dan tinggalkan nama Hyuuga!
Hiashi memegang kepalanya yang berdenyut, mengabaikan uluran tangan dari para abdinya. Pria itu mengerti alasan Hinata tidak mau menikah. Luka yang dia torehkan pada Hinata sepuluh tahun silam, mengubah gadis itu. Bisa dikatakan, semua ini salahnya. Hinata tidak percaya cinta, tidak menyukai laki-laki dan hidup bebas. Penggila uang dan jabatan. Bahkan tidak segan untuk melakukan judi demi meraup banyak uang dalam satu malam.
Di sinilah Hiashi sadar, bahwa apa pun yang dilakukan Hinata hanyalah bentuk pelarian. Hinata butuh sesuatu untuk membuat dirinya sendiri sibuk hingga tidak terpikirkan kejadian itu. Namun, lebih tepatnya, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat Hinata kembali. Mungkin, untuk saat ini, dia hanya perlu diam. Baik dia ataupun Hinata, perlu menenangkan diri dan berpikir. Karena tidak ada yang tahu jalan pikiran Hyuuga selain para Hyuuga.
.
Udara dingin berembus. Daun-daun kering mulai berguguran, berserakan di jalan dan terembus oleh angin. Para pejalan kaki mempercepat langkah, ingin segera sampai tempat tujuan. Musim gugur berada pada pertengahan musimnya. Terbukti dengan hujan rintik-rintik yang turun sejak kemarin sore. Tidak ada jeda sama sekali. Bagi banyak orang, musim seperti ini adalah saatnya bermalas-malasan di bawah hangatnya selimut atau meminum teh di bawah tatami bersama keluarga sambil menikmati cemilan, melakukan pembicaraan ringan. Namun, tidak sedikit juga yang tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Karena bagi orang Jepang, tidak bekerja maka tidak makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rough
FanfictionWanita itu gila. Setelah aksi heroiknya lima tahun lalu, kini dia datang tanpa dosa. Merangsek masuk pada kehidupan pria itu hanya demi sebuah keegoisan berlandas ketamakan. Demi Tuhan, Hinata?! Kau perlu ke rumah sakit jiwa?!