•maaf jika terjadi typo•
Pagi hari yang cerah di awal hari libur panjang mereka
Semua member tengah menyantap sarapan pagi
Yoongi yang asik memakan nasi goreng seafood nya hanya melihat interaksi antar Jungkook dan taehyung di selingi Jimin.
"Hyung jangan memakan udang ku! Itu harta berharga ku" rengek jungkook, ia tak rela jika udang satu-satunya yang terbesar berada di piringnya di ambil alih oleh taehyung.
"Kau muda harus mengalah pada yang tua tak ada penolakan...hup" taehyung langsung memakan semua udang yang ukurannya sangat besar itu sekali suap.
"Yaaak! Hyung kau menyebalkan!" Rengek jungkook kesal.
Sementara taehyung hanya asik memakan udangnya saja.
Jimin dengan niat jahilnya malah mengambil beberapa cumi di piring jungkook tanpa sepengetahuan si empunya.
Tapi jungkook pasti bakal sadar, dengan bringas ia mengambil semua cumi dari piring jimin.
"Yak apa yang kau lakukan maknae babon?!" Teriak jimin tak terima.
"Kita satu sama" kata jungkook ketawa licik.
Apa kabar jin, namjoon, hoseok dan maknae kita?
Jin Namjoon dan Hoseok tak terganggu, sedangkan yoongi hanya asik memandangi interaksi ketiganya.
Terkadang hati kecil Yoongi merasa iri melihat interaksi para orang-orang yang sudah dia anggap hyung-hyung kandungnya sendiri.
Yoongi melanjutkan makannya dengan khidmat ia tak ingin mencari masalah di hari yang indah ini.
.
.
.
.
.
.Semua member sudah siap dengan koper-koper mereka, yup mereka mutusin buat pulang kampung.
Cuma yoongi yang tak pulang kampung, mengingat orang tuanya sudah mengusir dia.
Yoongi sudah siap dengan seragam sekolahnya, hanya dirinya yang masih belum lulus sekolah menengah.
Para member yang bersiap akan pulang bersorak gembira ketika mereka akan menuntaskan rasa rindunya pada keluarga.
Yoongi jelas-jelas iri.
Namjoon mendekati yoongi, "setelah aku kembali pulang, kau harus sudah siap lirik-lirik nya dan biarkan aku yang akan mengaransemen sendiri lagunya" sebal namjoon.
"Tak bisa begitu dong! Hyung juga harus ikut andil dalam pembuatan lirik, begitu pun aku harus ikut andil dalam mengaransemen lagu" tolak yoongi.
"Terserah saja, kalau kau tak setuju dengan perjanjian ini, aku tak akan ikut campur dalam lagu comeback" setelahnya namjoon pergi meninggalkan yoongi yang mendengus kesal.
Yoongi berjalan kearah halte, ia lebih suka naik bus dari pada di antar sejin hyung.
Dengan masker hitam kesayangan nya ia memasuki bus yang sudah datang beberapa detik lalu.
Yoongi mencari tempat duduk tapi semuanya penuh jadi ia putuskan akan berdiri dan ia tak nyaman dengan tatapan semua penumpang bus ke arahnya.
Apa ada yang salah?
"Ssts, bukannya itu suga? Maknae grup idol kesukaan mu?" Tanya yeoja muda kepada temannya secara bisik-bisik, tapi yoongi masih bisa mendengar nya.
"Ya kau benar, apa kau ingat tempo lalu saat aku mengikuti acara fanmeeting? Dia mempermalukan ku di depan member yang lain. Sungguh aku tak menyukainya, aku berharap dia mendapatkan scandal dan keluar atau di keluarkan dari BTS bahkan dari agensi" tawa yeoja itu sinis sambil memandang yoongi yang membelakangi nya.
Yoongi jelas mendengar nya dan berdecih tak suka jadi ia putuskan akan melawan dengan halus.
Yoongi berbalik dan berjalan ke arah 2 yeoja tadi yang duduknya berada di paling belakang.
Yoongi berpegang pada besi yang ada di sana dan mencondongkan tubuhnya ke arah yeoja yang pernah ia lihat di acara fanmeet nya lalu.
"Hey nona, aku hanyang ingin mengatakan. Jika sedang membicarakan seseorang secara diam-diam coba lah lihat situasi apakah orang itu mendengarnya atau tidak" sinis yoongi, walau terhalang maskernya tapi terlihat jelas dari tatapan mata elangnya.
Yeoja tadi bergerak tak nyaman, ia tak suka semua atensi penumpang sepenuhnya kepada dia.
Yoongi senyum sinis lalu kembali ke tempatnya semula dan menimbulkan helaan nafas lega dari 2 yeoja itu.
'mereka hanya bisa berbicara tanpa tau kenyataannya yang membuat ku seperti ini' dengus yoongi dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
."Bocah sialan itu hanya ingin mewujudkan impiannya yang tidak berguna itu, dia tak akan membantu kita" marah namja paruh baya.
"Kau benar appa, aku mempunyai teman yang berada di sekolah yang sama dengan yoongi. Apa appa ingin melakukan sesuatu lewat temanku?" Tawar si sulung.
"Aku hanya ingin menyeret dia pulang dan menyuruhnya mengembangkan perusahaan-perusahaan kita" ucap namja paruh baya dengan mata berkobar kemarahan.
"Maksud appa, appa ingin menculik yoongi?" Tanya si sulung.
"Tidak, appa hanya ingin menghancurkan impiannya secara perlahan dan ingin membuat dia trauma berat dengan dunia idol" senyum miring tercetak di wajah tampan si namja paruh baya.
"Sedikit kejam tapi baiklah, sepertinya hanya itu jalan kita satu-satunya" ucap si sulung menghela nafas berat.
.
.
.
.
.
.
.
.Bell pulanh telah berbunyi, yoongi bergegas kembali ke dorm.
Ia mempunyai pr yang sangat penting, menulis kembali lirik-lirik itu.
Yoongi menghabiskan 5 jam di genius studio.
Mungkin jika sejin hyung tak datang yoongi tak bakal keluar untuk makan.
Yoongi memandang lesu sang manager sekaligus seseorang yang sudah ia anggap hyung kandungnya itu.
"Aku tak mau makan hyung, aku tak suka makanannya. Aku lebih suka masakan jin hyung" dengus yoongi.
"Seokjin akan pulang sebulan lagi, memangnya kau sanggup menunggu masakan seokjin hingga satu bulan dan itu kau tanpa makan" dengus sejin hyung.
"Tapi-"
"Terserah dirimu saja, tapi jangan salahkan jika dirimu lemas karena tak makam" marah sejin hyung yang di buat-buat.
"Ughh" rengut yoongi.
"Selamat menunggu satu bulan lagi yoongi~~" goda sejin hyung sambil pergi.
Yoongi merenggut kesal terus dengan kasar memakan makanannya.
Note::
Aku kembali