'kring.. kring..'
Ahhhh. Kenapa sudah pagi lagi? Aku kan masih nyaman bergelung dengan selimut.
Mau tak mau ku sibakkan selimut yang membungkus tubuhku dan beranjak ke dapur untuk mengambil minum, karena kebetulan air yang biasanya ku taruh di nakas sebelum tidur lupa tidak diisi.
Aku tertegun sewaktu sampai di dapur. Sungguh, ini pemandangan terindah selama 23 tahun hidup. Ada ya lelaki yang mau berkutat di dapur kala pagi selain ayahku yang kadang suka masak sendiri kalau pas ditinggal bunda dinas ke luar kota.
Aku mulai mendekati Abimanyu bersiap mengagetkannya, sebelum aku sendiri yang kaget karena dia terlanjur berbalik arah.
"Duduk gih!! Udah aku siapin sarapan, tapi cuma nasi goreng. Soalnya bahan di kulkas kamu tinggal telor, sosis, sama sawi."
"Harusnya nggak usah repot. Aku bisa kok masak sendiri. Dan kamu kenapa masih disini?"
Aku menarik kursi dihadapan Abimanyu dan mulai mencoba memakan sarapan buatannya. Tidak cuma nasi goreng, Abimanyu juga membuat susu untukku dan kopi untuk dirinya sendiri.
Satu suapan. "Wahh. Enak banget." Aku cepat-cepat memakan nasi goreng buatan Abimanyu. Karena ternyata selain rasanya yang nagih, juga karena aku sudah kelaparan.
"Pelan-pelan aja! Aku nggak akan minta kok."
"Kok kamu bisa masak seenak ini sih?"
"Kalau makan jangan sambil ngomong! Nasinya muncrat kemana-mana kan."
Aku langsung menegang waktu tangan Abimanyu menyentuh ujung bibirku. Lebih tepatnya membersihkan nasi yang belepotan di ujung bibirku.
Rasanya pipiku mulai memanas. Cepat-cepat aku meraup muka ku dan meminum susu untuk menutupi kegugupan ku. Sementara Abimanyu nampak biasa saja dan melanjutkan sarapannya.
Setelah beberapa menit hening diantara kami, Abimanyu menggeser piringnya.
"Makasih untuk yang semalem."
Flashback
'Tok tok tok'
Aku mengerutkan kening sembari berfikir siapa yang bertamu malam-malam begini?
'Tok tok tok'
Suara gedoran pintu terdengar semakin kencang dan tidak sabaran. Segera ku lihat dari balik jendela. Setelah tau siapa pelakunya, aku makin kesal. Ketika pintu terbuka, belum sempat aku menyemburkan kata-kata, dia sudah main peluk seenaknya.
Iya, siapa lagi kalau bukan Abimanyu.
Ada yang berbeda dari pelukannya. Dia memelukku erat seakan butuh penguat, membuatku tidak tega untuk memarahi atau melepas pelukannya. Aku cuma bisa pasrah sambil menepuk nepuk punggungnya.
Mengetahui respon dariku, dia semakin mengeratkan pelukannya seakan dia akan tersungkur kalau tidak melakukannya.
Selama hening beberapa waktu, dia akhirnya membuka suara dengan kalimat yang luar biasa membuatku geram.
"Kamu harum. Rasa strawberry."
Aku memberontak minta dilepaskan, tapi dia menahan sambil kembali berkata, "bentar lagi please."
Merasa percuma melawan karena tubuhnya jelas lebih besar dariku membuatku pasrah.
"Oke, recashnya udah selesai."
Pelukan terlepas dan dia main nyelonong masuk aja. Benar-benar luar biasa. Ku pastikan kalau Abimanyu lebih lama lagi disini, garis keriputku akan bertambah.
Aku menghampirinya sambil berkacak pinggang. Dia malah asik menyetel tv sambil tiduran.
"Ngapain kamu disini? Keluar engga?"
Aku mencoba menariknya supaya bangun dan enyah dari rumahku. Tapi sayang seribu sayang, pada tarikan kesekian badanku malah limbung dan menindih tubuh Abimanyu.
Dari jarak sedekat ini, aku bisa melihat betapa tebal alis matanya. Bulu matanya juga lentik, jadi bikin iri.
Aroma nafas mintnya juga terasa menggelitik hidungku. Apalagi wangi parfumnya, kok mendadak bikin salfok yah?
"Ihh, lepasin enggak?" Aku memberontak meminta untuk dilepaskan dari kungkungannya karena jujur aku risih dengan posisi ini. Nyaman sih, tapi-
"Bentar aja kenapa sih?"
"LEPASSS!!"
Dan yes, aku berhasil lepas dengan diiringi umpatan dari Abimanyu karena katanya kupingnya sakit.
Haha, syukurin biar tahu rasa lo.
"Eh, eh, mau kemana? Pintu keluarnya kesana Bambang"
"Aku haus, mau minum dulu."
Lah, dia kenapa malah sok akrab dan menganggap rumah ini seperti rumahnya?
Dia menuangkan air putih ke dalam gelas lalu meminumnya. Membuatku sedikit tidak fokus. Ayolah ini sudah malam dan aku ngantuk.
Dengan langkah kesal, aku menuju kamar dan bersiap untuk rebahan. Bodo amat sama itu orang. Jadi manusia kok ngeselin.
Flash back end
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Gegar #1
Romance"Kamu mengejar, aku menghindar. Mencoba mengelak sampai riasan pudar. Tetap saja dunia kita memutar." ~Amrita . "Jangan menghindar kalau tidak ingin ku kejar. Jangan mengelak, karena aku akan tetap tak gentar. Mendapatkan mu membuat duniaku bersina...