nyanyian

238 21 0
                                    

Aku Jeon Jungkook anak kedua dari keluarga Jeon, kakakku bernama Jeon Jimin. Aku memiliki hobi bernyanyi dan keluargaku sangat suka dengan nyanyianku, terlebih lagi ibu. Ia selalu mengatakan bahwa nyanyiku sangat indah, ibu selalu memintaku bernyanyi untuk pengantar tidurnya dan aku pun senang saat ibu menikmati nyanyianku.

Tapi semenjak aku mengikuti lomba bernyanyi di sekolahku, sikap ibu berubah. Dia sudah tak mau lagi mendengarkan nyanyiank, bahkan dia menangis dan mengusirku setiap aku bernyanyi. Ibu selalu mengadu kepada Jimin hyung bahwa aku mengganggunya, Jimin hyung pun marah dan menyuruhku untuk ikut bersama ayah. Memang apa salahku pada ibu, biasanya ibu akan senang ketika aku memenangkan lomba bernyanyi. Tapi bagaimana dengan hari ini, ibu bahkan tak memberiku selamat dan pelukan hangat.

Malam itu aku diam-diam memasuki kamar ibu, dan di sana aku melihat ibu tengah termenung sendirian. Aku pun segera duduk sebelah ibu dan mulai bernyanyi, namun bukan pujian yang ku dapat melainkan ibu yang menangis dan terus menerus memanggil Jimin hyung.

Jimin hyung pun datang dan langsung memeluk ibu yang masih menangis.

"Kenapa kalian berubah? kenapa kalian takut pada nyanyianku? kemana pujian dan kasih sayang kalian padaku?" kataku sambil menangis.

"Jungkook adikku maafkan kami, kami berjanji tidak akan pernah melupakan kalian berdua. Jadi tolong ikutlah bersama ayah" kata Jimin hyung pelan.

"Kenapa aku harus ikut dengan ayah? Aku ingin bersama kalian" kataku dengan suara yang meninggi.

Jimin hyung melepas pelukannya dengan ibu dan berdiri dihadapanku. Ia mengambil napas dalam-dalam sebelum bicara, seperti ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

"Adikku kau sudah mati!!! Apa kau tak ingat?" kata Jimin hyung dengan helaan napasnya

Mendengar perkataan Jimin hyung membuatku syok, aku pun mulai mengingat apa yang terjadi ketika aku pulang dari lomba itu. Perlahan aku mengingat apa yang terjadi, aaahh bertapa bodohnya aku! Bagaimana bisa aku lupa bahwa pada saat aku dan ayah pulang dari lomba kami mengalami kecelakaan yang menyebabkan kami berdua tewas.

Aku pun menatap ibu yang sedang menatapku juga, aku bisa melihat betapa sedihnya ibu saat ini, kehilangan dua orang yang sangat di cintainya.

"Baiklah hyung, aku akan ikut dengan ayah! Tapi tolong jaga ibu baik-baik ya hyung" kataku sambil menatap Jimin hyung.

"Ibu aku pergi dulu ya! ibu jangan khawatir, aku akan baik-baik saja bersama ayah disana" kataku sambil melihat ibu yang manahan isakannya.

Aku pun pergi meninggalkan mereka yang menatapku dengan sedih.

BTS HORROR (Creepy Pasta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang