BTS HORROR (Creepy Pasta)

Cahaya

Kebanyakan anak-anak muda sekarang senang ditinggal sendirian dirumah oleh orang tua mereka, karena mereka bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan saat orang tua mereka tidak ada dirumah. Tapi tidak dengan Suga, dia sangat benci sendirian.

Malam itu orang tua Suga tengah pergi untuk menghadiri sebuah pesta yang diadakan oleh perusahaan tempat dimana orang tua Suga kerja, dan tampaknya mereka akan pulang larut malam.

Kenapa Suga tidak ikut bersama orang tuanya? Karena saat suga pulang les sore, ibunya menelepon suga bahwa ibu dan ayahnya akan pergi ke pesta perusahaan mereka dan akan pulang larut malam.

Suga duduk di sofa ruang tamu untuk menonton TV sambil memakan sedikit camilan, tapi tidak lama kemudian dia merasa gelisah. Matanya melirik ke penjuru rumah, dan terpaku kepada pintu dapur yang terbuka. Di dapur sangat gelap dan menakutkan, karena lampunya sudah dimatikan. Suga tidak bisa tidak membayangkan di sana terdapat seseorang yang tengah meperhatikannya sambil menyeringai.

Suga segera berlari ke arah dapur dan membanting pintu sampai tertutup, dan sedikit melompat kebelakang setengah mengira ada tangan yang akan menerkam tangannya. Merasa tidak ada apa-apa  suga pun merasa lega, lantas dia segera kembali ke ruang tamu melanjutkan menonton TV.

Acara di TV menampilkan berita kriminal yang membuat Suga sedikit takut, dia pun mengganti channel TV menjadi Cartoon Network. Sudah cukup dia merasa takut untuk kejadian di dapur tadi, merasa nyaman dengan posisinya sekarang membuat Suga mengantuk dan dia pun tertidur.

Tak sampai sejam Suga tidur dia terbangun oleh cahaya yang menyorot tepat diwajahnya. Suga pun bangun dan merasa kesal karena tidurnya sudah di ganggu, namun saat suga bangun cahaya tadi tiba-tiba menghilang. Pikirnya, itu adalah lampu dari sorot mobil yang lewat.  Akan tetapi, cahaya itu muncul lagi menyorot wajahnya dan menghilang lagi. Cahaya itu muncul beberapa kali dengan singkat dan menghilang dengan cepat.

"Kenapa ada cahaya seperti itu, dan menyorot ke arahku" Pikirnya.

Suga pun segera meningkatkan volume TVnya, tapi seketika TV dan lampu diseluruh rumahnya mati. Mati lampu seperti ini tidaklah aneh di sekitar tempat tinggalnya, tapi yang membuat aneh adalah cahaya aneh yang berkedip-kedip lagi ke arahnya. Suga merasa ketakutan.

"Bagaimana kalau ada orang yang sengaja memancingku agar keluar rumah dan orang itu langsung membunuhku? Apa aku dibuntuti seseorang yang ingin membunuhku? Bagaimana kalau orang itu bisa melihatku dari luar sana? " Pikirnya

Suga melihat keluar jendela, dan perasaan bahwa dirinya di ikuti semakin kuat. Suga pun langsung melesat kesudut ruangan sambil meringkuk dalam kegelapan, sorot cahaya itu pun mulai berkedip-kedip lagi dengan sangat cepat.  Suga pun segera berlari kearah dapur dan membuka pintu dengan tergesa-gesa, segera Suga masuk kedapur dan menghalangi cahaya tersebut agar tidak menyorot ke arahnya lagi. Suga meraba dalam kegelapan dan menemukan pisau dapur untuk melindungi dirinya, dan duduk diatas kursi di pojok dapur.

Sorot cahaya itu akhirnya berhenti berkedip, dan Suga pun tersenyum lega.

****

Tak lama kemudian orang tua Suga pulang. Mereka membuka pintu dan langsung disambut dengan keheningan, saat mereka menuju dapur mereka langsung di sambut dengan pemandangan yang mengerikan.

Suga yang duduk dikursi dapur dengan kepada yang terkulai kebelakang sandaran kursi, ekspresi tak percaya yang tergurat di wajahnya, tenggorokan yang robek hingga darah membanjiri tubuh depannya dan pisau dapur yang tergeletak di samping kursinya.

Ketika polisi datang dan meyisir rumah itu, mereka menemukan mayat seorang gadis yang berada di selokan dekat dapur. Tubuhnya penuh dengan luka tusukan dan leher yang digorok seperti Suga. Dan di tangan gasdis tersebut terdapat sebuah senter.

Nampaknya gadis tersebut berusaha memberi sinyal untuk memperingati Suga bahwa ada seseorang yang masuk kedalam rumahnya.