suara

190 20 1
                                    

Moodku buruk jadi kuputuskan untuk melampiaskan semua kekesalanku dengan berteriak-teriak keras di dalam kamar.

"AAAAAAAA..." pekik ku keras sekali. Sesekali aku bernyanyi dan tertawa untuk mengurangi rasa stresku yang sudah mencapai ubun-ubun

Tidak ada yang salah tentang itu...
Namun waktu adalah salah satu yang salah aku gunakan,pasalnya sekarang adalah tengah malam dan aku berteriak sekeras itu.

Awalnya aku tidak ambil pusing tentang itu,tapi saat aku mendengar tangisan keras dari anak kecil yang berada di sebelah kamarku aku menjadi merasa begitu bersalah.Aku pun mengurungkan niatku untuk tidak melanjutkannya lagi.

Sepetinya aku sudah kelewatan dengan mengganggu waktu tidur orang semua orang.
Sesaat setelah aku mengecilkan suaraku,suara tangis anak kecil itu pun tak terdengar lagi.

"Aahhh...pasti aku mengganggu waktu tidurnya,maafkan aku adik kecil"gumamku

Aku bersyukur karena anak kecil tersebut tidak menangis lagi dan aku pun berniatan untuk istirahat dari pada melanjutkan teriak-teriak ku.Namun beberapa detik setelah aku memejamkan mata,aku mendengar suara ketukan pintu yang lumayan kencang dari pintu kamarku.

Saatku buka pintu di sana aku melihat jimin dengar wajah datar dan kantong mata yang terlihat jelas di bawah matanya.

"Oh...Jimin"kataku,tidak sepertiku duga Jimin hanya melihatku dan tersenyum tipis.

"Aku tidak bisa tidur Namjoon hyung"jawabnya sambil menatapku,langsung membuatku menelan ludah pelan.

"Ma..maafkan aku Ji..."

"Anak kecil itu mengganggu tidurku dengan suara tangisannya yang sangat keras,aku benci saat mendengarnya"sela Jimin dengan nada kesalnya

"Lagi pula tangisannya sudah berhenti,bukan begitu? "Tanyaku

"Ya aku sangat bersyukur tangisannya berhenti.Untung saja aku sudah mematikan suaranya"jawabnya,yang berhasil membuat aku bingung.

"Me...mematikan suaranya,ma...maksudmu"tanyaku takut.

Dia tersenyum lebar sambil mengarahkan pisau kearahku.

"Aku memotong kepalanya,jadi dia tidak akan berisik lagi"jawabnya.

Aku tidak percaya apa yang di katakan Jimin,tapi itu berhasil membuatku takut.

"Jimin kau tid..."

"Hyung tadi aku mendengar suara teriakan dari sini.Siapa yang membuat keributan itu,aku akan mematikan suaranya"tanya Jimin sambi menatapku

"Apakah itu kau Hyung
...."

BTS HORROR (Creepy Pasta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang