#8 Ada Yang Tertahan

4 1 0
                                    


Tahun demi tahun terlalui. Ada dua kabar. Kabar baik dan kurang baik.

Kabar kurang baiknya adalah Rangga dan Jordi terpisah, tidak menjadi partner lagi . Kabar baiknya, Rangga mendapat tawaran menjadi pelatih di Amerika, sedangkan Jordi masuk Team Badminton Nasional.

What a good news!

Jordi, Andreea, Icha dan Rangga bertemu sebelum Rangga berangkat ke Amerika. Pada saat itu pula awal karir Jordi dirintis. Menjadi anak baru di Team Badminton Nasional.

Kita bercerita seru, tentang masa-masa susah-senang mereka, masa-masa 'jahiliyah' (kelam) mereka sewaktu di Club dulu. Andreea senang sekali ketemu Jordi. Pangeran yang misterus untuknya.

Entah kenapa setiap Andreea bertemu Jordi, walaupun hubungan mereka sudah berteman, tapi seperti masih ada yang tertahan. Tidak tau itu apa. Yang Jelas Andreea sering merasakan jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya, lebih diam, senyum simpul, dan tangannya berkeringat. Apalagi kalau ia tidak sengaja memergoki Jordi sedang curi-curi pandang dengan dirinya.

Betapa menyenangkannya Jordi, sayangnya semuanya sudah terlambat. Pikir Andreea.

'Husshhhhh' Pikiran macam apa ini. Andreea bicara dalam hatinya. Mengendalikan diri dan pikirannya.

Udahlah, tahu diri aja. Lo bukan tipenya Jordi. Mana mau lagi dia sama perempuan gemuk yang curigaan dan banyak nuntut. Udahlah, lagian ini pikiran macam apa sih. Aneh banget mikirnya.



*****

"Lo udah tau sekarang partnernya Jordi siapa, Ndree?" Ucap Rangga

"Belum." Balas Andreea

"Dia sekarang sama Pelatih Senior gitu, dan bentar lagi dia pindah ke Team Badminton Nasional."

Andreea terdiam. Berbisik didalam hatinya. Hebat sekali orang ini. Konsistensi dan semangatnya patut dicontoh. Dia memang keras, menyebalkan, kalo ngomong suka se-enak jidatnya, tapi diluar itu dia memang luar biasa.

Aku bangga deh bang, Kamu tuh emang hebat. Kalo kamu tau, jangankan sekarang, dulu waktu kamu masih jadi junior, aku aja udah bangga liat kamu. Entah itu perasaan apa, yang jelas aku senang lihat semangat kamu. Makanya kalau kamu ada pertandingan dimanapun sebisa mungkin aku hadir, karena aku mau lihat langsung (pacarku) berdiri sebagai pemenang. Ucap Andreea dalam hati.

"Hushhhhhhhhhhh" MIKIR APA SIH NDREE? Tiba-tiba ia tersadar.

"Oh, iya. Mulai kapan?" Tanya Andreea dingin. Merespon pertanyaan Rangga.

"Bulan depan apa ya, kurang tau gue, tanya aja." Ucap Rangga

"Males nanya-nanya, apalagi kalo jawabannya ngeselin." Ucap Andreea protes

"Yakan lo tau dia." Balas Rangga sambil tertawa

Hati Andreea sangat bahagia sebenarnya mendengar kabar itu. Ya.. paling tidak doanya atas Jordi pelan-pelan terjawab. Dia memiliki jengjang karir yang baik.

Beda dimulut beda dihati. Walaupun ia bilang dengan Rangga dia malas menghubungi Jordi, namun tangannya sudah membuka chat room Jordi dan hendak bertanya tentang hal itu. Kamu mau pindah ke Team Badminton Nasional? Ketik Andreea di Chat Room Jordi. Namun karena rasa gengsinya lebih juara dari pada rasa senangnya, ia hapus kembali chat itu.

"Bang Ucok main tuh." Ucap Fathu Adiknya Andreea

"Menang atau kalah?" Tanya Andreea dingin

"Tau ini lagi nonton, ga nonton Ci?"

"Males gue, menang ga menang sama aja buat gue, dia ga bakalan ngubungin gue juga." Ucap Andreea agak ketus

Fathu ber-oo.

Namun, lagi-lagi, lain dimulut lain dihati. Ketika penyataan itu ia lemparkan, diam-diam ia mengirimkan doa dalam hati untuk Jordi, diam-diam pula dia memantau skor Jordi dari social media. Ketika Jordi menang mengucap syukur, ketika kalah dengan nada agak sedikit sinis berbicara 'kebiasaan'. Itu bentuk support Andreea ke Jordi. Tidak ada yang mengetahui itu selain Tuhan dan dirinya sendiri.

Itulah kebiasaan Andreea. Gengsi.

Banyak hal yang harusnya bisa dibicarakan, dan di share dari hati ke hati. Bersikap lepas. Tidak ada yang tertahan. Tapi, karena rasa gengsi yang juara, semuanya masih belum tersampaikan.


Ada kesempatan? belum tahu. Semoga Tuhan menakdirkan untuk menyampaikan.  

MILLION DIFFERENT WORLDSWhere stories live. Discover now